Analisis Hasil Penelitian DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN
b. Uji Homogenitas Angket Kebiasaan Belajar
Berikut adalah langkah-langkah menghitung uji homogenitas: 1
Menentukan Hipotesis � ∶ Variansi data angket kelas eksperimen sama dengan
variansi data angket kelas kontrol atau homogen � = �
� ∶ Variansi data angket kelas eksperimen berbeda dengan variansi data angket kelas kontrol atau tidak homogen
� ≠ � 2
Menentukan Wilayah Kristis Pengambilan keputusan: jika
�� � � = . , maka � ditolak.
3 Statistik Uji
Gambar 4.2 Hasil Uji Homogenitas Angket Kebiasaan Belajar
Berdasarkan output SPSS tersebut menunjukan nilai �� =
. � = . , maka � diterima.
4 Kesimpulan
Berdasarkan uji homogenitas tersebut dapat disimpulkan bahwa data angket kebiasaan belajar dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki variansi yang sama atau homogen.
c. Uji Rata-rata Dua Sampel Angket Kebiasaan Belajar
Setelah mengetahui bahwa data angket kebiasaan belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan data yang
berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama atau homogen, dapat disimpulkan bahwa penghitungan data menggunakan uji
parametrik. Banyaknya data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 32, dimana data tersebut tidak saling
berpasangan atau independen. Sehingga uji parametrik yang digunakan adalah uji rata-rata beda dua mean data independen yaitu
uji �; dimana syarat dari uji � adalah data dari masing-masing sampel
berdistribusi normal, homogen, dan � , � ≥
. Sedangkan untuk statistik uji dipilih adalah untuk
� , � ≥ dan
� , � tidak diketahui karena variansi dari kedua sampel tidak diketahui.
Dalam melakukan uji rata-rata dua sampel angket kebiasaan belajar siswa akan digunakan SPSS Statistic 20 untuk melihat
pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar pada dua kelas berbeda. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung uji rata-
rata dua sampel yang independen: 1
Menentukan hipotesis
� ∶ Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor angket kebiasaan belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
� ∶ Terdapat perbedaan rata-rata skor angket kebiasaan belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2 Menentukan Wilayah Kritis
� = dan � , � = Pengambilan keputusan: jika
�� − ��� �, maka �
ditolak.
3 Statistik Uji
Berdasarkan perhitungan dan hasil dari output SPSS, diperoleh �� − ���
= . � = . , maka � diterima.
Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada Lampiran F.2. 4
Kesimpulan
Berdasarkan uji � tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata skor angket kebiasaan belajar antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran
Jigsaw dengan siswa yang diberi perlakuan menggunakan model
pembelajaran konvensional.
3. Analisis Hasil Belajar Siswa
Seusai melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama enam pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran
Jigsaw di kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensionel di kelas kontrol, maka di pertemuan terakhir peneliti memberikan tes akhir atau
post-test yang berguna untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah
diberikan perlakuan. Berikut akan dibahas mengenai hasil belajar siswa berdasarkan uji perbedaan nilai rata-rata baik di kelas eksperimen maupun
di kelas kontrol.
a. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data hasil pekerjaan siswa
atau post-test. Uji normalitas ini menggunakan SPSS Statistics 20 dengan uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov. Melalui uji
normalitas dapat diketahui apakah data dari nilai post-test berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Berikut adalah
langkah-langkah menghitung uji normalitas: 1
Menentukan Hipotesis � ∶ data post-test berdistribusi normal � � = � �
� ∶ data post-test tidak berdistribusi normal � � ≠ � � 2
Menentukan Wilayah Kritis Pengambilan keputusan: jika
� �
�
, maka � ditolak.
Berdasarkan Tabel Kolmogorov-Smirnov dengan � = dan
� = , diperoleh nilai
�
�
= �
. 5
= . .
3 Statistik Uji
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan output dari SPSS di atas, pada kolom statistic kelas eksperimen menunjukkan nilai
� = . �
�
= .
, maka � diterima atau tidak cukup bukti untuk menolak
pernyataan bahwa data diambil dari data yang berdistribusi normal.
Sedangkan pada kolom statistic kelas kontrol menunjukkan nilai
� = . �
�
= . , maka
� diterima atau tidak cukup bukti untuk menolak pernyataan bahwa data diambil dari
data yang berdistribusi normal. 4
Kesimpulan Berdasarkan uji normalitas di atas, dapat simpulkan bahwa
bahwa data post-test baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, keduanya berditribusi normal.
b. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa
Setelah melakukan uji normalitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas atau uji kesamaan variansi. Dalam
melakukan uji homogenitas akan SPSS Statistic 20 dengan Uji Levene
Statistic. Berikut
adalah langkah-langkah
menghitung uji
homogenitas:
1 Menentukan Hipotesis
� ∶ Variansi data post-test kelas eksperimen sama dengan variansi data post-test kelas kontrol atau homogen
� = � � ∶ Variansi data post-test kelas eksperimen berbeda dengan
variansi data post-test kelas kontrol atau tidak homogen � ≠ �
2 Menentukan Wilayah Kristis
Pengambilan keputusan: jika �� � � = . , maka �
ditolak. 3
Statistik Uji
Gambar 4.4 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan output SPSS tersebut menunjukan nilai �� � =
. � = . , maka � diterima.
4 Kesimpulan
Berdasarkan uji homogenitas tersebut dapat disimpulkan bahwa data post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
variansi yang sama atau homogen.
c. Uji Rata-rata Dua Sampel Hasil Belajar Siswa
Dalam melakukan uji rata-rata dua sampel hasil pekerjaan siswa akan digunakan SPSS Statistic 20 untuk melihat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar pada dua kelas berbeda. Kedua data bukan berasal dari data yang berpasangan dan memiliki
� ≥ ,
sehingga digunakan uji � untuk menghitung rata-rata dua sampel.
Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung uji rata-rata dua
sampel yang independen:
1 Menentukan hipotesis
� ∶ Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
� ∶ Terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2 Menentukan Wilayah Kritis
� = dan � , � = Pengambilan keputusan: jika
�� − ��� �, maka �
ditolak. 3
Statistik Uji
Berdasarkan perhitungan dan hasil dari output SPSS, diperoleh �� − ���
= . � = . , maka � ditolak.
Hasil perhitungan dengan SPSS dapat dilihat pada Lampiran F.1. 4
Kesimpulan
Berdasarkan uji � tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan terhadap hasil belajar antara siswa yang diberi
perlakuan model pembelajaran Jigsaw dan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional.