Perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang (suku cadang) dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005 berbasis client server pada CV.Ahass Bintang Firdaus Motor
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Panji Pirmansah
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 07 Agustus 1989 Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kp. Leuwikuray RT01/RW09 Ds. Padasuka Kec. Kutawaringin Kab. Bandung
Telp/HP : 081931441582 Status : Belum Nikah
DATA AKADEMIK
No. Nama Sekolah Tahun Lulus Keterangan
1 SD Citiru II 1996-2002 Berijazah
2 SMP N 2 Soreang 2002-2005 Berijazah
3 SMA Angkasa Lanud Sulaiman 2005-2008 Berijazah 4 Universitas Komputer Indonesia
Bandung 2008-2013 Berijazah
PENGALAMAN ORGANISASI
No. Kegiatan Tahun Keterangan
1 Pramuka 2002-2005 Pengurus
2 Karate 2005 Sabuk Kuning
3 Himpunan Mahasiswa Komputerisasi
Akuntansi 2009-2010 -
PENGALAMA BEKERJA
No Pekerjaan Tahun Keterangan
(2)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG (SUKU CADANG) DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 2005 DAN SQL SERVER 2005
BERBASIS CLIENTSERVER
PADA CV. AHASS BINTANG FIRDAUS MOTOR
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Disusun Oleh: Panji Pirmansah / 11008003
Dosen Pembimbing : Dony Waluya Firdaus, S.E, M.Si.
Hery Dwi Yulianto, S.T.
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(3)
DESIGN OF MERCHANDISE INVENTORY (SPAREPART) ACCOUNTING
INFORMATION SYSTEMWITH SOFTWARE MICROSOFT VISUAL
BASIC 2005 AND SQL SERVER 2005 BASES OF CLIENT SERVER ON
THE CV. AHASS BINTANG FIRDAUS MOTOR
FINAL TASK
To fulfills final task of D-III level To obtain the title of computer undergraduate Study Program Accountancy Computerization
Created By :
Panji Pirmansah / 11008003
Counsellor:
Dony Waluya Firdaus, S.E., M.Si. Hery Dwi Yulianto, S.T.
STUDY PROGRAM ACCOUNTANCY COMPUTERIZATION FACULTIES ENGINEERING AND COMPUTER SCIENCE
INDONESIAN COMPUTER UNIVERSITY BANDUNG
(4)
ix
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh,
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir, adapun Tugas Akhir ini bertujuan untuk menyelesaikan program studi jenjang Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer
Indonesia dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Barang Dagang (Suku Cadang) Dengan Menggunakan Software Microsoft
Visual Basic 2005 Dan Sql Server 2005 Berbasis Client Server Pada Cv. Ahass
Bintang Firdaus Motor”.
Penulis, dalam menyusul Laporan Tugas Akhir ini sudah mengerahkan secara maksimal, namun tidak munutup kemungkinan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan masih terbatasnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan serta dorongan pihak-pihak yang selama ini menyertai penulis, penulis tidak ada apa-apanya tanpa dorongan dari orang tua, kaka, adik, teman-teman, saudara-saudara, para dosen prodi KA (Komputerisasi Akuntansi) yang sudah membantu dan membimbing serta meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga dapat
(5)
x
terselesaikannya Laporan Tugas Akhir, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie Ir. M. Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Ony Widilestariningtyas, S,E., M.Si. selaku Ketua Prodi Komputerisasi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Apriani Puti Purpini, S.T. selaku koordinator tugas akhir.
5. Hery Dwi Yulianto, S.T. selaku dosen wali, dan sebagai pembimbing II
(Sistem) dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, yang telah memotivasi, dukungan serta arahan-arahan yang sangat membangun serta kesabarannya dalam mendampingi penulis.
6. Dony Waluya Firdaus, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing I (Akuntansi)
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, yang telah memotivasi, dukungan serta arahan-arahan yang sangat membangun.
7. Supriyati, S.E., M.Si. selaku dosen akuntasi, yang telah memberikan ilmu
kepada penulis, saya ucapkan terimakasih banyak.
8. Rio Yunanto, S.Kom., M.T. selaku dosen system, yang telah memberikan
ilmu kepada penulis, saya ucapkan terimakasih banyak.
9. Lasmanah, S.E. selaku sekretariat program studi Komputerisasi Akuntansi,
(6)
xi
10.CV. Ahass Bintang Firdaus Motor melalui Herman selaku owner yang sudah
bersedia memberi ijin kepada saya untuk melakukan penelitian serta masukan-masukan yang membangun.
11.Ruli selaku partstock CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang sudah
memberikan arahan-arahan.
12.Kedua Orang Tuaku terima kasih untuk kasih sayang yang tulus dan tidak
terhitung, adik kakaku dan orang terdekat yang senan tiasa mendampingi saya, dukungan serta moril dan materil yang tidak ternilai, serta pengorbanan dan perjuangan sehingga bisa seperti sekarang ini.
13.Semua Saudara-saudaraku yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu makasih
buat dukungannya.
14.Teman-teman di Program Studi Komputerisasi Akuntansi Khususnya
angkatan 2008 dan semua angkatan yang selalu memberikan masukan dan sarannya untuk menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuannya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi yang pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya, semoga Alloh SWT selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua, Amin Yaa Robbal
Alamin.
Bandung, Agustus 2013 Penulis
Panji Pirmansah 11008003
(7)
xii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL BAHASA INDONESIA ... i
LEMBAR JUDUL BAHASA INGGRIS ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
MOTTO ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xxi
DAFTAR GAMBAR ... xxii
DAFTAR SIMBOL ... xxvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Batasan Masalah ... 3
1.4Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4.1 Maksud Penelitian ... 4
(8)
xiii
Halaman
1.5Objek dan Metode Penelitian ... 5
1.5.1 Unit Analisis ... 5
1.5.2 Populasi dan Sampel ... 5
1.5.3 Objek Penelitian ... 6
1.5.4 Desain Penelitian... 7
1.5.4.1 Jenis Penelitian ... 8
1.5.4.2 Jenis Data ... 8
1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian ... 9
1.5.5 Metode Penelitian ... 10
1.5.6 Teknik Pengumpulan Data ... 11
1.6 Rekayasa Perangkat Lunak ... 12
1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem ... 12
1.6.2 Model Pengembangan Sistem ... 15
1.7Kegunaan Penelitian ... 16
1.8Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
1.8.1 Lokasi Penelitian ... 17
1.8.2 Waktu Penelitian ... 17
1.9Sistematika Penulisan ... 18
BAB II LANDASAN TEORI ... 20
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)………...20
(9)
xiv
Halaman
2.1.1 Perancangan ... 20
2.1.2 Sistem ... 20
2.1.3 Informasi ... 22
2.1.4 Sistem Informasi ... 22
2.1.5 Akuntansi ... 23
2.1.5.1. Metode Pencatatan Akuntansi ... 24
2.1.5.2. Proses Akuntansi ... 24
2.1.5.3. Siklus Akuntansi ... 25
2.1.5.3.1 Jurnal Umum ... 26
2.1.5.3.2 Buku Besar Umum ... 27
2.1.5.3.3 Laporan Keuangan Laba Rugi ... 29
2.1.5.3.4 Laporan Keuangan Neraca ... 30
2.1.6 Sistem Akuntansi ... 31
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi ... 32
2.1.8 Persediaan Barang Dagang (Sparepart) ... 33
2.1.8.1 Definisi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 33
2.1.8.2 Jenis Persediaan Barang Dagang (Sparepart) ... 33
2.1.8.3 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 33
2.1.8.4 Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 34
(10)
xv
Halaman
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang
Dagang (Suku Cadang) ... 35
2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 36
2.1.10.1 Definisi. ... 36
2.1.10.2 Fungsi yang Terkait ... 37
2.1.10.3 Dokumen yang Terkait ... 38
2.1.10.4 Catatan yang Digunakan ... 38
2.1.10.5 Standar Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 38
2.1.10.6 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang) ... 39
2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan ... 41
2.2.1 Bentuk ... 41
2.2.2 Jenis ... 41
2.2.3 Bidang Perusahaan ... 42
2.3 Alat Pengembangan Sistem ... 42
2.3.1 Diagram Konteks ... 42
2.3.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) ... 43
2.3.2.1 Diagram Level 0 ... 44
2.3.2.2 Diagram Level Detail ... 45
2.3.3 Kamus Data ... 46
(11)
xvi
Halaman
2.3.5 Normalisasi ... 47
2.3.6 Diagram Relasi Entitas (ERD) ... 48
2.4 Software ... 52
2.4.1 Software Sistem Operasi ... 52
2.4.2 Software Interpreter ... 53
2.4.3 Software Compiler ... 54
2.4.4 Software Aplikasi ... 54
2.4.5 Client Server ... 56
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN ... 58
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 58
3.2 Tujuan Perusahaan (Visi dan Misi Perusahaan) ... 58
3.2.1 Visi ... 58
3.2.2 Misi ... 58
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 59
3.4 Deskripsi Jabatan (Job Description) ... 60
3.5 Kebijakan Perusahaan dan Pengendalian Intern Tentang Sistem yang berjalan ... 61
3.6 Fungsi Yang Terkait ... 62
3.7 Formulir/Dokumen yang Digunakan ... 62
3.8 Catatanyang digunakan ... 63
3.9 Sistem Yang Berjalan ... 64
(12)
xvii
Halaman
3.9.2 Data Flow Diagram yang Berjalan Level 0 ... 96
3.9.2.1 Data Flow Diagram yang Berjalan Level 1 Proses 1 ... 68
3.9.2.2 Data Flow Diagram yang Berjalan Level 1 Proses 2 ... 69
3.9.2.3 Data Flow Diagram yang Berjalan Level 1 Proses 3 ... 71
3.9.2.4 Data Flow Diagram yang Berjalan Level 1 Proses 4 ... 72
3.9.3 Kamus Data yang Berjalan ... 73
3.9.4 Bagan Alir yang Berjalan ... 75
3.10 Kelemahan Sistem yang Berjalan ... 80
BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG (SUKUCADANG) ... 81
4.1 Sistem Informasi Akuntansi yang Diusulkan ... 81
4.1.1 Kebijakan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pengendalian Interen yang diusulkan .... 81
4.1.2 Formulir/Dokumen dan Catatan yang Diusulkan ... 82
4.1.3 Account dan Code Account yang Diusulkan ... 83
4.2 Perancangan Model Sistem yang Diusulkan ... 83
4.2.1 Data Flow Diagram (Diagram Alur Data) yang Diusulkan ... 87
(13)
xviii
Halaman
4.2.1.1 Diagram Konteks yang Diusulkan ... 87
4.2.1.2 Diagram Alur Data Level 0 yang diusulkan ... 88
4.2.1.3 Diagram Alur Data Level 1 Proses 1 yang diusulkan ... 91
4.2.1.4 Diagram Alur Data Level 1 Proses 2 yang diusulkan ... 92
4.2.1.5 Diagram Alur Data Level 1 Proses 3 yang diusulkan ... 93
4.2.1.6 Diagram Alur Data Level 1 Proses 4 yang diusulkan ... 94
4.2.2 Kamus Data yang Diusulkan ... 95
4.2.3 Bagan Alir yang Diusulkan ... 99
4.2.4 Perancangan Basis Data ... 105
4.2.4.1 Perancangan Kode ... 105
4.2.4.2 Normalisasi yang Diusulkan ... 107
4.2.4.3 Perancangan Struktur Menu Tabel dan View .. 111
4.2.4.4 Diagram Relasi Entitas ... 117
4.2.4.5 Perancangan Struktur Menu ... 118
4.3 Perancangan Antar Muka dan Laporan ... 119
4.3.1. Perancangan Antar Muka ... 119
4.3.2. Perancangan Lapporan ... 122
(14)
xix
Halaman
4.4.1 Tampilan Login ... 125
4.4.2 Tampilan Program Pada Partstock ... 128
4.4.2.1 Perancangan Masukan Bagian Partstock ... 128
4.4.2.2 Perancangan Laporan Bagian Partstock ... 128
4.4.3 Tampilan Program Pada Frontdesk ... 131
4.4.3.1 Tampilan Masukan Bagian Frontdesk ... 132
4.4.3.2 Perancangan Keluaran Bagian Frontdesk ... 134
4.4.4 Tampilan Program pada Bagian Bendahara ... 134
4.4.4.1 Tampilan Masukan Program Bendahara ... 135
4.4.4.2 Perancangan Dokumen Bagian Bendahara ... 140
4.5 Konversi Komponen Sistem ... 142
4.5.1 Pengguna (Brainware) ... 142
4.5.2 Perangkat Keras (Hardware) ... 142
4.5.3 Perangkat Lunak (Software)... 143
4.5.3.1 Perangkat Lunak Sistem ... 143
4.5.3.2 Perangkat Lunak Pemrograman ... 143
4.5.3.3 Perangkat Lunak Aplikasi ... 143
4.6 Jaringan Komputer Client-Server ... 143
4.6.1. Model Jaringan Client-Server ... 143
4.6.2. Koneksi Jaringan Client-Server ... 144
4.7 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang Diusulkan ... 148
4.7.1 Kelebihan Sistem ... 148
(15)
xx
Halaman
BAB V ..SIMPULAN DAN SARAN ... 149
5.1 Simpulan ... 149
5.2 Saran ... 150
DAFTAR PUSTAKA ... 151
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 153
(16)
151
DAFTAR PUSTAKA
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Daulay , Melwin Syafrizal. 2007. Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan
Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.
Darmayuda, Ketut.2010. Pemograman Aplikasi Database dengan Microsoft
Visual Basic .net 2008. Informatika Bandung.
Effrin, Sujoko. 2004. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Offset.
Kieso, Paul D. Kimmel, Jerry J, Weygandt. 2007. Accounting Principes. Jakarta :
Salemba Empat
Kusrini. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic dan
SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset.
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntasi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian Cetakan ke-6. Bogor : Ghalia Indah.
Raharjo. 2009. Hukum Perusahaan. Yogyakarta : Pustaka Yustisia
Siegel, G Joel and Jae K. Shim. 2005. Kamus Istilah Akuntansi Cetakan ke-3.
(17)
152
Soemarso. S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta :
Salemba Empat.
Sumber : http://forum.detik.com/pendirian-cv-t191603.html
Supriyati, 2012. Metodologi Penelitian Komputerisasi Akuntansi. Bandung:
LABKAT.
Supriyati, 2011. Belajar Dasar Akuntansi. Bandung: LABKAT.
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis cetakan ke-15. Bandung : Alfabeta.
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanto, Azhar. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Linggajaya.
Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Winpec Solution. 2008. Sistem Informasi Manufaktur dengan VB 2005 dan SQL
(18)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem informasi sudah sangat penting bagi setiap perusahaan, untuk itu perancangan pengolahan data yang dapat menghasilkan informasi yang baik, berkualitas, dan bermanfaat sangat di perlukan. dalam mencapai suatu informasi yang baik diperlukan strategi dan sarana penunjang yang dapat membantu pengolahan data dengan cepat dan laporan-laporan yang diperlukan oleh perusahaan yang disebut sistem informasi akuntansi untuk memperoleh hasil yang efektif.
Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan, pada perusahaan dagang hanya ada satu persediaan barang dagang dimana persediaan barang tersebut siap untuk dijual. Sedangkan sistem informasi akuntansi sendiri mempunyai peran penting dalam kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan persediaan, antara lain dalam penyimpanan data, pengolahan sampai pembuatan laporan keuangan. Untuk mengolah transaksi yang berhubungan dengan persediaan dibutuhkan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan.
Ahass adalah bengkel resmi sepeda motor honda, dari sekian banyak ahass di seluruh indonesia salah satunya adalah CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang beralamatkan di Jl. Raya Soreang No. 32 Soreang-Bandung. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perdagangan yang berperan sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen atau sering disebut sebagai distributor serta jasa perbaikan
(19)
2
sepeda motor. Prosedur persediaan barang di CV. Ahass Bintang Firdaus Motor
melibatkan bagian yaitu bagian partstock dan bendahara.
Alasan peneliti melakukan penelitian pada Ahass Bintang Firdaus Motor karena pencatatan belum menggunakan sistem akuntansi sehingga terdorong untuk membantu dalam pembuatan sistem informasi akuntansi sesuai dengan standar akuntansi seperti pembuatan jurnal umum, buku besar, sampai dengan laporan keuangan neraca dan keuangan laba rugi yang sudah terintegrasi. Dalam
pencatatan akuntansi dan pengolahan data persediaan barang dagang (Sparepart),
CV. Ahass Bintang Firdaus Motor masih menggunakan Microsoft Excel sebagai sarana pembuatan tabel dan juga sebagai alat hitung. Dalam hal ini menyebabkan pekerjaan yang dilakukan kurang efektif dan efisien.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang peneliti temukan, maka peneliti merancangkan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang menghasilkan informasi yang diharapkan pada perusahaan CV. Ahass Bintang
Firdaus Motor. Software yang akan peneliti gunakan untuk merancang sistem
informasi akuntansi persedian barang dagang yaitu Microsoft Visual Basic 2005. Microsoft Visual Basic 2005 merupakan program aplikasi yang memudahkan penggunanya untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk pemrograman dan juga lebih banyaknya fasilitas. Microsoft Visual Basic 2005 juga lebih terstruktur dalam bentuk pemrogramannya dibandingkan bahasa pemrograman lain.
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil judul “Perancangan
(20)
3
Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2005 Dan Sql Server 2005
Berbasis Client Server Pada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah agar memberikan kejelasan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dengan ini peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan adalah sebagai berikut:
A.Bagaimana partstock persediaan barang dagang (sparepart) pada CV. Ahass
Bintang Firdaus Motor.
B.Bagian merancang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang
(sparepart) pada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor dengan menggunakan
Software Microsoft Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005 berbasis Client Server.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan agar pembahasan masalah lebih spesifik maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
A.Penulis hanya membahas sistem informasi persediaan barang masuk dan
barang keluar yang berkaitan dengan stok persediaan barang (sparepart) pada
CV. Ahass Bintang Firdaus Motor dengan menggunakan metode yang
digunakan dalam pencatatan akuntansi adalah Acrual basic dengan
(21)
4
penilaian yaitu FIFO barang yang pertama masuk, yang pertama kali dikeluarkan.
B.Perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada Ahass
Bintang Firdaus yaitu laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca dan transaksi yang di gunakan yaitu transaksi penjualan secara tunai dengan
menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2005 dan Database yang
digunakan yaitu SQL Server 2005 dengan berbasiskan Client Server.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dengan
menggunakan software Microsoft Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005 .
Khususnya di bagian gudang dan bendahara.
1.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
A.Untuk mengetahui partstock persediaan barang dagang (sparepart) pada CV.
Ahass Bintang Firdaus Motor.
B.Untuk merancang Sistem Informasi akuntansi persediaan barang dagang
(sparepart) pada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor menggunakan software
(22)
5
1.5Objek dan Metode Penelitian
1.5.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah tempat dimana kita mengadakan penelitian pada buku
Efferin yang berjudul Metode Penelitian Untuk Akuntansi mengatakan bahwa:
“Unit analisis merupakan satuan terkecil dari objek penelitian yang diinginkan oleh penelitian sebagai klasifikasi pengumpulan data, “(Efferin, 2004:55)
Adapun definisi lain mengatakan dari Tim Penyususn Kamus Pusat Bahasa
yang berjudul Kamus Besar bahasa Indonesia unit analisis adalah: “Menurut
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya.”(Tim Penyususn Kamus Pusat Bahasa, 2001:43)
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa unit analisis adalah batasan apa yang akan kita teliti dan kita harus mengacu pada batasan itu supaya bisa mendapatkan hasil yang diinginkan oleh peneliti.
Unit analisis yang penulis lakukan pada CV. Ahass Bintang Firdaus yang beralamatkan di Jl. Raya Soreang No. 32 Soreang-Bandung pada bagian gudang, adapun catatan yang di peroleh dari perusahaan tersebut terlampir.
1.5.2 Populasi dan Sampel
Definisi dari Jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisi dan Desain Sistem
Informasi menjelaskan bahwa: “Populasi adalah seluruh item yang ada.” (Jogianto, 2005:61), selain itu definisi menurut Nazir dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa: “Populasi adalah kumpulan dari
(23)
6
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah kumpulan dari seluruh item atau individu yang mempunyai ciri-ciri atau karakter yang sama.
Definisi sampel menurut jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisi dan
Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Sampel adalah pemilihan
sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari
sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya.”(Jogianto, 2005:631)
Definisi sampel menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian, menjelaskan bahwa: “Sampel adalah bagian dari populasi.” (Nazir, 2005:271)
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah pengambilan beberapa data yang dapat mewakilkan dari seluruh data atau item yang ada.
Berdasarkan definisi di atas populasi yang digunakan dalam penelitian Sistem
Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Sparepart) yang dilakukan pada
CV. Ahass Bintang Firdaus Motor ialah data persediaan barang (sparepart) secara
keseluruhan dari tahun 2012 pada perusahaan dan sebagai sampelnya adalah data
persediaan barang (sperepart) pada tahun 2012. Dengan melakukan penelitian di
part stock dan bendahara.
1.5.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini penulis menguraikan penjelasan-penjelasan tentang sistem dan meram informasi akuntansi persediaan barang dagang pada CV. Ahass Bintang Firdaus dan merancang suatu sistem informasi akuntansi persediaan
(24)
7
barang dagang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 dan SQL server 2005.
1.5.4 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam suatu perencanaan yang dibuat dalam melakukan kegiatan penelitian agar efektif dan efisien.
Menurut Nazar dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan
bahwa:”Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”(Nazir, 2005:84)
Desain penelitian penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu desain penelitian Data Primer dan Data Sekunder. Menurut Nazir dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian. Menjelaskan bahwa:
“Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan
data yang efisien dengan alat dan teknik serta karaketeristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si
peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.” (Nazir, 2005:92)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara lapangan yang digunakan oleh penulis tanpa mengolahnya terlebih dahulu, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan dan harus diolah kembali sebelum digunakan.
(25)
8
1.5.4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian akademik, menurut
Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis, menjelaskan
bahwa:
“Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertai serta merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validasi, serta kecanggihan analisis
disesuaikan dengan jenjang pendidikan.” (Sugiyono, 2002:4)
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang dikerjakan oleh mahasiswa untuk membuat tugas akhir atau skrifsi yang disertai sarana edukatif dan caranya harus benar.
1.5.4.2 Jenis Data
Jenis data menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis
Data Kuantitatif dan Data Kualitatif adalah sebagai berikut: “Data Kuantitatif
adalah penelitian yang jenis datanya berupa angka atau data kualititif yang digunakan. Data Kualitatif adalah penelitian yang jenis datanya dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat dan gambar.” (Sugiyono, 2002:91)
Jenis data yang digunakan penulis adalah data kuantitatif karena data yang diperoleh berbentuk kata, kalimat dan gambar. Kalimat berbentuk angka yang sangat dibutuhkan penulis saat melakukan penelitian.
(26)
9
1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian
Jenis desain penelitian menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian, menjelaskn bahwa:
“A. Desain Penelitian yang Ada Kontrol
Desain penelitian adalah desain percobaan atau desain bukan percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai kontrol
B. Desain Penelitian Deskriptif-Analisis
Penelitian Deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan implementasi yang tepat. Desain penelitian analisis dijuntukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interprestasi yang lebih tenang dalam hubungan-hubungan.
C. Desain Penelitian lapangan atau Bukan
Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitian lapangan sangat erat hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data.
D. Desain Penelitian Lapangan atau Bukan
Desain penelitian ini dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu. E. Desain Penelitian dengan Tujuan Evaluatif dan Bukan
Desain penelitian evaluatif merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administratif terhadap aplikasi hasil penelitian.
F. Desain Penelitian dengan Data Primer/sekunder
Desain penelitian dengan data primer, maka desain yang dibuat harus menjamin pengumpulan data efisien dengan data dan teknik serta
karakteristik dari responden jika penelitian.”ini menggunakan data
sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga peneliti menerima limitasi-limitasi dari
data tersebut.”(Nazir, 2005:88)
Berdasarkan definisi di atas, jenis desain penelitian yang digunakan penulis adalah desain penelitian data primer dan data sekunder dalam memperoleh data lebih efisien dan efektif, selain itu juga memberikan kemudahan dalam memperoleh data-data mengenai sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang.
(27)
10
1.5.5 Metode Penelitian
Untuk menemukan suatu permasalahan yang terjadi diperusahaan dalam mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan diperlukan adanya suatu metode yang dapat membantu arah dari penelitian yang dilakukan.
Menurut Hidayat Syarifudin dan Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul
Metodologi Penelitian menjelaskan bahwa: Penelitian eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan
terhadap suatu sistem.”(Hidayat Syarifudin dan Sedarmayanti, 2002:33)
Sedangkan metode penelitian deskriftif yang menurut Nazar dalam bukunya
yang berjudul Metode Penelitian adalah: “Metodo Penelitian deskriptif yaitu suatu
metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”(Nazir, 2005:54)
Menurut Nazar dalam bukunya yang berjudul Motode Penelitian,
mendefinisikan metode survei sebagai berikut:
“Metode Survei adalah menyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok
ataupun suatu daerah.” ( Nazir, 2005:56)
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menyempurnakan atau mengembangkan metode kerja dari peneliti sebelumnya supaya lebih efisien dan efektif, metode penelitian deskriptif adalah menceritakan hasil penelitian diperusahaan menjadi bentuk tertulis atau karya ilmiah, sedangkan metode survei
(28)
11
adalah penelitian langsung kelapangan atau ke perusahaan untuk memperoleh data-data yang di butuhkan.
1.5.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
A.Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian Lapangan (field research) yang menurut Nazir dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian adalah: “Penelitian Lapangan yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek
penelitian.” (Nazir, 2005:175)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian
lapangnan (field research) adalah penelitian yang dilakukan pengamatan langsung
sebagai cara pengumpulan data.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:
1. Wawancara (interview) yang Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian adalah:
“Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang di namakan
interview guide(panduan wawancara).”(Nazir , 2005:175)
2. Sedangkan Pengamatan (Observation) yang menurut Nazir dalam bukunya
yang berjudul Metode Penelitian adalah: “Cara pengambilan data dengan
mengguanakan mata tanpa ada peertolongan alat standar lainnya untuk
(29)
12
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa teknik pengumpulan data wawancara adalah pengumpulan data dengan cara wawancara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian dibagian yang dan teknik pengumpulan data pengamatan adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara mengamati langsung kegiatan di perusahaan.
B.Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian Kepustakaan yang menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian, adalah sebagai berikut: “teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada
beberapa buku yang terkait dalam penelitiaan.”( Nazir, 2005:175)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian
Kepustakaan (Library Research) adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari, mengkaji, dan memahami terlebih dahulu dari sumber data yang ada pada perusahaan.
1.6Rekayasa Perangkat Lunak
1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem
Menurut jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi, mendefinisikan pengembangan sistem adalah ”Metodologi
pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi.” (Jogiyanto, 2005: 59)
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem Informasi,
(30)
13
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi." (Sutabri, 2004: 68)
Berdasarkan paparan tentang metodologi pengembangan sistem di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pengembangan sistem adalah cara-cara untuk mengembangkan sistem informasi.
Metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam perancangan
sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang (sparepart) adalah
metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada keluaran, proses dan data.
Adapun rincian metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan yaitu:
A.Metodologi yang berorientasi keluaran
Menuru Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem
Informasi, metodologi yang berorientasi keluaran adalah sebagai berikut:
”Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional, diperkenalkan sekitar
tahun 1960 dengan memberikan tahapan dalam pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan peranti yang mamadai, seperti cara menganilisis,
menggambarkan sistem sehingga sering juga disebut metodologi system life
cycle (SDLC)”. (Sutabri, 2004: 69)
Skema dari metodologi yang berorientasi keluaran adalah sebagai beriku:
Gambar 1.1 Metodologi Berorientasi Keluaran (Sutabri, 2004:69 ).
Kartu Stock
Kartu Stock
Pengembangan Sistem Informasi (Narasi)
Laporan
(31)
14
B.Metodologiyang berorientasi proses
Menuru Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem
Informasi, metodologi yang berorientasi proses adalah ”Metodologi ini disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain.” (Sutabri, 2004: 70 )
Skema dari metodologi yang berorientasi proses adalah sebagai berikut:
Gambar 1.2 Metodologi Berorientasi Proses (Sutabri, 2004:70 )
C.Metodologi yang berorientasi data
Menuru Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem
Informasi,metodologi yang berorientasi data adalah ”Metodologi ini disebut juga
metodologi model informasi. Alat yang digunakan untuk membuat model ialah
entity relational diagram(ERD).” (Sutabri, 2004:71)
Skema dari metodologi yang berorientasi data adalah sebagai berikut:
Gambar 1.3 Metodologi Berorientasi Data (Sutabri, 2004:71) Pengembangan Sistem Informasi ( Diagram Arus Data)
Proses Proses
Proses Proses
Pengembangan Sistem Informasi ( Diagram
Hubungan Entitas) Data
Data
(32)
15
1.6.2 Model Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi, mendefinisikan Pengembangan Sistem adalah ”menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.” (Jogiyanto, 2005: 52)
Menuru Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem
Informasi, mendefinisikan pengembangan sistem (Interasi) adalah ” tahapan
tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian teknik iterasi atau dimana suatu
proses dilaksanakan secara berulang ualang sampai didapatkan hasil yang
diinginkan.” (Sutabri, 2004: 62)
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa model
pengembangan sistem interasi adalah menyusun suatu sistem baru yang
dilakukan secara bertahap dan dapat dilakukan secara berulang-ulang.
Adapun skema model pengembangan sistem interasi adalah sebagai berikut:
Survei Sistem
Analisis Sistem
Desain Sistem
Pembuatan Sistem
Implementasi Sistem
Pemeliharaan Sistem
(33)
16
Struktur pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian adalah interasi yang digambarkan seperti gambar di atas.
Pengembangan sistem dimulai dari survei sistem, yang berjalan kemudian menganalisa sistem tersebut. Hasil dari analisis sistem yang berjalan kemudian peneliti menyusun bahan untuk dijadikan bahan dari proses desain sistem. Desain sistem sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem dikarenakan dalam tahapan, rancangan suatu sistem akan menentukan hasil akhir dari suatu sistem yang baru. Tahapan-tahapan diatas dapat dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sehingga desain sistem yang baru diharapkan dapat memperbaiki sistem yang lama.
Sistem yang baru dibuat maka peneliti harus mengimplementasikan sistem baru yang telah dibuat, maksud dari implementasi adalah menerapkan sistem baru yang telah di desain oleh peneliti tersebut dan setelah melakukan implementasi maka harus dilakukan pemeliharaan sistem.
1.7 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang telah dilakukan pada Ahass Bintang Firdaus adalah sebagai berikut:
A.Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman yang peneliti peroleh selama kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dalam lingkungan kerja serta untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang di peroleh yaitu Microsoft Visual Basic 2005 dengan merancang sistem informasi akuntansi persediaan sebagai karya nyata.
(34)
17
B.Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian dan rancangan yang dibuat oleh penulis dapat digunakan sebagai solusi bagi perusahaan Ahass Bintang Firdaus sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil dan menemtukan kebijakan apa saja yang dipakai dalam pengambilan keputusan.
C.Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bisa menjadi bahan masukan atau sumber informasi untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi persediaan barang dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin mengembangkan tema yang sama.
1.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang beralamatkan di Jl. Raya Soreang No. 32 telp: (022) 70807860 Soreang-Bandung.
Mengenai Pencatatan Persediaan Barang Dengan Partstock, pada Partstock dan
Bendahara.
1.8.2 Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian pada bulan Februari 2012 sampai juli 2013 dengan jadwal penelitian sebagai berikut:
(35)
18
Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian
1.9 Sistematika Penulisan
Secara garis besar laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, setiap babnya dibagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan isi penelitian. Sistematika ini dibuat tersusun dengan tujuan supaya mudah untuk dipahami oleh semua pihak. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:
A.Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan reviewer, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, dan daftar lampiran.
B.Bagian isi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini berisikan informasi mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Maksud Dan Tujuan Penelitian, Objek dan Metode Penelitian, Rekayasa Perangkat Lunak, Kegunaan Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian,Sistematika Penulisan
(36)
19
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan barang Dagang. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini mencangkup secara rinci menjelaskan mengenai sistem yang berjalan pada cv. Ahass bintang firdaus
BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Bab ini merupakan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur menu, perancangan antar muka dan laporan, tampilan dan kode program, aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi, jaringan komputer, serta menjelaskan kelemahan dan kelebihan sistem yang diusulkan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan simpulan dari hasil analisis penelitian dan memaparkan saran dari permasalahan yang ada.
(37)
20
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
2.1.1 Perancangan
Perancangan menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya Tuntunan
Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server mendefinisikan perancangan bahwa: ”perancangan sistem
adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil
rekomendasi analisissistem”. (Kusrini dan Andri Koniyo , 2007:79)
Menurut AL-Bahra dalam bukunya yang berjudul Perancangan Sistem
Informasi mendefinisikan perancangan adalah “ satu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
terbaik”. (Bin Ladjamudin,Al-Bahra, 2005:39)
Berdasarkan kedua definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan, serta member solusi terbaik untuk membuat dan mendesain sistem baru.
2.1.2 Sistem
Menurut Jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi mendefinisikan sistem adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang
(38)
21
Menurut Al Bahra dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi mendefinisikan sistem adalah “kumpulan dari komponen atau
elemen-elemen atau subsistem-subsistem.” (Bin ladjamudin, Al Bahra, 2005:3). Sebuah
sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang menunjukkan bahwa hal itu
bisa dikatakan sebuah sistem. Adapun karakteristik sistem menurut Kusrini dan
Andri Koniyo dalam bukunya Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, menyatakan bahwa:
“ A. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atatu bagian-bagian dari sistem.
B. Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
C. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas danberinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
D. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
E. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain.
F. Masukan Sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
G. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
H. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
I. Sasaran Sistem (Object)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila
(39)
22 Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lainnya dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.3 Informasi
Menurut krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
mendefinisikan informasi adalah “data yang telah diorganisasi dan telah memiliki
kegunaan dan manfaat.” (Krismiaji, 2005:15)
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Manajemen, edisi 3 mendefinisikan informasi adalah “hasil pengolahan data yang
memberikan arti dan manfaat.” (Azhar Susanto, 2007:40)
Berdasarkan kedua definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa Informasi adalah proses pengolahan data untuk menjadi lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerima.
2.1.4 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, mendefinisikan bahwa: “sistem informasi adalah
sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.”(Kusrini dan Andri Koniyo, 2007:9)
Sedangkan menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem
(40)
23
adalah “kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”
(Azhar Susanto, 2007:55)
Berdasarkan kedua definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu komponen-komponen atau rangkaian sub sistem yang menghasilkan informasi yang berguna untuk mencapai tujuan tertentu
2.1.5 Akuntansi
Definisi akuntansi menurut Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini
dalam buku yang berjudul Akuntansi Keuangan, “proses yang terdiri dari
dentifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.” (Ely Suhayati dan Sri
Dewi Anggadini , 2009:2)
Menurut Soemarso S.R dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu
Pengantar edisi 5 mendefinisikan akuntansi adalah “proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.” (Soemarso S.R, 2009:3)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulakan bahwa akuntansi adalah proses identifikasi transaksi yang diikuti dengan kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran transaksi sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan oleh pemakai informasi yang bersangkutan.
(41)
24 2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi
Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah metode pencatatan
accrual basis, maka definisi metode pencatatan akuntansi dalam bukunya Kamus
Akuntansi, menurut Abdul Halim “Accrual Basis Accounting (akuntansi akrual),
yaitu dasar akuntansi yang mengakhiri transaksi dan dasar peristiwa tersebut
terjadi dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau di bayar.”
(Abdul Halim 2007:49)
Adapun definisi Tjahjono dan Sulastianingsih dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi suatu Pengantar Pendekatan Terpadu metode pencatatan akuntansi adalah:
“Acrual Basic atau dasar akrual adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang akan melaporkan pendapatan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima dan akan melaporkan beban pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai
dilakukan.”
“Cash Basic atau dasar kas adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang hanya akan mengakui pendapatan apabila benar-benar diterima secara tunai
dan akan mengakui beban apabila betul-betul telah dikeluarkan.” (Tjahjono
dan Sulastiningsih, 2003: 42)
Definisi di atas maka metode pencatatan Accrual Basic merupakan pencatatan
maupun pengakuan pendapatan dan beban pada saat terjadinya, yaitu suatu metode pencatatan yang melaporkan semua bentuk pendapatan saat diterima.
2.1.5.2 Proses Akuntansi
Definisi proses akuntansi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul
(42)
25
“Proses akuntansi adalah dimulai dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam
suatu perusahaan, dilanjutkan ke proses pencatatan dari transaksi yang terjadi, disamping di catat, transaksi yang terjadi digolongkan ke dalam kelompok kemudian dilanjutkan pada tahap pengikhtisaran yang menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang
diinginkan pemakai.” (Soemarso, 2009: 20)
Menurut Soemarso dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar secara lebih
detailnya proses akuntansi dapat dilihat pada skema dari proses akuntansi yang dapat dilihat pada gambar 2.1
Transaksi Pencatatan Penggolongan Pengikhtisaran Laporan
Akuntansi
Menganalisis Dan Menginterprestasikan
Pemrosesan dan Pelaporan
Pemakai Informasi Akuntansi
Pengkomunikasian Informasi Pengikhtisaran
dan Pengukuran data
Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Soemarso S.R, 2009: 20).
2.1.5.3Siklus Akuntansi
Definisi siklus akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar
adalah sebagai berikut: “siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai
terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap
untuk pencatatan transaksi periode berikutnya.“ (Soemarso S.R, 2009:90)
Menurut Supriyati dalam bukunya yang berjudul Belajar Dasar Akuntansi
mendefinisikan bahwa ”siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan akuntansi secara sistematis mulai dari bukti transaksi, jurnal, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca saldo, neraca lajur dan laporan keuangan serta jurnal penutup untuk
akun-akun yang berhubungan dengan kekayaan, utang juga modal perusahaan.”
(43)
26 Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah suatu kegitan yang mengolah transaksi yang dimulai dari proses pencatatan sampai pelaporan yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.5.3.1 Jurnal Umum
Definisi jurnal umum menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut:
“Jurnal umum adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara
kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama
akun dan jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal umum (general
journal) adalah bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal khusus (special journal) adalah buku harian (jurnal) yang dirancang untuk mencatat
suatu transaksi (atau beberapa transaksi) tertentu.” (Soemarso S.R, 2009:110).
Definisi jurnal umum menurut Supriyati pada bukunya yang berjudul Belajar Dasar Akuntansi bahwa “general journal adalah bentuk standar jurnal 2
kolom.”(Supriyati, 2011:50)
Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal umum adalah catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis yang terjadi di perusahaan.
(44)
27
Tabel 2.1 Jurnal Umum (Sparepart) Soemarso S.R, 2009:110
PT"xxx"
Jurnal Umum (Sparepart)
Period at xxx
Tanggal No Bukti Nama Akun Ref Debit Kredit
Xxx XXX Persediaan Sparepart 113 xxx
Kas 111 xxx
Xxx XXX Kas 111 xxx
Penjualan Sparepart 411 xxx
Xxx XXX Hagra Pokok Penjualan 421 xxx
Persediaan Sparepart 113 xxx
Xxx XXX Retur Sparepart 511 xxx
Persediaan Sparepart 113 xxx
2.1.5.3.2 Buku Besar Umum
Definisi buku besar menurut Kieso, dkk dalam bukunya Accounting Principles
adalah “keseluruhan kelompok akun yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.”
(Kieso, dkk., 2007:95). Adapun definisi menurut Soemarso buku besar dalam
buku Akuntansi Suatu Pengantar, “buku besar merupakan kumpulan dari
akun-akun yang salin berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri”.
(Soemarso S.R, 2009:68)
Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa buku besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan sendiri atau kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan.
(45)
28 Tabel 2.2 Buku Besar Umum Kas (Soemarso, SR 2009: 96)
PT"xxx" buku besar umum
Period at xxx
nama akun Kas nomor akun 111
Tanggal Nama Akun ref debit kredit saldo
debit Kredit
Xxx Persediaan Sparepart 113 xxx xxx
Xxx Penjualan Sparepart 411 xxx xxx
Tabel 2.3 Buku Besar Umum Persediaan Sparepart (Soemarso, SR 2009: 96)
PT"xxx" buku besar umum
Period at xxx
nama akun persediaan sparepart nomor akun 113
Tanggal Nama Akun Ref debit
kredit
saldo debit kredit
Xxx Kas 111 xxx xxx
Xxx Retur Sparepart 511 xxx xxx
Xxx Harga Pokok 421 xxx xxx
Tabel 2.4 Buku Besar Umum Penjualan Sparepart (Soemarso, SR 2009: 96)
PT"xxx" buku besar umum
Period at xxx
nama akun penjualan sparepart nomor akun 411
Tanggal Keterangan ref debit
kredit
saldo debit kredit
Xxx Kas 111 xxxx xxx
Tabel 2.5 Buku Besar Umum Retur Sparepart (Soemarso, SR 2009: 96)
PT"xxx" buku besar umum
Period at xxx
nama akun retur sparepart nomor akun 511
tanggal Keterangan ref debit kredit saldo
debit kredit
(46)
29 Tabel 2.6 Buku Besar Harga Pokok Penjualan (Soemarso, SR 2009: 96)
PT"xxx" buku besar umum
Period at xxx
nama akun harga pokok penjualan nomor akun 421
tanggal Keterangan ref debit kredit saldo
debit kredit
Xxx Persediaan Sparepart 113 xxx xxx
2.1.5.3.3 Laporan Laba Rugi
Definisi menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu
Pengantar sebagai berikut, “Laporan Laba Rugi adalah Ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. Laba rugi menunjukan
hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.”(Soemarso, 2009:55)
Definisi menurut Supriyati dalam bukunya yang berjudul Belajar Dasar
Akuntansi sebagai berikut,
“Suatu bentuk laporan laba rugi yang mana jumlah pendapatan usaha
dikelompokan dalam satu kelompok dan pendapatan diluar usaha dikelompokan dalam satu kelompok demikian juga biaya usaha dikelompokan dalam suatu kelompok dan biaya di luar usaha dikelompokan dalam kelompok
pula.” (Supriyati,2011:67)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan laba rugi ihtisar pendapatan dan biaya perusahaan selama periode jangka waktu tertentu.
(47)
30 Tabel 2.6 Laporan Laba Rugi (Soemarso SR, 2009 :225)
PT. Xxxx Laporan laba Rugi
Periode At xxxx
Pendapatan
Penjualan Bruto
Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Sparepart Awal At xxx Pembelian Pembelian Retur Pengurangan Harga Potongan Pembelian Pembelian Bersih
Persediaan Sparepart di jual Persediaan Sparepart Akhir At xxx
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto Beban Beban Gaji Beban Perlengkapan Beban Pralatan Beban Umum Total Beban Total Bersih Xxx Xxx Xxx Xxx xxx xxx xxx Xxx Xxx xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
2.1.5.3.4 Laporan Keuangan Neraca
Definisi laporan keuangan neraca dalam buku Kamus Akuntansi, menurut
Sujana Ismaya “neraca merupakan daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu
perusahaan pada saat tertentu, juga menunjukan kekayaan yang dimiliki
perusahaan dan sumber pembelanjaannya”. (Sujana Ismaya, 2006:477)
Menurut Alimansyah dan Padji “neraca (balance sheet): daftar aktiva,
(48)
31 menunjukan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber
pembelanjaannya”. (Alimansyah dan Padji, 2003:237)
Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa neraca merupakan daftar aktiva, kewajiban, modal dari perusahaan untuk menunjukan kekayaan yang dimiliki perusahaan.
Tabel 2.7 Laporan Keuangan Neraca (Soemarso SR, 2009 :132)
PT "X" Neraca Periode At xxxx
Aktiva Kewajiban
Kas xx
Hutang
Dagang xx
Persediaan Barang Dagangan xx Hutang Bank xx
Aktiva lainya xx
Hutang Jangka
Panjang xx
Aktiva Tetap Modal
Tanah xx Modal xx
Gudang xx Laba ditahan xx
Peralatan xx Total Modal xx
Total
Aktiva xx
Total Kewajiban+
Modal xx
2.1.6 Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntani menyatakan bahwa ”sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses
bisnis.”(Krismiaji, 2005:4)
Definisi sistem akuntansi Menurut Alimansyah dan Padji “sistem Akuntansi
(49)
32
pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan.” Alimansyah
dan Padji, 2003:284)
Menurut definisi diatas sistem akuntansi adalah aktivitas atau organisasi yang dikoordinasi sedemikian rupa informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan.
