PENDAHULUAN Evaluasi Senyawa Fenolik ( Asam Ferulat dan Asam P-Kumarat ) Pada Biji, Kecambah dan Tempe Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya adalah jenis kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang tunggak, kacang hijau, kacang tanah dan kacang gude. Kacang kedelai sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku pembuatan tempe. Saat ini pasokan kacang kedelai masih dibantu oleh kacang kedelai impor. Pada tahun 2002, kebutuhan kedelai dalam negeri mencapai 1.8 juta ton. Dalam hal ini produktifitas dalam negeri hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan tersebut yaitu sekitar 0.67 juta ton, dan 60 persen kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi dengan mengimpor kedelai sebesar 1.13 juta ton BPS, 2002. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber kacang-kacangan lain yang dapat dijadikan substitusi kedelai sebagai bahan baku tempe. Diantara kacang-kacangan yang telah disebutkan, kacang tunggak memiliki peluang yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku tempe. Kacang tunggak mampu tumbuh di lahan marjinal seperti tanah masam, tahan terhadap kekeringan dan serangan hama penyakit Kasno et al. 1991. Selain itu, plasma nutfah kacang tunggak pun tersedia dalam jumlah cukup banyak, yaitu 112 aksesi di bank gen Indonesia dan 17 diantaranya telah dievaluasi karakteristiknya Kurniawan, 2004. Kacang tunggak mengandung senyawa fenolik diantaranya tanin, asam ferulat dan asam p-kumarat. Sebagian senyawa fenolik berperan sebagai zat antioksidan, namun adapula yang memiliki sifat antinutrisi. Kandungan senyawa fenolik dipengaruhi oleh jenis bahan maupun proses pengolahan. Saat ini, informasi tentang kandungan senyawa fenolik di dalam kacang tunggak dan perubahannya akibat proses pengolahan masih terbatas. Terdapat beberapa jenis proses pengolahan yang dapat mengubah komposisi senyawa kimia pada kacang. Sebagai contoh, proses fermentasi yang mampu memperbaiki nilai nutrisi dari kacang-kacangan karena dapat menurunkan konsentrasi senyawa antinutrisi dan meningkatkan konsentrasi senyawa aktif seperti fenolik. 48 Senyawa fenolik merupakan senyawa antioksidan alami yang terdapat dalam bentuk senyawa aktif dalam makanan. Senyawa fenolik dapat mencegah berbagai jenis penyakit, seperti kanker dan jantung koroner. Senyawa ini pun berperan sebagai faktor pelindung terhadap bahaya oksidasi pada tubuh manusia. Kacang-kacangan mengandung senyawa fenolik dalam beberapa bentuk. Senyawa fenolik yang terdapat dalam kacang-kacangan antara lain asam hidroksibenzoat, asam hidroksisinamat baik dalam bentuk bebas maupun terikat, flavonoids terutama flavan-3-ols, flavonols dan flavones yang terdapat dalam bentuk glikosida Becker dan Siddhuraju, 2006. Tempe kacang tunggak mengandung beberapa jenis senyawa fenolik, seperti ferrulic acid dan p-coumaric acid atau yang biasa disebut dengan asam ferulat dan asam p-kumarat. Adapun senyawa fenolik yang disebutkan merupakan senyawa yang terkandung lebih banyak dalam kacang tunggak Cai et al., 2003. Menurut Duenas 2005, senyawa fenolik seperti asam ferulat dan asam p-kumarat merupakan senyawa antioksidan alami yang terdapat di dalam tanaman dan dapat berperan sebagai komponen aktif dalam mencegah dan menghambat pertumbuhan kanker. Komponen tersebut dinyatakan meningkat selama proses fermentasi oleh Lactobacillus sp. Proses pengolahan seperti perkecambahan dan fermentasi dapat mengubah komposisi senyawa fenolik. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian untuk mengetahui perubahan senyawa fenolik pada kacang tunggak selama proses perkecambahan dan fermentasi. B. TUJUAN 1. mendapatkan komposisi kimia kacang tunggak dan perubahannya selama proses perkecambahan dan fermentasi 2. mendapatkan data perubahan senyawa fenolik asam ferulat dan asam p-kumarat pada kacang tunggak selama proses perkecambahan dan fermentasi 3. mendapatkan perbandingan nilai gizi tempe kacang tunggak serta tempe kacang kedelai 49

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

KARAKTERISTIK ISOLAT PROTEIN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) HASIL MODIFIKASI SECARA KEMIS DAN APLIKASINYA PADA SOSIS AYAM

2 15 91

Penerapan Analisis Gerombol Pada Plasma Nutfah Kacang Tunggak (Vigna unguiculata)

0 10 33

Kajian Pembuatan Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp) Sebagai Sumber Superoksida Dismutase - Uke (SOD-like)

1 5 138

Pengaruh Penambahan Polisakarida Sebagai Elisitor Untuk Produksi Antioksidan Selama Perkecambahan Biji Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kedelai Hitam (Glycine max)

1 11 128

Kajian Pembuatan Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp) Sebagai Sumber Superoksida Dismutase Uke (SOD like)

0 2 128

RESPON FISIO-MORFOLOGI TANAMAN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.) PADA BERBAGAI KADAR LENGAS TANAH

15 53 110

KARAKTERISTIK SENSORIS, NILAI GIZI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEMPE KACANG GUDE ( Cajanus cajan ( L. ) Millsp. ) DAN TEMPE KACANG TUNGGAK ( Vigna unguiculata ( L. ) Walp. ) DENGAN BERBAGAI VARIASI

2 31 63

Pengembangan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kacang Gude (Cajanus cajan) sebagai Minuman Fungsional: Efek Hipoglikemik dan Status Antioksidan.

0 1 1

Komposisi Proksimat dan Kandungan Bakteri Asam Laktat Oyek Terbaik dari Perlakuan Penambahan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) Berdasarkan Tingkat Kesukaannya | Kanetro | Agritech 9335 17315 1 PB

0 0 5

STUDI PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP HASIL ISOLASI DAN KADAR SENYAWA FENOLIK DALAM BIJI KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata (L.) Walp) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

0 0 7