Kadar Karbohidrat Carbohydrate by Difference Kadar Tanin AOAC,1984 Total Fenol Becker dan Siddhuraju, 2006

6. Kadar Karbohidrat Carbohydrate by Difference

karbohidrat = 100 - protein + lemak + kadar air + kadar abu

7. Kadar Tanin AOAC,1984

Persiapan kurva standar Larutan standar dibuat dengan melarutkan 100 mg asam tanat ke dalam 100 ml air suling, kocok dan diencerkan sampai satu liter 1 ml = 0.1 mg asam tanat , dibuat larutan segar setiap analisis. Ditambahkan 2 ml pereaksi Folin-Denis ke dalam labu takar 100 ml yang telah diisi 50-70 ml air suling, kemudian dipipet 0.3, 0.6, 0.9, 1.2 dan 1.5 ml larutan standar asam tanat lalu ditambahkan 5 ml larutan Na 2 CO 3 jenuh ke dalam masing- masing labu dan tepatkan hingga 100 ml dengan air suling. Setelah itu dikocok dan dibiarkan selama 40 menit, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 725 nm dengan dibuat kurva standar. Pengukuran contoh Contoh yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2 g dan dimasukkan ke dalam labu didih 500 ml, lalu ditambahkan 350 ml air suling dan direfluks selama tiga jam kemudian didinginkan. Setelah itu dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 500 ml dan ditepatkan dengan air suling. Lalu disaring kemudian dipipet 2 ml filtrat ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan 2 ml pereaksi Folin-Denis serta 5 ml Na 2 CO 3 jenuh. Setelah ditepatkan lalu dibiarkan selama 40 menit, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 725 nm. 93

8. Total Fenol Becker dan Siddhuraju, 2006

Ektraksi Pelarut Sebanyak 10 g contoh diaduk dengan 100 ml aseton 70 persen pada suhu 25 o C selama 24 jam dan disaring menggunakan kertas saring Whatman. Residu yang diperolah diekstrak kembali dengan 50 ml aseton 70 persen selama tiga jam. Larutan yang dihasilkan disatukan dan dievaporasi vakum pada suhu 40 o C, kemudian sisa air dihilangkan dengan metode pengeringan beku. Pengukuran contoh Ekstrak contoh dimasukkan ke dalam tabung skala dan ditepatkan volumenya hingga 1 ml dengan air suling. Setelah itu ditambahkan 0.5 ml pereaksi Folin-Ciocalteau : air 1 : 1 vv dan 2.5 ml larutan Na 2 CO 3 20 persen ke masing-masing tabung. Setelah divorteks, tabung disimpan pada ruang gelap selama 40 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 725 nm. Kurva standar dibuat menggunakan asam tanat.

5. Aktivitas Antiosidan

Dokumen yang terkait

KARAKTERISTIK ISOLAT PROTEIN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata) HASIL MODIFIKASI SECARA KEMIS DAN APLIKASINYA PADA SOSIS AYAM

2 15 91

Penerapan Analisis Gerombol Pada Plasma Nutfah Kacang Tunggak (Vigna unguiculata)

0 10 33

Kajian Pembuatan Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp) Sebagai Sumber Superoksida Dismutase - Uke (SOD-like)

1 5 138

Pengaruh Penambahan Polisakarida Sebagai Elisitor Untuk Produksi Antioksidan Selama Perkecambahan Biji Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kedelai Hitam (Glycine max)

1 11 128

Kajian Pembuatan Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp) Sebagai Sumber Superoksida Dismutase Uke (SOD like)

0 2 128

RESPON FISIO-MORFOLOGI TANAMAN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.) PADA BERBAGAI KADAR LENGAS TANAH

15 53 110

KARAKTERISTIK SENSORIS, NILAI GIZI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEMPE KACANG GUDE ( Cajanus cajan ( L. ) Millsp. ) DAN TEMPE KACANG TUNGGAK ( Vigna unguiculata ( L. ) Walp. ) DENGAN BERBAGAI VARIASI

2 31 63

Pengembangan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kacang Gude (Cajanus cajan) sebagai Minuman Fungsional: Efek Hipoglikemik dan Status Antioksidan.

0 1 1

Komposisi Proksimat dan Kandungan Bakteri Asam Laktat Oyek Terbaik dari Perlakuan Penambahan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) Berdasarkan Tingkat Kesukaannya | Kanetro | Agritech 9335 17315 1 PB

0 0 5

STUDI PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP HASIL ISOLASI DAN KADAR SENYAWA FENOLIK DALAM BIJI KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata (L.) Walp) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

0 0 7