Rekrutmen Politik Kerangka Teori

30

1.6.3 Rekrutmen Politik

Sistem rekrutmen politik memiliki keragaman yang tiada batas. Salah satu metode tertua yang digunakan untuk memperkokoh kedudukan pemimpin –pemimpin politik adalah dengan penyortiran atau penarikan undian yang dugunakan pada zaman Yunani kuno. Yakni suatu metode yang dibuat untuk mencegah dominasi jabatan dari posisi yang berkuasa dari kelompok individu tertentu dengan cara bergiliran atau rotasi. Misalnya sistem “pilih kasih” Amerika Serikat pada hakikatnya menggunakan sistem pengrekrutan bergilir sedangkan sejumlah negara lain mempunyai ketentuan konstitusional yang dibuat untuk menjamin kadar rotasi personil eksekutif. Metode pengrekrutan lain adalah perebutan kekuasaan dengan jalan menggunakan jalan mengancam atau kekerasan. Penggulingan dengan kekerasan suatu rezim politik, yang mengakibatkan penggantian para pemegang jabatan poliik akan tetapi perubahan para personil birokrasi biasanya hasil lebih lambat, terutama bila berlangsung dalam masyarakat yang kompleks dan sangat maju. Selain cara pengrekrutaan yang biasanya diasosiasikan dengan perubahan – perubahan personil yang ekstensif, terdapat juga cara lain yang lebih sering diasosiasikan dengan pengrekrutan yang berkesinambungan dari tipe personil yang sama. Salah satu alat adalah menggunakan cara Patronage yaitu suatu sistem penyuapan dan sistem korupsi rumit untuk mempengaruhi pelaksanaan kekuasaan politik melalui berbagai taraf pengontrolan terhadap hasil – hasil dari pemilihan umum dan merupakan dkungan dalam parlemen yang berlangsung diantara pemilihan umum. Pengrekrutan digunakan sebagai alat yang mampu memunculkan pemimpin – Universitas Sumatera Utara 31 pemimpin alamiah, artinya pemimpin yang dapat mewakili tipe pemimpin yang dapat timbul dalam suatu sistem politik tertentu. 31 Suatu pemilihan dapat dinyatakan sebagai sarana untuk memilih antara dua alternatif atau lebih, dengan jalan pemberian suara yakni berkenaan siapa yang dipilih, oleh siapa dan bagaimana cara memilihnya. Dengan demikian, pemilihan dapat digunakan untuk memilih anggota badan legislatif, eksekutif ataupun presiden.beberapa pemilihan dapat dilukiskan sebagai tidal langsung, yaitu para pemilih memberikan suaranya untuk satu kelompok individu yang merupakan satu badan pemilih presiden dan wakil presiden electoral college, yang seterusnya memimpin pemilihan kedua untuk menentukan siapa yang akan memegang jabatan yang akan dipertaruhkan. Pada pemilihan langsung, para pemegang jabatan oleh para pemilih, walaupun pilihan para pemilih dibatasi oleh kualifikasi hukum yang diterapkan bagi pemegang jabatan politik, dan oleh metode – metode dengan mana partai politik melakukan seleksi terhadap para calon kandidat mereka. 32 Kualifikasi hukum bagi para pemegang jabatan ternyata hanya menuntut, bahwa mereka itu harus orang dewasa, warga negara bagi negara yang bersangkutan, waras dan sebagainya. Hak pilih dibatasi para orang dewasa yang merupakan dasar paling umum dari pemberian suara pemilih. Akan tetapi hal ini biasanya dibatasi oleh faktor kewarganegaraan, kesehatan jiwa dan catatan kejahatan. Dalam beberpa sistem politk, pembatasan seperti itu dilakukan lebih luas dan mencakup kriteria lainnya. Dimasa lampau, beberapa batasan kelompok pemilih hanya merupakan bagian dari kaum minoritas dari rakyat. Pembatasan hak pilih akan mempunyai pengaruh kiranya penting pada tingkah laku voting terhadap pribadi yang akan dipilih untuk menduduki jabatan politik. 31 Michaek Rush dan Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta:PT Grafindo Persada, 2003,h.185-187. 32 Ibid, h. 192-193. Universitas Sumatera Utara 32 Khususnya pada kejadian yang berlaku dimana pembatasan diterapkan terhadap bagian tertentu bagi rakyat yang mungkin tidak terwakili, ini merupakan faktor penting dalam usaha membatasi perwakilan kelas pekerja dan perwakilan bangsa negro. Selanjutnya perluasan seksional hak pilih dapat dihbungkan dengan polarisasi berikutnya dari tingkah laku pemilih, dimana partai itu timbul untuk mewakili bagian dari rakyat. 33

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian ini adalah penilaian sikap atau pendapat dari individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur yang dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survey, wawancara, ataupun observasi. 34

1.7.2 Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah Kecamatan Medan Denai yang terdiri dari enam Kelurahan yaitu Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kelurahan Tegal Sari Mandala II. Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kelurahan Denai, Kelurahan Binjai, Kelurahan Medan Tenggara Menteng. 33 Ibid, h.194-195. 34 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta:Erlangga, 2003.h.8. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kualitas Demokrasi Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Aceh Tamiang 2012 ( Studi Kasus : Pemilihan Umum Kepala Daerah Aceh Tamiang 2012 )

4 88 116

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Strategi Kampanye Partai Golkar Dalam Pemilu Kepala Daerah Kota Medan 2010

2 82 109

Kampanye Dan Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Simalungun Tahun 2010 (Studi terhadap Efektifitas Kampanye DR. J.R. Saragih, SH, MM. – Hj. Nuriaty Damanik, SH. di Kelurahan Pematang Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun)

5 71 115

Etnisitas dan Politik Suatu Studi Partisipasi Politik Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Partisipasi Masyarkat Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislative Di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 38 102

Hubungan Tingkat Ekonomi Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung 2005 Kota Medan Di Lingkungan Vi Kelurahan Pusat Pasar Medan Kecamatan Medan Kota

1 41 18

Partisipasi Politik Masyarakat Di Kecamatan Koto Salak Dan Kecamatan Asam Jujuhan Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010.

0 0 18

Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 Putaran Kedua

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

0 1 33