Dolomit Zeolit Bahan Pengisi

Tabel 2.7 Analisis Limbah Tembakau No Parameter Unit Satuan Hasil Uji 1. pH - 7,6 2. KTK - 41,85 me100g 3. Karbon 16,32 4. Nitrogen N 1.07 5. Posfor P 2,36 6. Kalium K - Tukar - 2,89 me100 g 7. Mg – Tukar - 6.15 me100g 8. CN - 15,25 Sumber : Nurmayani, Universitaas Sumut, Medan 2007.

2.4.1 Ekstraksi Nikotin

Ekstraksi adalah pemisahan zat berdasarkan perbedaan kelarutannya dalam dua cairan yang tidak saling campur, biasanya air dan yang lainnya adalah pelarut organik. Ekstraksi cair-cair merupakan proses untuk memisahkan komponen dalam suatu larutan berdasarkan distribusinya di antara dua fase yang tidak saling campur Robbins el al. 2007. Menurut Association of Official Analytical Chemist s 1984 kadar nikotin dapat ditentukan menggunakan metode Cundiff- Markunas.

2.5. Bahan Pengisi

2.5.1. Dolomit

Dolomit merupakan rumpun batuan mineral Karbonat yang kaya akan unsur CaO dan MgO. Dolomit adalah ikatan rangkap antara karbonat dari kalsium dan magnesium, dimana senyawa rangkap tersebut adalah kalsit CaCO 3 dan magnesit MgCO 3 atau MgCaCO 3 . Proses pembentukan dolomit berubungan erat dengan terbentuknya batu gamping yang berubah menjadi dolomitan MgO : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 – 10 atau dolomit MgO : 18 – 22, karena pengruh pelindian leaching atau peresapan unsur magnesium dari air laut kedalam batu gamping. Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung : • 45,6 MgCO3 atau 21,9 MgO • 54,3 CaCO3 atau 30,4 CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMgCO32 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu.

2.5.2. Zeolit

Mineral zeolit sudah diketahui sejak tahun 1755 oleh seorang ahli mineralogi bernama F.A.F. Cronstedt. Meskipun demikian penggunaan mineral zeolit untuk industri baru dimulai tahun 1940 dan 1973. Tahun 1940 adalah penggunaan mineral zeolit sintetis, sedangkan tahun 1973 adalah permulaan penggunaan mineral zeolit alam. Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa. Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan dari batuan tersebut. Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas volkanik yang banyak mengandung unsur silika. Pada saat ini penggunaan mineral zeolit semakin meningkat, dari penggunaan dalam industri kecil hingga dalam industri berskala besar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.8 Beberapa Sifat Kimia pada Zeolit Sample Exchangeable bases No Deposit pH H 2 O dS m -1 EC CEC Ca Mg K Na Total bases Base saturation 1 Lampung 6,3 0,03 127 47,0 4,58 24,4 38,8 115 90,6 2 Bayah 7,9 0,15 120 43,7 6,09 28,9 21,1 99,8 85,2 3 Bojong 7,5 0,03 83,5 34,7 4,27 23,3 11,1 73,4 87,9 4 Cirangkas Bitung 7,4 0,05 94,0 41,2 7,87 35,6 6,1 90,8 96,6 5 Nanggung 6,3 0.09 77,6 52,4 6,86 6,5 7,1 72,9 93,9 6 Cikembar 7,1 0,08 71,9 39,8 6,45 13,9 11,9 72,1 100 7 Cipatujah 6,9 0,02 151 63,7 9.86 44,5 16,2 134 89 8 Malang 8,2 0,04 167 79,5 1,84 33,3 43,2 158 94,6 Sumber : Budi Mulyanto dan Suwardi 2.5.3. Phospate Phospate alam kaya akan kandungan fosfat. Phospate alam ditambahkan untuk meningkatkan kandungan P di dalam pupuk organik. Phospate alam memiliki kandungan yang bervariasi. Phospate alam import umumnya memiliki kandungan P 2 O 5 yang cukup tinggi 25, seperti FA ex China, Charismas Island, atau Maroko. Phospate alam lokal umumnya memiliki kandungan P 2 O 5 yang rendah. Prospek penggunaan Phospate alam sebagai sumber P khususnya pada tanah mineral masam diharapkan cukup baik, karena mudah larut dalam kondisi masam serta dapat melepaskan fosfat secara lambat slow release. Kualitas Phospate alam dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: sifat mineral, kelarutan, besar butir, kadar karbonat bebas, kadar P 2 O 5 total dan jenis deposit batuan fosfat. Efektivitas penggunaan P-alam sangat ditentukan oleh reaktivitas kimia, ukuran butir, sifat- sifat tanah, waktu dan cara aplikasi, takaran P-alam, jenis tanaman dan pola tanam Lehr dan McClellan, 1972; Chien, 1995; Rajan et al., 1996 . Phospate alam mempunyai tingkat kelarutan tinggi pada kondisi masam, oleh karena itu sangat sesuai apabila digunakan sebagai sumber pupuk P pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lahan kering masam seperti Ultisol, Oxisol dan sebagian Inceptisol, dan kurang sesuai digunakan pada tanah bereaksi netral dan alkalin. Secara umum, kelarutan fosfat alam akan meningkat dengan menurunnya pH, Ca-dapat ditukar dan P dalam larutan tanah.

2.5.4. Clay Lempung