Gambar 3. 1 Skema desain penelitian yang dilaksanakan
3.2.1 Analisis Kebutuhan
Analisis Kebutuhan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian di bidang pengembangan. Analisis tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan guna mengatasi masalah yang ditemui dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran. Dengan demikian diharapkan produk yang dihasilkan
benar-benar produk yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan pada hakekatnya merupakan
Identifikasi Kompetensi Bekerja Ilmiah yang dikembangkan
Perencanaan
LKS Inkuiri Terbimbing Berbasis
LKS Perangkat
Uji Coba Pada Pakar
Dr Wiyanto M Si
Uji Coba Pada Siswa Kelompok Kecil
Uji Coba Pada Siswa Kelompok Besar
Observasi Kompetensi Dasar Bekerja Ilmiah
Model Pengembangan Kegiatan Laboratorium Inkuiri Terbimbing Berbasis Empat Pilar PendidikanUntuk
Analisis Kebutuhan
kesenjangan antara keadaan yang seharusnya dengan kenyataan yang ada. Analisis kebutuhan diawali dengan menganalisis secara teoritis kebutuhan siswa
sesuai dengan tingkat perkembangan berpikirnya, yaitu dengan mengacu teori perkembangan Piaget. Menurut Piaget seperti dikutip oleh Wiyanto 2008:16, mulai usia
sekitar 11 tahun anak sudah mulai mampu berpikir hypothetical deductive, yaitu berpikir yang berawal dari suatu kemungkinan, maka pembelajaran di SMP diharapkan dapat
memfasilitasi terjadinya pergeseran tingkat berpikir ke arah itu dengan mulai melatih mengembangkan inferensi logika jika ... dan ... maka ... yang berawal dari kemungkinan-
kemungkinan hipotesis. Di tingkat SMA, kemampuan-kemampuan tersebut perlu terus dikembangkan sehingga dapat menjadi kebiasaan dalam pemecahan masalah.
3.2.2 Identifikasi kompetensi bekerja ilmiah yang akan dikembangkan
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menekankan pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup Depdiknas, 2006:443. Karena KTSP pada prinsipnya merupakan penyempurnaan
kurikulum 2004 yang pelaksanaannya diserahkan pada satuan pendidikan yang bersangkutan, dan kompetensi bekerja ilmiah tidak dirinci pada KTSP, maka rincian kompetensi bekerja
ilmiah diambil dari kurikulum 2004. Kurikulum 2004 terdiri atas kerangka dasar, standar bahan kajian dan standar kompetensi tiap mata pelajaran. Standar kompetensi bahan kajian
sains yang diambil dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar kerja ilmiah. Kompetensi yang dapat dikembangkan pada kerja ilmiah adalah sebagai berikut : a merencanakan
penelitian ilmiah. Siswa mampu membuat perencanaan penelitian sederhana antara lain menetapkan dan merumuskan tujuan penelitian, langkah kerja, hipotesis, variabel dan
instrumen yang tepat untuk tujuan pendidikan, b melaksanakan penelitian ilmiah. Siswa mampu melaksanakan langkah-langkah kerja ilmiah yang terorganisir dan menarik
kesimpulan terhadap hasil temuannya, c mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah. Siswa mampu menyajikan hasil penelitian dan kajiannya dengan berbagai cara kepada berbagai
kelompok sasaran untuk berbagai tujuan, d bersikap ilmiah. Siswa mengembangkan sikap ilmiah antara lain keingintahuan, berani dan santun, kepedulian lingkungan, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, bekerjasama, jujur dan tekun Depdiknas,2003b:3.
3.2.3 Perencanaan