Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran

segiempat. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji instrumen atau kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari tiap butir soal. Hasil tes digunakan sebagai data untuk membandingkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen dan kontrol akibat dari perlakuan yang berbeda. Dengan demikian dapat diketahui perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran CPS dengan strategi TS.

3.4.3 Teknik Observasi

Obervasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis Arikunto, 2009: 30. Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pengelolaan kelas.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

3.5.1.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut Arikunto, 2009: 72. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ } ∑ ∑ Keterangan: : koefisien korelasi N : banyaknya peserta tes ∑ : jumlah skor tiap butir soal ∑ : jumlah skor total ∑ : jumlah kali skor tiap butir soal dengan skor total Perhitungan dilakukan dengan program Microsoft Excel untuk memperoleh nilai r xy. Hasil perhitungan validitas soal r xy dibandingkan dengan table r dengan taraf signifikan 5. Jika r xy r tabel maka butir soal yang diujicobakan dikatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan analisis validitas diperoleh bahwa butir soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 dikatakan valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

3.5.1.2 Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut Arikunto, 2009: 109.                   2 2 11 1 1 t b n n r   11 r : reliabilitas yang dicari n : banyak item soal  2 b  : jumlah varians butir 2 t  : varians total. Untuk mencari varians butir digunakan rumus sebagai berikut Arikunto, 2009: 110. ∑ ∑ Keterangan: N : Jumlah peserta tes X : Skor belah awal dikurangi skor belah akhir Kriteria reliabilitas tes jika nilai r hitung dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika nilai r hitung r tabel maka soal dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal uraian dengan N = 38 dan taraf signifikan 5 diperoleh dan . Karena r hitung r tabel maka soal dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.

3.5.1.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha dalam pemecahannya. Tingkat kesukaran biasanya dinyatakan dengan indeks. Besarnya tingkat kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut Arifin, 2013: 135. 1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus: 2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: 3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria: Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran TK Kriteria 0,00 0,30 sukar 0,31 0,70 sedang 0,71 1,00 mudah 4. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriterianya. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran pada soal yang telah diujicobakan, diperoleh bahwa butir soal nomor 1, 2, dan 3 memiliki kategori sedang, dan butir soal nomor 4 dan 5 memiliki kategori sukar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

3.5.1.4 Daya Pembeda