Tingkat Pengetahuan Infeksi Nosokomial

31

5.2 Tingkat Pengetahuan Infeksi Nosokomial

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoadmojo, 2003. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap apabila pengetahuan ini disertai dengan kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek itu Purwanto, 1999. Berikut merupakan hasil tingkat pengetahuan perawat: Tabel 5.3 Nilai Pengetahuan Perawat dalam Infeksi Nosokomial Nilai pengetahuan n Baik 22 88 Sedang 3 12 Buruk 0 0 Total: 25 100 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, lebih separuh atau setengah responden yaitu perawat di Rumah Sakit Umum Siti Hajar mempunyai tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebesar 88. Ini segaris dengan rekomendasi oleh Centre of Disease Control yang mengesyorkan bahwa semua ahli medis seperti perawat mempunyai ilmu dasar yang baik tentang pencegahan infeksi. Penilaian pengetahuan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan dengan pilihan jawaban. Dalam penelitian ini, pengetahuan yang akan dikaji adalah informasi tentang pengetahuan dasar perawat mengenai infeksi yaitu definisi, tanda dan gejala terkena infeksi, mikroba yang resistan terhadap pelbagai antimikroba serta elemen-elemen yang terdapat dalam rantai infeksi. Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 5.4 Pengetahuan dasar perawat tentang infeksi PENGETAHUAN BENAR SALAH n f n f 1. Definisi infeksi 25 100 0 0 2. Gejala infeksi 25 100 0 0 3. Definisi infeksi nosokomial 25 100 0 0 Berdasarkan tabel di atas, pengetahuan dasar pengetahuan perawat tentang definisi serta gejala infeksi diketahui dengan baik dan benar. Ini bersesuaian karena pengetahuan asas sangat penting sebelum melakukan sesuatu. Tabel 5.5 Pengetahuan tentang Multiple Drug-Resistant Organisms MDRO Jenis – jenis Multiple Drug-Resistant Organisms n 1. Methicillin-resistant Staphylococcus Aureus MRSA 5 20 2. Vancomycin-resistant Enterococcus VRE 4 16 3. Erythromycin-resistant Streptococcus Aureus ERSA 4. MRSA dan VRE 15 60 5. MRSA, VRE dan ERSA 1 4 Total 25 100 Universitas Sumatera Utara 33 Berdasarkan tabel 5.5, seramai 15 orang responden tahu pelbagai tipe mikroba yang telah resistan terhadap bakteri. Menurut Moinuddin 2005, langkah pertama dalam mencegah dan kontrol MDRO adalah mengetahui bakteri yang telah resisten terhadap pelbagai antibiotik. Menurut teori Sorrentino Greek, tipe – tipe MDRO yang paling biasa terdapat di rumah sakit adalah MRSA dan VRE. Ternyata masih ramai lagi perawat yang mempunyai pengetahuan tidak lengkap tentang MDROs. Berdasarkan penelitian tentang persepsi perawat terhadap MRSA, sebanyak 60 responden percaya bahwa MRSA tidak dapat dikontrol dan mereka tidak terlalu prihatin dalam manejemen bakteri tersebut Lines L, 2006. Tabel 5.6 Pengetahuan tentang Elemen dalam Rantai Infeksi Elemen-elemen Rantai infeksi n 1. Reservoir dan portal exit 2. Reservoir, portal exit dan transmisi 2 8 3. Portal exit, transmisi dan portal entri 4. Transmisi, portal entri, host, reservoir 6 24 5. Reservoir, portal exit, transmisi, portal entri dan host 17 68 Total 25 100 Pengetahuan responden yang di uji dalam soal terakhir adalah tentang elemen dalam rantai infeksi dan seramai 8 orang 32 tidak tahu dengan jelas keseluruhan elemen dalam rantai infeksi dan seramai 17 orang 68 tahu semua elemen rantai infeksi. Untuk elemen rantai infeksi, sebanyak 68 daripada keseluruhan perawat mengetahui kesemua elemen dalam rantai infeksi. Menurut Lisa A. Morici 2009, yang dikutip dari Infection Control Today, kesemua elemen dalam rantai infeksi ini bisa ‘hidup dengan sempurna’ disebabkan oleh Healthcare-acquired Infections HAI, melainkan kesemua pekerja atau tenaga medis tahu dan faham dengan benar Universitas Sumatera Utara 34 implementasi praktis kebersihan yang baik untuk membantu mencegah transmisi bakteri dan virus yang tidak sengaja.

5.3 Nilai Sikap Perawat dalam pencegahan Infeksi Nosokomial.