Definisi Operasional METODOLOGI PENELITIAN

platform. Waktu yang dibutuhkan tikus untuk mencapai platform escape latency dicatat. Setelah tikus berhasil mencapai platform maka diberi waktu untuk beristirahat di atas platform selama 30 detik, lalu dikeringkan dan dikembalikan ke dalam kandang untuk menghangatkan tubuh sebelum dilakukan percobaan lagi berikutnya. Setiap kali percobaan harus selesai dalam waktu 60 detik. Bila dalam 60 detik tikus gagal mencapai platform, maka tikus dituntun ke arah platform dan dibiarkan selama 20 detik untuk beristirahat. Setelah itu, tikus diletakkan kembali ke kandang untuk persiapan diadakan percobaan berikutnya. Pada percobaan ketiga dan keempat, ditentukan lagi satu titik awal secara random tempat tikus diletakkan di dalam kolam pada awal uji ini, lalu tikus akan berenang mencari platform dan naik ke atas platform. Waktu yang dibutuhkan tikus untuk mencapai platform escape latency dicatat Alvin Terry, 2009. Untuk menilai retensi memori spasial, dilakukan probe test sehari setelah selesainya keseluruhan uji Morris water maze metode hidden platform test. Pada uji retensi memori spasial ini, platform diangkat dari kolam, sedangkan komponen lain dibiarkan seperti semula. Selama 60 detik tikus dibiarkan berenang di kolam, dihitung persentase waktu yang dihabiskan tikus untuk berenang pada kuadran target kuadran yang sebelumnya diletakkan platform terhadap keseluruhan waktu yang ditempuh tikus melewati seluruh kuadran Alvin Terry, 2009.

3.9.3 Prosedur Pengujian Intake Sukrosa

Larutan sukrosa 4 dibuat dengan cara mencampurkan 240 ml air dengan 10 gr sukrosa. Sebelum masa pemberian plumbum asetat tikus dilatih untuk mengkonsumsi larutan sukrosa 4. Pengujian intake sukrosa dilakukan dengan mengukur persentase konsumsi larutan sukrosa 4 Pothion et al., 2004 pada hari ke 1 setelah induksi plumbum asetat sampai hari ke 7. Pengukuran dilakukan dengan melihat persentase sukrosa yang dikonsumsi per jumlah keseluruhan cairan yang dikonsumsi oleh tikus pada jam 17.30-19.30 WIB 2-hours access setiap hari. Larutan sukrosa 4 dibuat dan diganti setiap hari.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PENGARUH PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE DALAM PERIODE AKUT TERHADAP MEMORI KERJA DAN INTAKE SUKROSA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

3 30 57

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI MIOKARDIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 4 65

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP KETEBALAN DINDING AORTA ABDOMINAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 5 72

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ARTERI KORONARIA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 13 66

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116