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji sistem informasi akuntasi dalam bukunya yang berjudul
sistem informasi akuntansi adalah “sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan dan memproses bisnis. “(Krismiaji, 2005: 16)
Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi mendefinisikan sebagai berikut :
“Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, dan
mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip
adalah manajemen).” (Jogiyanto, 2005: 17)
Penulis dapat menyimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa Sistem Informasi Akuntansi yaitu suatu pemrosesan data yang menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang
(50)
33 2.1.8 Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
2.1.8.1 Definisi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis dan
Dagang adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk
dijual dalam kegiatan normal persediaan. Pada bisnis manufaktur, persediaan
meliputi bahan mentah, barang dalam proses produksi, barang jadi.”(Suharli,
2006: 227)
Definisi persediaan menurut Soemarso dalam buku yang berjudul Akuntansi
Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “Persediaan barang dagang adalah
barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali.”(Soemarso S.R, 2009:
235)
2.1.8.2 Jenis Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
Menurut Soemarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar
mendefinisikan bahwa Persediaan Barang Dagang (Sparepart) adalah “Barang
-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali.” (Soemarso SR. 2009:384)
2.1.8.3 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, metode pencatatan
persediaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
“A. Sistem Pencatatan Periodik (Periodic System)
Yaitu pencatatan yang dilakukan secara terus-menerus baik kuantitas dan harganya maupun mutasi saldonya.
B. Sistem Pencatatan Perpetual (Perpetual System)
Yaitu pencatatan yang dilakukan hanya transaksi pembelian saja yang
(51)
34 Metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh penulis adalah sistem
pencatatan periodik. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Suatu Pengantar, Menyebutkan bahwa:
“1. Sistem pencatatan persediaan periodic (Periodic Method)
Adalah harga pokok penjualan selama periode tertentu dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut: persediaan barang dagang awal periode ditambah pembelian bersih selama periode sama dengan persediaan tersedia dijual dikurangi persediaan barang dagang pada akhir periode sama dengan harga pokok penjualan.
2. sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Method)
Pembelian barang dagang langsung dicatat kea kun persediaan harga pokok penjualan tidak dihitung secara periodik, tetapi dihitung dan dicatat
setiap terjadi transaksi,” (Mulyadi, 2005:406)
2.1.8.4Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
Metode penilaian akuntansi menurut soemarso dalam buku yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut:
“A. Penetapan harga pokok persediaan :
1. Metode FIFO (First In First Out)
Metode FIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang paling akhir.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode LIFO adalah metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir dinilai dengan harga pembelian yang terdahulu.
3. Metode Rata-rata (Average)
Metode Rata-rata adalah metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.
(52)
35 Metode Identifikasi Khusus (special identification) adalah harga pokok yang dibebankan ke barang-barang yang dijual dan yang masih ada dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus dan barangbarang yang bersangkutan.
C. Metode Taksiran
1. Metode Eceran (Retail Method)
Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas dasar hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual.
2. Metode Laba Bruto atau Metode Laba Kotor (Gross Profit Method) Metode Laba Bruto adalah metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam
periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual.” (Soemarso,
2009: 385-393)
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode FIFO didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang yang dulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali sedangkan LIFO didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli merupakan barang yang dijual
pertama kali dan metode Average dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari
barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Suku Cadang)
Menurut Kieso, dkk dalam bukunya yang berjudul akuntansi Intermediet
mendefinisikan bahwa sistem informasi akuntansi adalah “sistem pengumpulan
dan pemprosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.”(Kieso, dkk. 2007:72)
Definisi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang menurut
Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi,
(53)
36 memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan dan mempromosikan bisnis.” (Krismiaji,
2010:16)
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu kegiatan yang berguna dan diolah agar menghasilkan suatu informasi tentang suatu barang yang disimpan di dalam gudang.
2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang
(Suku Cadang) 2.1.10.1 Definisi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Perancangan (design) memiliki tujuan untuk desain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilih alternatip sistem yang terbaik.”
(Bin Ladjamudin, Al-Bahra 2005:39)
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
yaitu: “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data
dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis. “(Krismiaji, 2010: 16)
Definisi Persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis dan
Dagang adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk
(54)
37
meliputi bahan mentah, barang dalam proses produksi, barang jadi.”(Suharli,
2006: 227)
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang merupakan strategi dan desain untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi penyelesaian pada suatu sistem yang menyangkut mengenai konfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang pada tahap akhir analisis sistem untuk
mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, dan
mengkomunikasikan rekening dan suatu elemen yang sangat penting dalam penentuan harga pokok penjualan yang muncul pada neraca atau laporan laba rugi.
2.1.10.2 Fungsi Yang Terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi,
menjelaskan bahwa ada beberapa fungsi yang terkait adalah sebagai berikut:
“1. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan, fungsi penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan.
2. Fungsi Gudang
Dalam sistem penjualan ini, fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
3. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan spesifikasi sesuai yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
4. Fungsi Akuntansi / Bendahara
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penjualan dan
(55)
38
2.1.10.3Dokumen Yang Terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya berjudul Sistem Akuntansi, menjelaskan
bahwa: “Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.” (Mulyadi, 2008:3)
Dokumen yang digunakan oleh perusahaan yang penulis teliti adalah kwitansi. Dokumen ini dibuat oleh perusahaan sebagai tanda bukti dari transaksi yang digunakan pada persediaan barang dagang.
2.1.10.4Catatan Yang Digunakan
Catatan yang terkait pada sistem persediaan menurut mulyadi dalam bukunya
yang berjudul Sistem Akuntansi, menyebutkan bahwa:
“1. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.
2. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi setiap jenis persediaan.
3. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan digudang.
4. Jurnal Umum
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk
dijual selama periode akuntansi tertentu.”(2008:608)
2.1.10.5 Standar Akuntansi Persediaan Barang Dagang
Menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah standar akuntansi persediaan
barang dagang menurut PSAK no.14 adalah:
“Persediaan adalah aset:
(56)
39 b. Dalam proses Produksi atau dalam proses perjalanan, atau
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.”(SAK, 2009: 14.1)
Jenis Persediaan menurut Standar Akuntansi Persediaan, penulis mengambil
salah satu jenis persediaan yaitu Persediaan Barang Dagang.
2.1.10.6 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Persediaan Barang Dagang
(Sparepart)
Pengertian software menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Manajemen mendefinisikan bahwa “kumpulan dari program
-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer”.
(Azhar Susanto , 2007:166)
Software aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yaitu sebagai berikut:
A. PHP Triad
B. Visual Basic 6.0
C. Visual Basic.Net / 2005
D. Dephi
E. Turbo C++
Software aplikasi yang penulis gunakan dalam membuat perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang adalah Microsoft Visual Basic.Net
karena software ini merupakan salah satu bahasa pemrograman yang cukup
populer dan mudah di pelajari. Software ini akan menghasilkan program aplikasi
(57)
40 Untuk merancang aplikasi sistem informasi akuntansi laporan keuangan
dibutuhkan software yang bisa melakukan penyimpanan data yang disebut
database. Pengertian database menurut Yuswanto dalam bukunya yang berjudul
Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, mendefinisikan database adalah “sekumpulan data/informasi yang teratur berdasarkan criteria tertentu yang salingberhubungan.”(Yuswanto, 2005:10)
Ada beberapa macam database yang bisa digunakan untuk membuat
perancangan sistem informasi persediaan barang dagang (spare part), yaitu:
A. SQL Server 2000
B. SQL Server 2005
C. Oracle
D. Microsoft Access
E. PHP MySQL
Penulis dalam membuat perancangan sistem infomasi akuntansi persediaan
barang dagang menggunakan database SQL Server 2005, karena merupakan
produk andalan dari Microsoft untuk database server. SQL Server 2005 juga
mendukung penggunaan bahasa SQL (Structure Query Language), SQL Server
2005 juga mempunyai kemampuan untuk akses client server.
