Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional

Keluhan Utama

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian

3.2. Definisi Operasional

1. Prevalensi adalah jumlah suatu penyakit pada periode waktu tertentu dibandingkan dengan populasi. Perhitungan prevalensi pada penelitian ini adalah jumlah kasus pasti hemoroid periode Januari 2009 – Juli 2011 dibandingkan seluruh kasus dengan diagnose banding hemoroid. 2. Hemoroid adalah penyakit yang diderita pasien dan terdiagnosa oleh dokter dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan disertai maupun tidak disertai pemeriksaan anuskopi atau kolonoskopi. 3. Keluhan utama adalah keluhan yang membuat pasien hemoroid untuk mengunjungi dokter. Cara pengukuran adalah observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: a. Nyeri b. Perdarahan c. Massa pada anorektal d. Gatal pada anorektal Pigot dkk, 2005. 4. Umur adalah umur pasien hemoroid yang tercantum didalam data rekam medis dan dinyatakan dalam tahun. Cara pengukuran adalah dengan observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: Umur Jenis kelamin Hemoroid Jenis dan derajat hemoroid Prevalensi Universitas Sumatera Utara a. 15 tahun b. 15 – 44 tahun c. 45 – 64 tahun d. ≥ 65 tahun Everheart, 2004. Skala ukur: ordinal. 5. Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien hemoroid yang tercantum dalam data rekam medis. Cara pengukuran adalah observasi. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: a. Pria b. Wanita Skala: Nominal. 6. Jenis hemoroid adalah jenis hemoroid yang diderita pasien dan tercantum dalam data rekam medis. Cara pengukuran adalah dengan observasi pada data rekam medis dan keluhan yang bersangkutan dengan jenis hemoroid. Hemoroid eksternal ditandai dengan keluhan adanya rasa terbakar, nyeri, gatal. Sedangkan hemoroid internal ditandai dengan prolapsus dan pengeluaran mukosa, perdarahan, rasa tak nyaman, gatal Villalba dan Abbas, 2007. Alat ukur adalah rekam medis. Hasil ukur adalah: a. Hemoroid eksternal b. Hemoroid internal. Skala: Nominal 7. Derajat hemoroid adalah derajat hemoroid internal yang tercantum dalam data rekam medis. Derajat hemoroid internal dibagi atas empat derajat yaitu derajat I, II, III, dan IV. Cara ukur yang digunakan adalah observasi data rekam medis dengan tanda dan gejala tiap derajat hemoroid internal yaitu:  Derajat I ditandai dengan adanya perdarahan tanpa tanpa nyeri. Darah tampak segar dan dapat terlihat pada feses dan tidak tercampur feses. Perdarahan terjadi saat defekasi, terdapat tetesan darah. Universitas Sumatera Utara  Derajat II ditandai dengan perdarahan tanpa nyeri, massa pada anus saat defekasi, rasa terbakar atau gatal pada anus.  Derajat III ditandai dengan perdarahan tanpa nyeri, massa pada anus saat defekasi, mucous leakage, rasa terbakar atau gatal pada anus, hemoroid yang prolapsus dapat dimasukkan secara manual.  Derajat IV ditandai dengan hemoroid yang prolapsus dan tidak dapat dimasukkan secara manual, mukosa pada perianal, perdarahan dapat disertai nyeri Cintron dan Abcarian, 2008. Alat ukur yang digunakan adalah rekam medis. Hasil pengukuran adalah: a. Derajat I b. Derajat II c. Derajat III d. Derajat IV Skala: ordinal. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN