yang sesuai untuk bidang fisika. Bersikap Ilmiah.
Kompetensi ini dapat ditunjukan dengan mengembangkan sikap ilmiah antara lain: keingintahuan, berani dan santun, kepedulian lingkungan, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, bekerjasama, jujur dan tekun. Adapun indikator bersikap ilmiah adalah sebagai berikut: 1 m
embedakan fakta dan opini, 2 b
erani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
3 m engembangkan keingintahuan,
4 m
emiliki kepedulian terhadap lingkungan, 5 m
elakukan kegiatan yang menunjukkan kepedulian lingkungan,
6 b erpendapat secara ilmiah dan kritis,
7 b erani mengusulkan
perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya, 8 b
ekerjasama dalam kelompok,
9 b ersikap jujur terhadap temuan data atau fakta,
10 t ekun. Depdiknas,
2003b:7
2.6 Kerangka Berpikir
Penelitian ini menggunakan dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya dapat dimanipulasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa lembar kerja siswa petunjuk praktikum inkuiri yang jumlahnya ada tiga.
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya terpengaruh oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil penilaian lembar kerja siswa yang
sudah dikelompokkan sesuai dengan standar kompetensi bekerja ilmiah dan disesuaikan dengan empat pilar pendidikan. Inkuiri dapat diartikan sebagai proses yang ditempuh
manusia untuk mendapatkan informasi atau untuk memecahkan suatu permasalahan. pembelajaran inkuiri didefinisikan sebagai pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi
anak untuk melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas
pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan yang ditemukan sendiri dengan yang ditemukan orang lain.
Penulis berharap dengan menggunakan petunjuk praktikum berupa lembar kerja siswa inkuiri yang dilakukan berulang dan berkesinambungan, subyek akan tumbuh kebiasaannya
dalam melakukan kerja ilmiah.
2.7 Hipotesis Penelitian
Laboratorium fisika dapat digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan pembelajaran. Melalui kegiatan laboratorium berwawasan inkuiri, siswa diajak untuk
menemukan konsep dengan melakukan proses mentalnya sendiri. Proses mental tersebut termasuk proses sains atau proses kerja ilmiah yang meliputi merencanakan, melaksanakan,
mengkomunikasikan dan bersikap ilmiah. Berdasarkan hal tersebut hipotesis penelitian ini adalah penggunaan kegiatan laboratorium inkuiri berbasis empat pilar pendidikan dapat
menumbuhkan kompetensi bekerja ilmiah pada siswa.
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subyek dan Lokasi Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 4 Semarang kelas X-9 tahun pelajaran 20072008 yang berjumlah 36 siswa dan dibagi menjadi 5 kelompok. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas dan di laboratorium fisika SMA Negeri 4 Semarang. Pemilihan subyek dan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan SMA Negeri 4 Semarang letaknya berbatasan
dengan kabupaten Semarang, sehingga populasi siswanya cukup heterogen dengan kemampuan akademik di atas rata-rata, hal ini dapat diketahui dari jumlah nilai ebtanas
murni NEM siswa yang diterima di SMA Negeri 4 Semarang. Selain alasan tersebut SMA Negeri 4 Semarang mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai,
dalam hal ini mempunyai laboratorium fisika yang memenuhi syarat, sehingga memungkinkan untuk diadakan pembelajaran dengan kegiatan laboratorium secara inkuiri.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini dititikberatkan pada pembiasaan bekerja ilmiah melalui kegiatan laboratorium inkuiri berbasis empat pilar pendidikan. Kegiatan laboratorium berbasis empat
pilar pendidikan menitikberatkan pada kegiatan atau bekerja ilmiah learning to do untuk menemukan konsep sendiri learning to know yang dilakukan secara berkelompok
learning to live together kemudian diharapkan kegiatan itu menjadi kebiasaan learning to be . Dengan demikian keterampilan atau kemampuan yang dikembangkan adalah
kemampuan bekerja ilmiah yang terkait dengan ke empat pilar pendidikan. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan RD dengan membagi dalam
beberapa tahap penting seperti gambar 3.1 di bawah ini.