pertimbangan yang obyektif, rasional dan diketahui secara luas dikalangan pegawai
2. Keperdulian atasan langsung.
3. Informasi tentang berbagi peluang promosi. Para pegawai umumnya
mengharpkan bahwa mereka memilki akses kepada informasi tentang berbagai peluang untuk dipromosikan. Akses ini sangat penting terutama
apabila lowongan yang tersedia diisi melalui proses seleksi internal yang sifatnya kompetitif.
4. Minat untuk dipromosikan. Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal
menumbuhkan minat para pegawai untuk pengembangan karir ialah pendekatan yang fleksibel dan proaktif.
5. Tingkat kepuasan. Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa setiap
orang ingin meraih kemajuan, termasuk dalam meniti karir, ukuran keberhasilan yang digunakan memang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
merupakan akibat tingkat kepuasan seseorang berlain-lainan.
46
C. Mutasi Rotasi Pegawai Negeri Sipil
Mutasi merupakan suatu hal yang wajar terjadi didalam sebuah organisasi. Mutasi merupakan suatu perubahan posisi, tempat, jabatan maupun tugas yang
dilakukan pimpinan organisasi kepada pegawai di dalam suatu organisasi. Secara umum pola mutasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Perpindahan posisi secara vertikal
46
Musanief, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Jakarta: Gunung Agung, 1996.Hal. 54.
Universitas Sumatera Utara
Mutasi ini merupakan perpindahan posisipromosi pegawai dari level yang lebih rendah berpindah ke posisi yang lebih tinggi dari suatu organisasi
2. Perpindahan posisi secara horizontal
Merupakan perpindahanrotasi pegawai dari suatu posisi ke posisi yang lain dimana mempunyai tingkat level yang setara dengan posisi sebelumnya tetapi
dengan strukturfungsi yang berbeda. Perpindahan pegawai ini dimaksudkan lebih pada perpindahan tempat kerja dengan lingkup dan tugas pekerjaan yang
cenderung berbeda yang diharapkan pegawai terhindar dari kejenuhan rutinitas pekerjaan sebelumnya yang dikhawatirkan menyebabkan turunnya produktifitas
pegawai yang bersangkutan. Mutasi pada dasarnya bermakna promosi dan demosi. Promosi merupakan
bentuk apresiasi dari organisasi kepada pegawai yang memiliki kinerja dan perilaku yang baik yang diwujudkan dalam bentuk kenaikkan karirjabatan ke
posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan demikian pegawai yang mendapat promosi akan memperoleh tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta
biasanya diiringi dengan penghasilankesejahteraan yang lebih besar. Adapun demosi merupakan tindakan hukuman dalam bentuk penurunan jabatan atau
dengan jabatan tetap tetapi terdapat pemotongan pengurangan kesejahtaraan. Hal ini dilakukan terhadap pegawai yang dianggap oleh pimpinan mempunyai kienerja
yang kurang dari standar yang telah ditentukan. Pola mutasi seringkali menimbulkan kecemasan di kalangan pegawai jika alasan kepindahannya tidak
dijelaskan secara jelas dan terbuka. Proses mutasi khususnya dalam pengertian perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar unit kerja di lingkungan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
daerah yang sama, juga memperlihatkan kondisi yang belum terpola dengan mekanisme yang jelas, adil dan transparan dan kurang terencana.
Bagi pegawai, rotasi memiliki beberapa manfaat yaitu: a.
Memperluas pengalaman dan kemampuan. Dengan banyaknya perpindahan jabatan yang dialami oleh pegawai, maka
dapat dipastikan yang bersangkutan akan memiliki banyak pengalaman. Pengalaman tersebut, diharapkan akan meningkatkan kemampuan baik
pengetahuan knowledge maupun keterampilan skill. b.
Menghilangkan hambatan psikologis pejabat. Rotasi akan dapat memberikan kesegaran baru bagi pejabat. Rasa jenuh
dan depresi yang menghimpit karena kelamaan bekerja pada jabatan tertentu diharapkan akan hilang, setelah dilakukan rotasi. Suasana kerja baru diharapkan
dapat memicu motivasi untuk maju dan mendatangkan tingkat produktivitas kerja yang lebih baik lagi. Tantangan-tantangan baru dari tugas di jabatan baru,
diharapkan akan mendorong yang bersangkutan untuk bekerja lebih giat lagi.
47
Kepentingan publik dengan adanya rotasi, bagi publik masyarakat rotasi diharapkan akan memberikan keuntungan antara lain cepatnya layanan jasa
kepada mereka. Pegawaipejabat yang terlepas dari kejenuhan dan merasa fresh dalam menjalankan tugasnya yang baru akan memberikan pelayanan yang jauh
lebih baik daripada mereka yang selama bertahun-tahun melakukan pekerjaan yang sama di tempat yang sama pula.
48
47
Hasil Wawancara dengan Kasubbag Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Hasanuddin, tanggal 1 Oktober 2014.
48
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Ekses tidak adanya rotasi, Dari gambaran arti penting rotasi tadi, maka Saudara-saudara akan dapat membayangkan tentang bagaimana jika sebuah
kantor tidak pernah ada kebijakan rotasi. Berikut ini, saya berikan gambaran ekses dari tidak adanya rotasi.
Rotasi Mutasi adalah hukuman tidak adanya kebijakan rotasi atau sangat jarangnya dilakukan rotasi mutasi, dapat menimbulkan efek negatif bagi suasana
kejiwaan pegawaipejabat. Apabila pada suatu saat, kemudian organisasi melakukan mutasi kepada satu pejabatnya apakah dalam tataran eselon yang
sama dan bahkan lebih tinggipromosi sekalipun, maka pegawaipejabat yang dipindahkan dan para pegawaipejabat lainnya akan menilai bahwa itu adalah
hukuman atas kesalahan yang dilakukan, atau yang bersangkutan memang tidak disukai.
49
Suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi
kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang sisitematik dan programmatik. Karena per definisi perencanaan, termasuk perencanaan karir, adalah keputusan
yang diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan, berarti bahwa seseorang yang sudah menetapkan rencana karirnya, perlu mengambil
langkah-langkah tertentu guna mewujudkan rencana tersebut.
D. Proses Pengangkatan Jabatan Struktural Pada Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara