Kelemahan strategi ini diantaranya membuat senam jantung, membuat peserta didik tegang, ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.
Adapun langkah-langkah pembelajaran talking stick menurut Suyatno 2009: 124 adalah sebagai berikut.
a Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pada peganganpaketnya.
c Getelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilahkan
peserta didik untuk menutup bukunya. d
Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e Guru memberikan kesimpulan.
f Evaluasi.
g Penutup.
2.1.6 Model Pembelajaran CPS Creative Problem Solving
Model Creative Problem Solving CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan
pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan
memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak
hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berpikir Shoimin, 2014: 56. Suatu soal yang dianggap
sebagai masalah adalah soal yang memerlukan keaslian berpikir tanpa adanya contoh penyelesaian sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal latihan. Pada soal
latihan, siswa telah mengetahui cara menyelesaikannya, karena telah jelas antara hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan, dan biasanya telah ada
contoh soal. Pada masalah ini siswa tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi siswa tertarik dan tertantang untuk menyelesaikannya. Siswa menggunakan
segenap pemikiran, memilih strategi pemecahannya, dan memproses hingga menemukan penyelesaian dari suatu masalah.
Adapun proses dari model pembelajaran CPS menurut Shoimin 2014: 57 terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
5 Klarifikasi Masalah Clarification of The Problem
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian
seperti apa yang diharapkan. 6
Pengungkapan pendapat Brainstorming Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang
berbagai macam strategi penyelesaian masalah. 7
Evaluasi dan Pemilihan Evaluation and Selection Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan
pendapat-pendapat atau
strategi-strategi mana
yang cocok
untuk menyelesaikan masalah.
8 Implementasi Implementation
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan
penyelesaian dari masalah tersebut. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan begitu pula dengan model pembelajaran CPS. Beberapa kelebihan implementasi CPS dalam pembelajaran Matematika
adalah sebagai berikut. a
Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan. b
Berfikir dan bertindak kreatif. c
Memecahkan masalah yang dihadapi dengan secara realistis. d
Melatih peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. e
Melatih peserta didik menyatakan urutan-urutan langkah pemecahan masalah.
f Mengembangkan perkembangan kemajuan berfikir peserta didik untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Kekurangan dari implementasi model pembelajaran CPS dalam
pembelajaran matematika sebagai berikut: a
Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibanding dengan model pembelajaran lain.
b Diperlukan kemauan peserta didik yang tinggi. Untuk peserta didik yang
tidak mempunyai kemauan melakukannya cenderung malas untuk mengemukakan pendapat atau gagasan.
2.1.7 Materi Segiempat