dan penyair harus menulis ”. Memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk melakukan yang terbaiknya. Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata. Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas
meta kognitif siswa. Melibatkan s iswa dalam proyek atau kegiatan “self
expressive ” dan kreatif.
Berdasarkan teori kebutuhan diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan memiliki lima tingkatan mulai dari tingkat yang terendah naik ke
tingkat yang tertinggi. Kebutuhan tersebut adalah; kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan tingkat dasar seperti makan, minum, dan lain-lain; kebutuhan
rasa aman yang berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas dan lain sebagainya; kebutuhan dicintai dan disayangi yaitu adanya rasa ingin
memiliki dan mempunyai rasa empati, peduli dan interes; kebutuhan harga diri yaitu kebutuhan tentang sesuatu yang dapat dibanggakan seperti
penguasaan dan yang lainnya; dan kebutuhan aktualisasi diri dengan memberi kebebasan seseorang untuk menggali kemampuan dan potensi
yang ada pada diri seseorang.
2.2 Pengertian Kompetensi pedagogik guru
2.2.1 Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan atau kecakapan, hal ini berkaitan erat dengan pemilikan pengetahuan, kecakapan atau
keterampilan sebagai guru. Seorang guru, minimal harus memiliki dasar- dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan
tugas. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal,
baik disekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan
dalam menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara
mengajar sebagai dasar kompetensi. Kompetensi menurut Usman 2009:4 yaitu suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi kemampuan seseorang baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Sedangkan pengertian kompetensi berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang dikutip oleh Mulyasa 2009:25 adalah seperangkat
pengetahuan yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seorang pendidikan dalam melaksanakan tugas keprofesionalismenya. Menurut
Mc. Load dalam Moh Uzer Usman 2000:14 kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan. Kepmendiknas Nomor 045U2002 menyebutkan bahwa kompetensi
sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Lefrancois
yang dikutip oleh Hoyyima 2010:36 berpendapat bahwa kompetensi
merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar, stimulus akan bergabung dengan isi
memori dan menyebabkan terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan sesuatu.
Caharles E. Johnson yang dikutip oleh Usman 2004:14 mengemukakan Competency as a rational performance wich
satisfactorily meets the objective for a desired condition. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Finch Crunkilton, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa 2003:38 mengartikan
kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.
Mc Ahsan dalam Mulyasa 2003:38 mengemukakan bahwa kompetensi:
“…is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or
she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”….. kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
merupakan sikap dan seperangkat ketrampilan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menunjang keberhasilan.
2.2.2 Pengertian Guru