Pengertian Konsep Ketuhanan Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa

97 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Ketika melihat begitu banyaknya umat Hindu melaksanakan upacara Yajña yang terus menerus tidak berkeputusan sepanjang masa, maka mereka menuduh umat Hindu sangat boros biaya, rumit, dan menyita banyak waktu. Paham yang menyatakan bahwa umat Hindu sebagai penyembah banyak Tuhan dan penyembah berhala disebut sebagai paham Politeisme. Intinya, umat Hindu dengan paham ketuhanannya sengaja dipolitisasi agar mudah dipengaruhi untuk mengkonversi agamanya. Salah satu provokasinya adalah dengan mencela dan menuduh umat Hindu penyembah patung dan memakai paham Politeisme. Ini salah dan sangat menyesatkan. Dari kalangan mereka itu, muncul niat untuk mengkonversi umat Hindu agar masuk dalam kelompok agama mereka karena memberikan jaminan bisa masuk surga. Isu provokasinya adalah agamanya paling memberikan jaminan orang akan masuk surga. Agamanya datang dari langit sehingga disebut agama langit atau agama Wahyu Samawi. Sesungguhnya provokasi semacam itu tidak aneh, yang aneh adalah banyak umat Hindu yang tergoda lalu mau mengkonversi atau beralih agama hanya karena mendapat sedikit bantuan uang, beras, gandum, mie instant, dan dijanjikan pasti masuk surga. Hal ini bisa terjadi karena ada sebagian umat Hindu masih rendah tingkat sraddha dan bhaktinya akibat tidak pernah serius dalam mempelajari Veda. Bisa juga karena kurang pembinaan dari lembaga tertinggi umat Hindu yang disebut Parisada lalu malas belajar Veda. Akibatnya sangat jelas, selain menjadi bodoh, maka orang yang malas belajar Veda dapat dipastikan akan hidup akrab dalam kemiskinan. Ketika ada masalah dan kesulitan dalam hidupnya, kekuataan iman dirinya tidak kuat. Mereka percaya dengan rayuan bahwa kalau sudah beralih agama maka dosa dan masalahnya akan hilang. Tergoda oleh sedikit bantuan, lalu beralih agama. Kenyataannya tidak benar. Setelah umat Hindu mengganti agamanya, keadaannya tidak jauh berbeda. Terutama apabila mereka termasuk golongan pemalas, maka tetap saja hidupnya akrab dengan kemiskinan. Artinya, bukan karena agama yang dipeluknya maka seseorang akan menjadi sukses, tetapi lebih pada semangat belajar dan disiplin tinggi dalam bekerja. Bekerja saja masih belum cukup, umat Hindu dianjurkan untuk selalu mencari banyak teman dan selalu berdoa kepada para Deva, kepada leluhur, dan kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan. Artinya agama Hindu sesungguhnya memberikan jawaban dan tawaran solusi terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia, khususnya umat Hindu. Inti permasalahnya terletak pada apakah umat itu mau mempelajari Veda atau tidak, mau mencari banyak teman atau tidak, mau bekerja keras secara tulus dan disiplin atau tidak. Dalam hubungannya dengan paham ketuhanan, sesungguhnya ajaran agama Hindu menganut paham monoteisme. Yang dimaksud adalah Veda mengajarkan umat Hindu hanya meyakini satu Tuhan yang disebut Brahman. Namun, dalam rangka lebih mudah memahami Brahman, para arif bijaksana atau Bahuda Vadanti memberikan begitu banyak nama dan lambang-lambang