Selain menggunakan Software aplikasi Microsoft Visual Basic.Net 2005 dan
SQL Server 2005 sebagai database, untuk menampilkan hasil proses program, ada
beberapa macam aplikasi report diantaranya:
A. Crystal Report
B. Data Environment
(58)
41 Penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang menggunakan crystal report, dalam pembuatan laporan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang penulis menggunakan
crystal report sebagai output, karna mempermudah penggunaannya untuk
mendesain report sesuai dengan keinginan.
2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan
2.2.1 Bentuk
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 19, adalah :
“Perseroan secara melepas uang yang juga dinamakan perseroan komanditer,
didirikan antara satu orang atau beberapa pesero yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang
atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain.” Sumber :
http://forum.detik.com/pendirian-cv-t191603.html
Menurut supriyati dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian
Komputerisasi Akuntansi mendefinisikan bahwa CV adalah “ suatu persekutuan
antara dua orang atau lebih untuk menjelaskan usaha sebagian sekutunya ”
persekutuan CV terdapat dalam pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang. Diatur dalam Pasal 19-21 KUHD. (Supriyati, 2012:87)
2.2.2 Jenis
Pengertian perusahaan dagang menurut Hari rahardjo dalam bukunya yang
(1)
3. Crimp Tool, yaitu tang khusus yang berfungsi untuk memasang konektor ke kabel UTP, seperti berikut ini:
Gambar 4.63 Crimp Tool
Saat akan memasang konektor ke Crimp Tool, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya dan diratakan dengan pisau potong yang ada pada Crimp Tool. Kita tidak perlu repot-repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena saat kita memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai kedalam kabel.
C. Tes kabel UTP yang telah dibuat tadi dengan menggunakan LAN Tester, yaitu alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip. Berikut adalah urutan pin yang standar.
(2)
Kemudian jika seluruh peralatan jaringan telah terpenuhi, maka pasangkan kabel UTP tadi ke port jaringan komputer anda dan pastikan jaringan anda telah terkoneksi.
D. Datalogic Heron
Datalogic heron merupakan salah satu alat bantu untuk input barang berdasarkan berdasarkan kode barcode yang sebelumnya sudah berada dalam data. Adapun spesifikasi dari datalogic Heron adalah
Power Supply + 5 VDC ± 5%
Power Consumption
Maximum 180 mA Operating 155 mA Sleep mode 120 uA
USB suspend mode 350 uA
Light Source Visible Red LED
Sensor CCD solid state (2048 pixels)
Max. Resolution 0.1 mm ( about 4 mils )
Scan Rate 256 scans/sec
Print Contrast Value PCS = min. 15% (Datalogic Test Chart)
Reading Field EAN13 M=1 (0,33mm)
Reading Distance max distance = 21 cm (8.27")
Interface Keyboard Wedge, USB
Indicators LED, Beeper and "Green Spot"
Readable Bar Codes
2/5 family, Code39 (plus Code32, Cip39),EAN/UPC, EAN128, Code 128, Code 93, CODABAR, TELEPEN,
(3)
PLESSEY, Code 49, Code MSI, Code Delta IBM, Code 11, Code 16K, ISBN/ISSN, ISBT128, RSS variants
Programming Method
Reading special barcodes, DLSm@rtSet: Windows configuration program
Cable Length Keyboard Wedge 2 m (6.1 ft.); USB 1.8 m (5.91 ft.) Weight About 160 g. (5.65 oz.) (without cable)
Case material ABS and Polycarbonate, plus co-molded rubber Ambient Light Conditions Up to 100,000 lux
Operating Temperature 0 to 55o C
Drop Resistance Withstands 1.8 m drops onto a concrete surface Environmental Protection
Class
IP 30
Gambar 4.65 Datalogic Heron
Cara menggunakan scan barcode ini cukup mudah dengan menggunakan tanggan serta infra merah di arahkan ke barcode, tapi tidak semua barcode bisa terbaca sebab scan barcode ini hanya membaca barcode yang 32 bit.
(4)
4.7 Kelemahan dan Kelebihan Sistem yang Diusulkan 4.7.1 Kelebihan Sistem
Kelebihan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut : A.Sudah terkomputerisasi dan Client Server
B.Pada saat login keamanan dari masing-masing bagian yang terkait sudah menggunakan kata kunci.
C.Proses penginputan data dilakukan lebih cepat, tepat, akurat dan efisien serta data dapat tersimpan dengan teratur karena sudah terdapat sistem basis data untuk menjaga keamanan.
D.Pembuatan Jurnal Umum, Buku Besar Umum, Laporan Keuangan Laba Rugi, Laporan Keuangan Neraca sudah memenuhi standar akuntansi.
E. Pengendalian diutamakan pada waktu barang kurang dari minimal.
F. Aplikasi ini sudah menggunakan scan barcode dengan barcode 32 bit, sehingga mempermudah user yang menggunakannya.
4.7.2 Kelemahan Sistem
Kelemahan dari sistem yang diusulkan adalah :
A.Aplikasi ini hanya memunculkan data-data yang berkaitan dengan persediaan saja.
B.Account Belum menggunakan Char OF Account sehingga bila mana da account yang kurang belum bisa di tambahkan.
C.Pengendalian barang hilang belum ada serta dalam pengecekan belum menggunakan serial number untuk barang-barang tertentu.
(5)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam penelitian penulis menganalisis system yang berada di CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang beralamatkan di Jl. Raya Soreang No. 32 Soreang-Bandung. Penulis dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
A. Kegiatan transaksi untuk transaksi persediaan barang masih menggunakan Excel sebagai alat bantu hitung dan untuk inputannya masih secara manual, maka bias mengakibatkan terjadinya penumpukan data yang tidak teratur dan dalam pencatatanya sering terjadi human error, sehingga pengerjaannya kurang efektif.
B. penulis mencoba meminimalisir permasalahan yang ada pada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang beralamatkan di Jl. Raya Soreang No. 32 Soreang-Bandung, dengan membuat aplikasi sederhana yang disebut dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang (Sparepart), dimana perancangan ini ditunjang oleh sistem dengan kelengkapan sistem diantaranya, diagram konteks, data flow diagram, entity relationship diagram, dan flowchart, yang berupa input dari data-datapersediaan barang, proses yang terdiri dari jurnal umum dan buku besar umum, dan output yang terdiri dari laporan keungan laba rugi dan laporan keuangan neraca. Rancangan ini dibuat berbasis client server dengan menggunakan database SQL server 2005 dan bahasa pemrograman
(6)
menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 sehingga dapat memaksimalkan dan mempermudah dalam pembuatan pelaporan yang dibutuhakan perusahaan.
5.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada CV. Ahass Bintang Firdaus Motor yang sekiranya dapat menjadi masukan dan pertimbangan. Saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut :
A. Sistem akuntansi yang diterapkan selama ini, terutama dalam hal persediaan barang dagang (sparepart)I sebaiknya dilakukan pengawasan yang intensif sehingga kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan bener-bener dapat ditaati oleh semua pegawai di bagian-bagian terkait, dalam pencatatan pencatatan dan pelaporan khususnya persediaan barang dagang sebaiknya menggunakan komputerisasi agar kesalahan dalam pencatatan atau masalah yang sering dihadapi dapat teratasi.
B. Diperlukan adanya pengembangan aplikasi yang ada sehingga pencatatan persediaan barang dagang (sparepart) lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, penulis merancang Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2005 dan Sql Server 2005 berbasis Client Server, untuk dapat membantu dan mempermudah dalam pembuatan laporan kepada pihak yang membutuhakan.