Pengangkatan dalam Pangkat dan Jabatan

3. Menyebarkan informasi perdagangan internasional 4. Pengawasan terhadap barang ekspor 5. Mempromosikan barang dagangan ke luar negeri 6. Memantau pengawasan barang impor di daerah a Balai metrologi 1. Mengelola Standar ukur, cap, tanda, dan tera ulang pada sarana kemetrologian. 2. Memeriksa dan mengkaji standart tingkat II untuk alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan. 3. Mengawasi barang-barang dalam kemetrologian kepada masyarakat. 4. Menganalisa dan mengevaluasi data yang berkaitan dengan kemetrologian. 5. Penyuluhan tentang kemetrologian kepada masyarakat.

B. Pengangkatan dalam Pangkat dan Jabatan

Pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan struktural telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Keberadaan Undang- Undang ini dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani dan taat hukum, berperadaban modern demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945. Universitas Sumatera Utara Penempatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural harus mempertimbangkan aspek kompetensi dan kinerja yang telah dilakukannya. Kebijakan pemerintah tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 antara lain disebutkan bahwa eseorang yang diangkat dalam jabatan struktural harus memiliki prestasi kerja yang baik dan memenuhi persyaratan kompetensi jabatan yang diperluka n. 39 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh mereka yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi Pegawai Negeri Sipil, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangan. Eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural sesuai Peraturam Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 sedangkan pengangkatan dalam jabatan fungsional kedudukan pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahliandan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai 39 Jurnal.untan.ac.idindex.phpjpmisarticleview1146, diakses terakhir kali tanggal 1 Oktober 2014. Universitas Sumatera Utara Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan merupakan salah satu bagian dari kebijaksanaan dalam manajemen Pegawai Negeri Sipil. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Pasal 68 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara: 1 PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah. 2 Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai. 3 Setiap jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. 4 PNS dapat berpindah antar dan antara Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja. 5 PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 6 PNS yang diangkat dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat 5, pangkat atau jabatan disesuaikan dengan pangkat dan jabatan di Universitas Sumatera Utara lingkungan instansi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 7 Ketentuan lebih lanjut mengenai pangkat, tata cara pengangkatan PNS dalam jabatan, kompetensi jabatan, klasifikasi jabatan, dan tata cara perpindahan antar Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, dan ayat 6 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002. Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 mengatur persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural adalah : a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil. b. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 satu tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan. c. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan. d. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir. e. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan dan f. Sehat jasmani dan rohani. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 disebutkan bahwa untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan bertanggung jawab diperlukan pengangkatan jabatan struktural yang obyektif, transparan dan adil. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu instrumen atau kegiatan yang bertujuan untuk mengisi formasi berdasarkan kebutuhan organiasasi pemerintah, baik Pusat maupun di Daerah. pengangkatan jabatan struktural melalui seleksi khusus. Pegawai Negeri Sipil yang akan atau menduduki jabatan struktural harus mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan untuk jabatan tersebut. Pengangkatan jabatan struktural pemerintah telah menetapkan kebijakan, Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diangkat dalam jabatan struktural setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya telah 2 dua tahun dalam jabatan structural yang pernah danatau masih didudukinya kecuali pengangkatan dalam jabatan struktural yang menjadi wewenang Presiden. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, pengangkatan jabatan struktural diprioritaskan untuk mengisi lowongan formasi yang dilakukan melalui seleksi administrasi secara khusus. Penyelenggaraan diklat pengembangan Pegawai Negeri Sipil selama ini cenderung hanya bersifat formalistis. Kecenderungan demikian itu tidak menghasilkan output yang berkualitas melainkan kuantitas penyelenggaraannya belaka. Kenyataan ini tentu tidak sejalan dengan hakikat pengembangan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan. 40 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural antara lain dimaksudkan untuk membina karir Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural 40 Melayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Haji Mas Agung, 2010, hal. 102. Universitas Sumatera Utara dan kepangkatan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh mereka yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi Pegawai Negeri Sipil, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan. 41 Sistem karir adalah suatu sistem kepegawaian, dimana untuk pengankatan pertama didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan, sedang dalam penegembangannya lebih lanjut, masa kerja, kesetiaan, pengabdian dan syarat- syarat obyektif lainnya juga menentukan. Pelaksanaan sistem karir ini tidak bisa dipisahkan dari sistem merita atau prestasi kerja. Dengan demikian suatu sistem dalam administrasi kepegawaian yang baik. 42 Sistem karir dapat dibedakan atas dua macam, yakni sistem karir tertutup dan sistem karir terbuka. Sistem karir tertutup adalah suatu sistem yang menentukan batas umur minimum untuk pengangkatan yang pertama, dan pengisiannya untuk jaba tan-jabatan yang ada terbatas bagi orang-orang yang ada 41 BKN.go.idPeraturan PedomanPedoman Angkat Struktural.html, diakses terakhir kali tanggal 1 Oktober 2014. 