15. Pergerakan actualing Adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu organisasi menjadi
“ berjalan”. Sukirno, 2008:20.
2.6.3. Kepemimpinan leading
Merupakan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Harsuki, 2012:261. Seorang pemimpin adalah seorang yang memberi motivasi,
memberikan pengarahan, memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada anggotanya agar dapat mencapai tujuan dari organisasi. Pemimpin yang efektif
adalah mereka yang dapat memberikan masukan yang penting bagi suksesnya suatu organisasi. Mugiyo Hartono, 2010:22.
Kepemimpinan merupakan kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang-orang memberikan kontribusi terhadap
keefektivan dan kesuksesan organisasi House et al, 1999. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar
melaksanakan pekerjaan bersama menuju suatu tujuan tertentu Sondang P. Siagian.
Menurut Koornt, kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang-orang, sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan
kelompok dengan kemauan dan antusias. Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh
pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya Stoner.
Kepemimpinan leadership adalah suatu pengaruh yang berhubungan antara para pemimpin dan pengikut followers Richard L. Daf, 2005.
Jadi kepemimpinan leading merupakan seni mempengaruhi orang-orang atau sekelompok anggota untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan
untuk mencapai tujuan dari kelonpok itu atau organisasi tersebut. Para pemimpin dari dahulu hingga sekarang ini dapat digolongkan menjadi
beberapa tipe kepemimpinan, yaitu: a. Tipe otokratik
b. Tipe demokratik c. Tipe paternalistik
d. Tipe kharismatik e. Tipe laissez faire Sondang P. Siagian, 2002:17
Cara yang digunakan Siagian dalam memaparkan tipe-tipe kepimpinan yang berdasarkan berbagai karakter merupakan cara yang tepat. Karena tiap
pemimpin memiliki ciri khas, karakteristik diri yang berbeda-beda satu dengan lainya. Sebagian pemimpin bersifat positif dan sebagian pula bersifat negatif.
Tipe otokratik ditandai dengan gaya memimpin anggotanya dengan cara menekan pada keinginan pribadi yang cenderung memerintah bukan mengajak,
efektivitas kerja yang tinggi hanya dicapai karena alat pengendalian yang bersifat menghukum punitif digunakan secara intensif, anggota cenderung didalam
menyelesaikan tugasnya berdasarkan rasa takut bukan akan kesadaran diri. Sondang P. Siagian, 2002:18.
Menurut G.R. Terry, Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengankelompoknya
berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala
kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian
tujuan. Tipe paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang
kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: 1 mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidakbelum dewasa, atau anak sendiri yang
perlu dikembangkan, 2 mereka bersikap terlalu melindungi, 3 mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
4 mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, 5 mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan
kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, 6 selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Kartono:2003. Tipe kharismatik lebih mengacu terhadap pemimpin yang memiliki
kharisma,daya pikat yang tinggi sehingga kepemimpinannya diterima dan diakui oleh anggotanya yang biasanya berjumlah banyak yang menerima dan mengakui
kepemimpinannya, dalam pengambilan keputusan tipe kharismatik tidak mengikutsertakan anggotanya, tetapi kadang juga mengikutsertakan anggotanya.
Sondang P. Siagian, 2002:20.
Tipe laissez faire, pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.http:komanganombudiutama.blogspot.com201201definisi-dan-tipe-
tipe-kepemimpinan.html.
2.6.4 Pengawasan Pengontrolan controlling