Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik analisis data

pedoman wawancara yang telah dibuat. Tujuan dilakukan wawancara untuk mendapatkan keterangan secara umum tentang kebutuhan guru, keadaan guru dan kompetensi pedagogik yang guru miliki. 3.2.4 Dokumentasi Metode dokumentasi atau teknik dokumenter adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, dan juga termasuk buku-buku tentang pendapat, teori dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian . Dokumentasi penulis ini digunakan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan dokumentasi guru TK kecamatan Kota Kudus, keadaan guru, dan kebutuhan guru yang ada di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.

3.3 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam Sumaryono 2007:113 penelitian kualitatif agar menjadi penelitian yang disiplin ilmiah, maka data dokumen yang diperoleh perlu diperiksa keabsahannya. Kriteria derajat kepercayaan menuntut suatu penelitian kualitatif agar dapat dipercaya oleh pembaca yang kritis dan dapat dibuktikan oleh orang-orang yang menyediakan informasi yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Terdapat tujuh teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memastikan derajat kepercayaan dari data kualitatif yang diperoleh, yaitu; 1 perpanjangan keikutsertaan prolonged engagement, 2 ketekunan pengamatan persistent observation, 3 triangulasi, 4 pemeriksaan sejawat peerdebriefing, 5 analisis kasus negative, 6 pengecekan kecukupan referensi referencial adequacy checks, dan 7 pengecekan anggota member checking. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu verifikasi penemuan melalui informasi dari berbagai sumber, menggunakan multi-metode dalam pengumpulan data, dan sering juga oleh beberapa peneliti. Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yang pengujiannya dilakukan dengan cara: 1 Membandingkan data angket dengan data dari hasil observasi dan wawancara, 2 Membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, 3 Membandingkan apa yang dikatakan informan dalam situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu itu, 4 Membandingkan keadaan dan Persepektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang berlainan serta, 5 Membandingkan hasil wawancara suatu dokumen yang masih berlaku.

3.4 Teknik analisis data

Menurut Usman 2001:86 data harus segera dianalis setelah dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan lapangan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil angket, observasi, dan bantuan wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, seperti dikemukan Sudjana 2001:129 adalah sebagai berikut: P = Prosentase N= Jumlah Guru Jumlah responden Sedangkan untuk penilaian aktivitas, digunakan standar batasan kriteria aktivitas siswa di bawah ini. Tabel 3.1 Kriteria Nilai Angket Bentuk Kuantitatif angka Bentuk Kualitatif Rentangan 0 – 100 96 – 100 86 – 95 76 – 85 66 – 75 56 – 65 – 56 Istimewa Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali Arikunto, 1998:162-173 Penghitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 3.4.1 Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden 3.4.2 Menghitung frekuensi jawaban responden 3.4.3 Jumlah responden keseluruhan adalah 109 orang 3.4.4 Masukkan ke dalam rumus Pengolahan data meliputi kegiatan: Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi. Coding Pengkodean adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Pemberian skor atau nilai, kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut: Jawaban 1, diberi skor 1 = tidak pernah, Jawaban 2, diberi skor 2 = Kadang-kadang, Jawaban 3, diberi skor 3 = sering, Jawaban 4, diberi skor 4 = selalu Tabel 3.2. Kriteria Peberian Skor Angket Nilai Jawaban 4 Selalu 3 Sering 2 Kadang-kadang 1 Tidak pernah Sudjana, 2001: 106. Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabulasi dapat berbentuk: Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN