83
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kegiatan belajar dan proses pembelajaran adalah contoh Jnana Yajña yang disebut sebagai bentuk Yajña yang lebih agung, dalam
Bhagawadgita IV pasal 33:
Sreyan dravyamayad yajnaj, jnanayajnah paramtapa, sarvam karma khilam partha, jnane parisamapyate
“Persembahan korban berupa ilmu pengetahuan adalah lebih agung sifatnya dari korban benda yang berupa apapun jua, sebab segala
pekerjaan dengan tiada kecuali memuncak dalam kebijaksanaan yang diperoleh melalui pengetahuan.”
4. Tapa Yajña
Tapa Yajña adalah pengorbanan atau Yajña yang tertinggi nilainya karena berwujud sebagai pengendalian diri masing-masing
individu. Tapa Yajña juga disebut sebagai kegiatan pendakian spiritual seseorang dalam upaya meningkatkan kualitas beragama.
Tahapan-tahapan peningkatan kualitas beragama, menurut Lontar Sewaka Dharma adalah:
1. Ksipta, seperti perilaku ke-kanak-kanakan yang cepat menerima sesuatu yang dianggapnya baik tanpa pertimbangan yang matang.
2. Mudha, seperti perilaku pemuda: pemberani, selalu merasa benar, kurang mempertimbangkan pendapat orang lain.
3. Wiksipta, seperti perilaku orang dewasa, mengerti hakekat kehidupan, memahami subha dan asubha karma.
4. Ekakrta, seperti perilaku orang tua, yaitu keyakinan yang kuat pada Hyang Widhi, mempunyai tujuan yang suci dan mulia.
5. Nirudha adalah perilaku orang-orang suci, penuh pengertian, bijaksana. Segala pemikiran perkataan dan perbuataannya
terkendali oleh ajaran-ajaran agama yang kuat, serta mengabdi pada kepentingan umat manusia.
Setelah melalui proses belajar dan pembelajaran dalam ilosoi Veda, manusia akan dapat membuat perubahan kualitas
kehidupan yang nyata, dan juga meluasnya lingkaran pengaruh individu kepada lingkungannya. Dikaitkan dengan prinsip-prinsip
Sanatana Dharma, maka kualitas kehidupan manusia dari zaman ke zaman akan semakin membaik seiring dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Yajña adalah persembahan atau korban suci yang dilakukan dengan hati tulus ikhlas dengan tidak mengharapkan imbalan.
Dilihat dari waktu pelaksanaan, Yajña dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1. Nitya Karma yaitu Yajña yang dilaksanakan setiap hari. 2. Naimitika Karma yaitu Yajña yang dilaksanakan pada waktu-
waktu tertentu. Pelaksanaan Yajña yang berkaitan dengan Tri Rna dikelompokan
menjadi 5 yang disebut dengan Panca Yajña yang terdiri dari: a. Dewa Yajña yaitu persembahan atau korban suci kehadapan
Sang Hyang Widhi dengan segala manifestasi-Nya yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas.
84
Kelas VII SMP
Contoh pelaksanaan Dewa Yajña secara Nitya Karma: • sembahyang Tri Sandhya.
• melaksanakan Yajña sesa. • berdoa dll.
Contoh pelaksanaan Dewa Yajña secara Naimitika Karma: • Mendirikan tempat suci.
• Melaksanakan puja wali odalan • Merayakan hari raya keagamaan
b. Pitra Yajna yaitu korban suci yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas ditujukan kepada para leluhur.
Ada tiga hutang kita kepada orang tua leluhur seperti: 1. kita berhutang badan yang disebut dengan istilah Sarirakrit.
2. kita berhutang budi yang disebut dengan istilah Anadatha. 3. kita berhutang jiwa yang disebut dengan istilah Pranadatha
Contoh pelaksanaan Pitra Yajna secara Nitya Karma: • menjadi anak yang baik.
• menuruti nasehat orang tua • merawat orang tua selagi sakit
• mematuhi nasehat orang tua Contoh pelaksanaan Pitra Yajña secara Naimitika Karma:
• melaksanakan upacara pitra Yajña • membuat upacara pengabenan pada saat orang tua meninggal
• melaksanakan upacara atma wadana • melaksanakan upacara atiwa-tiwa
• melaksanakan pemujaan kepada leluhur, dll c. Rsi Yajna yaitu korban suci yang tulus ikhlas kepada Para Maha
Rsi, Pendeta, dan para guru. Contoh pelaksanaan Rsi Yajña secara Nitya Karma:
• mempelajari ilmu pengetahuan. • hormat dan patuh kepada catur guru.
• meneruskan dan melaksanakan ajaran catur guru. • mengamalkan ajaran guru dalam kehidupan sehari-hari
Contoh pelaksanaan Rsi Yajña secara Naimitika Karma: • penobatan calon sulinggih pemimpin agama Hindu menjadi
sulinggih yang disebut upacara diksa. • membangun tempat- tempat pemujaan untuk sulinggih.
• menghaturkan memberikan punia pada saat- saat tertentu kepada sulinggih
d. Manusa Yajña yaitu korban suci yang tulus ikhlas yang ditujukan kepada sesama manusia.
Contoh pelaksanaan Manusa Yajña secara Nitya Karma: • saling menghormati sesama manusia
• membangun kerjasama antar sesama manusia • gotong royong
• membantu sesama manusia • membantu anak yatim piatu
• dll