Pengujian Hipotesis Pengaruh Nilai Tambah Ekonomi secara Parsial

Mehdi arabsalehi 2011 : “Studies found a significant and strong correlation between EVA and market value or stock Pengembalians. For instant, Lehn and Makhija 1996 conclude that EVA and MVA are effective performance measures and they are more associated with stock Pengembalians than ROA, ROE and Pengembalian on sales ROS.” Artinya Studi menemukan korelasi yang signifikan dan kuat antara EVA dan nilai pasar atau Pengembalian saham. Untuk instan, dan Lehn Makhija 1996 menyimpulkan bahwa EVA dan MVA adalah ukuran kinerja yang efektif dan mereka lebih terkait dengan pendapatan saham dari ROA, ROE dan laba atas penjualan ROS.

4.3.2.2 Pengaruh Pengembalian Modal Sendiri dengan Pengembalian Saham

apabila Nilai Tambah Ekonomi dianggap tidak berubah Konstan Hasil perhitungan dengan SPSS 18 for windows sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Korelasi Parsial Pengembalian Modal Sendiri dengan Pengembalian Saham apabila Nilai Tambah Ekonomi Konstan Correlations Control Variables Pengembalian Modal Sendiri X2 Retun Saham Nilai Tambah Ekonomi X1 Pengembalian Modal Sendiri X2 Correlation 1.000 .973 Significance 2-tailed . .005 df 3 Retun Saham Correlation .973 1.000 Significance 2-tailed .005 . df 3 Sumber: Lampiran Output SPPS 18 � �2. �1 = rX2Y − rX1Y × rX1X2 √[1 − rX1Y2] × [1 − rX1X22] � �2. �1 = 0,653 − 0,837 x 0,150 √[1 − 0,8372] × [1 − 0,1502] � . =0,973 Hasil perhitungan nilai korelasi parsial Nilai Tambah Ekonomi dan Pengembalian Saham apabila Pengembalian Modal Sendiri konstan yaitu 0,973. Besarnya korelasi Nilai Tambah Ekonomi dan Pengembalian Saham masuk dalam ketegori sangat kuat. Artinya bila perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembaliaan yang lebih besar dari biaya modalnya, hal ini menandakan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal, oleh karena itu hal ini menarik minat investor dan atau calon investor untuk menanamkan dananya karena ke dalam perusahaan tersebut dan hal ini mendorong terjadinya permintaan terhadap saham yang bersangkutan semakin banyak maka harga saham cenderung meningkat di pasar modal. Besar pengaruh Nilai Tambah Ekonomi terhadap Pengembalian Saham PT Suparma ketika Pengembalian Modal Sendiri tidak berubah adalah 0,973 2  100 = 94,6. Faktor lain yang mempengaruhi retun saham antara lain Debt to equity ratio DER, Current ratio CR, Price to book value PBV, Total assets turnover TATO, dan Pengembalian On asset ROA.

1. Koefisien

Determinasi Pengembalian Modal Sendiri terhadap pengembalian saham Besar pengaruh Nilai Tambah Ekonomi terhadap Pengembalian Saham PT Suparma ketika Pengembalian Modal Sendiri tidak berubah juga dapat dihitung dengan perhitungan: K = 0,973 2 x 100 Kd = 94,6

2. Pengujian Hipotesis pengaruh pengembalian modal sendiri terhadap

pengambalian saham Untuk melihat pengaruh Pengembalian Modal Sendiri Terhadap Pengembalian Saham , hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Kd = r 2 x 100 Ho 3 :  2 = 0 Pengembalian Modal Sendiri tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengembalian Saham Ha 3 :  2 ≠ 0 Pengembalian Modal Sendiri mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengembalian Saham Tabel 4.11 Uji Parsial Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.685 .080 -8.557 .003 Pengembalian Modal Sendiri X2 .132 .018 .539 7.257 .005 Nilai Tambah Ekonomi X1 .00000000000868 .000 .756 10.176 .002 a. Dependent Variable: Retun Saham thitung X2 = rYX2. X1 × √n − 3 √[1 − rYX2. X12] thitungX2 = 0,973 × √6 − 3 √[1 − 0,9732] � � = , Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Pengembalian Modal Sendiri X 2 sebesar 7,257 dengan nilai signifikansi p-value = 0,005. Penentuan hasil pengujian penerimaan penolakan H dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis hasil perbandingan t hitung dengan t tabel pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H sebagai berikut : Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X 2 terhadap Y Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t-hitung untuk variabel Pengembalian Modal Sendiri X 2 lebih besar dari t tabel t = 10,176 3,182, maka diperoleh hasil pengujian Ho ditolak. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik p-value untuk variabel X 2 sebesar 0,002. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh dari Pengembalian Modal Sendiri X 2 terhadap Daerah Penerimaan Ho t 0,95; 3 = 3,182 10,176 Daerah Penolakan Ho - t 0,95; 3 = 3,182 Daerah Penolakan Ho