42 Miftah Toha, Administrasi Kepegawaian Daerah, Yogyakarta, Ghalia Indonesia, 2012. hal. 67. Universitas Sumatera Utara dalam instansi saja. Sistem ini dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa tata jenjang kepangkatan harus diselamatkan dari persaingan. Oleh karena itu harus diisi dari mereka yang sudah bekerja di dalamnya. Adapun sistem karir terbuka adalah bahwa pangkat dan jabatan dalam suatu organisasi dapat diduduki oleh orang luar oraganisasi itu asalkan ia mempunyai kecakapan yang diperlukan, tanpa melalui pengangkatan sebagai calon pegawai. 43 Sistem karir ini dari keterlibatannya dari pengaruh personal maupun kepentingan-kepentingan politik. Hendaknya sistem karir ini dibebaskan dari pengaruh selera pribadi dan kekuatan politik yang ada. Dan hendaknya pula sistem karir ini berlandaskan atas prinsip-prinsip merita. 44 43 Bintoro Tjokromadjoyo, Pengantar Administrasi Pembangunan, Jakarta: LP3ES, 2001, hal. 187. 44 Ibid., hal 188 Dimungkinkan perpindahan pegawai negeri dari departemenlembaga yang satu ke departemenlembaga yang lain atau dari provinsi yang satu ke provinsi yang lain, terutama untuk menduduki jabatan-jabatan yang bersifat managerial. Sistem karir tertutup dalam arti lingkup negara ini terdapat keuntungannya, antara lain apabila tugas negara menghendaki seseorang pegawai yang berada di organisasi lain maka orang ini bisa untuk dipekerjakan di tempat yang membutuhkan keahliannya. Demikian pula apabila kepentingan negara sangat mendesak, maka tenaga ahli dari luar pegawai negeripun bisa diminta dan diangkat untuk menduduki suatu jabatan negeri. Pengangkatan tenaga ahli untuk menduduk i jabatan negeri ini sangat selektif dan pelaksanaannya menjadi kewenangan Presiden. Universitas Sumatera Utara Agar mengetahui pola karir yang terbuka, seorang pegawai perlu memahami tiga hal : 1. Sasaran karir yang ingin dicapai dalam arti tingkat kedudukan atau jabatan tertinggi apa yang mungkin dicapai apabila ia mampu bekerja secara produktif, loyal kepada organisasi, menunjukkan perilaku yang fungsional serta mampu tumbuh dan berkembang. 2. Perencanaan karir berarti keterlibatan seseorang dalam pemilihan jalur dan sasaran karirnya. 3. Kesediaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pengembangan karir sambil berkarya 45 Setiap Pegawai Negeri Sipil dimanapun mereka berada dan dimanapun mereka bekerja tentu selalu mendambakan kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan kekaryaannya, artinya setiap orang ingin memiliki karir sedemikian rupa sehingga selama masa aktifnya berkarya, ia dapat menduduki jabatan dan pangkat yang lebih tinggi, yang tentunya berarti pula memikul beban dan tanggung jawab yang lebih besar dan penghasilan yang lebih besar pula tentunya. Dalam hal perencanaan karir, yang paling berkepentingan adalah pegawai yang bersangkutan sendiri, agar dapat menentukan jalur, tujuan karir dan pengembangan karir yang dapat mereka tempuh para pegawai perlu mempertimbangkan lima faktor : 1. Perlakuan yang adil dalam berkarir. Perlakuan yang adil itu hanya bisa terwujud apabila kriteria promosi didasarkan pada pertimbangan- 45 Sondang P Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung, 2001, hal. 209 Universitas Sumatera Utara pertimbangan yang obyektif, rasional dan diketahui secara luas dikalangan pegawai 2. Keperdulian atasan langsung. 3. Informasi tentang berbagi peluang promosi. Para pegawai umumnya mengharpkan bahwa mereka memilki akses kepada informasi tentang berbagai peluang untuk dipromosikan. Akses ini sangat penting terutama apabila lowongan yang tersedia diisi melalui proses seleksi internal yang sifatnya kompetitif. 4. Minat untuk dipromosikan. Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat para pegawai untuk pengembangan karir ialah pendekatan yang fleksibel dan proaktif. 5. Tingkat kepuasan. Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang ingin meraih kemajuan, termasuk dalam meniti karir, ukuran keberhasilan yang digunakan memang berbeda-beda. Perbedaan tersebut merupakan akibat tingkat kepuasan seseorang berlain-lainan. 46

C. Mutasi Rotasi Pegawai Negeri Sipil

Dokumen yang terkait

Peranan Inspektorat Dalam Pelaksanaan Pengawasan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

7 125 67

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara

6 56 101

Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai Negri Sipil ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus di Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara)

2 47 72

Pengembangan Karir Melalui Modal Manusia dan Manajemen Pengetahuan pada Biro Hukum dan Ham Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

0 4 1

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR.

2 7 122

Analisis Jalur Karir Jabatan Struktural Berbasis Kompetensi di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo

0 0 10

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan - Mekanisme Jabatan Struktural Dan Manajemen Pengembangan Karir Pegawai Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara(Studi Pada Lingkungan Sekretariat Daer

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Mekanisme Jabatan Struktural Dan Manajemen Pengembangan Karir Pegawai Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara(Studi Pada Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 1 19

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PENGAWASAN - Peranan Inspektorat Dalam Pelaksanaan Pengawasan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 1 18

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 17