PEMBAHASAN DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

C. PEMBAHASAN

1. Pemanfaatan Internet secara Umum oleh Siswa

Pada bagian 1 ini, peneliti ingin menyampaikan informasi umum berkaitan dengan penggunaan internet secara umum oleh siswa. Informasi-informasi tersebut berupa:

a. Penggunaan internet oleh siswa

Dari data pada tabel 1 dan gambar 1 diketahui bahwa 100 siswa atau 191 orang siswa menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, semua siswa telah mengenal dan menggunakan internet. Karena telah mengetahui bahwa semua siswa telah menggunakan internet, maka penggunaan internet untuk tujuan pendidikan dapat dikembangkan.

b. Bahasa yang digunakan saat mengakses internet

Dari data pada tabel 2 dan gambar 2 dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa atau sebanyak 68,06 siswa atau 130 orang siswa menggunakan bahasa Indonesia untuk mengakses internet, dan sisanya menggunakan bahasa inggris. Penggunaan bahasa inggris dalam mengases internet tentu saja sangat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan bahasa inggris mereka. Bahasa ingris sebagai bahasa internasional sangat membantu siswa untuk berbagi ilmu dengan seluruh pengguna internet di dunia. Sebagian besar buku, video, atau simulasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang terpercaya dan menarik biasanya menggunakan bahasa Inggis. Sehingga, siswa harus sejak dini dilatih untuk menggunakan bahasa inggris atau mencari sumber berbahasa inggris di internet.

c. Teman dalam mengakses internet

Berdasarkan data pada tabel 3 dan gambar 3, kebanyakan siswa atau 66,49 siswa atau 127 orang siswa mengakses internet sendiri. Sebanyak 31,41 siswa atau 60 orang siswa mengakses internet dengan teman, dan sisanya mengakses internet dengan pacar dan keluarga. Dari data ditersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa telah menggunakan internet sendiri. Hal ini menunjukkan kemandirian siswa dalam mengunakan internet. Artinya, kebanyakan siswa telah mampu mengakses internt sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun di sisi lain, hal ini juga dapat berdampak negatif, karena siswa dapat dengan bebas mengakses situs-situs yang belum pantas, seperti pornografi di internet. Jadi, meskipun kebanyakan siswa telah diberi kebebasan menggunakan internet sendiri, namun mereka masih perlu pengawasan dan arahan dari guru dan orang tua, sehingga pengaksesan situs-situs yang terlarang dapat dicegah. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan memberikan tugas yang membutuhkan bantuan internet sesering mungkin, sehingga sebagian besar waktu siswa saat mengakses internet digunakan untuk tujuan pembelajaran.

d. Rata-rata waktu penggunaan internet dalam seminggu

Tabel 4 dan gambar 4 menunjukkan bahwa sebagain besar siswa atau sebanyak 91,62 siswa atau 175 orang siswa mengakses internet setiap hari. Sisanya menggunakan internet satu sampai enam kali seminggu. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa internet sudah menjadi barang yang sangat akrab dengan siswa. Penggunaan internet setiap hari ini memungkinkan siswa untuk memperoleh informasi baru setiap hari, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini tentu saja akan tercapai jika siswa diarahkan dengan baik. Sangat disayangkan jika penggunaan internet yang setiap hari ini hanya terbatas pada aktivitas mencari hiburan, komunikasi, atau hal lain yang tidak membantu perkembangan siswa sebagai pelajar.

e. Rata-rata waktu penggunaan internet dalam sehari

Pada tabel 5 dan gambar 5, tampak bahwa dalam sehari, sebanyak 50,79 siswa atau 97 orang siswa menghabiskan waktu lebih dari lima jam untuk mengakses internet, sebanyak 31,41 siswa atau 60 orang siswa menghabiskan waktu tiga sampai lima jam per hari untuk mengakses internet. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa atau sebanyak 82,2 siswa menggunakan internet lebih dari tiga jam per hari. Dari data pata tabel 4 dan tabel 5 atau pada poin d dan f dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa menggunakan internet setiap hari dan dalam sehari rata-rata waktu penggungunaannya lebih dari tiga jam, bahkan separuh dari seluruh siswa menggunakan internet lebih dari lima jam. Jangka waktu lebih dari lima jam merupakan jangka waktu yang cukup lama untuk melakukan suatu kegiatan. Jangka waktu tersebut hampir sama dengan waktu yang biasanya dihabiskan siswa di sekolah dari jam 07.00 sampai 13.00 atau sekitar enam jam termasuk waktu istirahat. Pemanfaatan internet yang menghabiskan waktu lebih dari lima jam tersebut, akan sangat berguna jika para siswa menyempatkan diri untuk membuka situs pembelajaran dari internet, untuk menambah pengetahuan mereka.

f. Biaya internet per bulan, selain langganan internet di rumah

Pada tabel 6 dan gambar 6 menunjukkan biaya yang dihabiskan siswa untuk mengakses internet dalam sebulan, selain langganan internet di rumah. Dari data tersebut diperoleh bahwa dari 191 orang siswa, sebanyak 45,55 siswa atau 87 orang siswa menghabiskan Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000 untuk mengakses internet, sebanyak 23,56 siswa atau 45 orang siswa menghabiskan lebih dari Rp. 100.000 dalam sebulan untuk mengakses internet, sebanyak 23,56 siswa atau 45 orang siswa menghabiskan kurang dari Rp. 50.000 untuk mengakses internet, dan sisanya tidak mengeluarkan biaya untuk mengakses internet. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa atau sebanyak 92,67 siswa mengeluarkan biaya sendiri untuk menunjang kebutuhan internet mereka. Dari data tersebut juga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa atau sebanyak 69,11 siswa menghabiskan biaya sebanyak Rp. 50.000 atau lebih untuk mengakses internet.

g. Tempat yang paling sering digunakan untuk mengakses internet

Tabel 7 dan gambar 7 menunjukkan bahwa sebagain besar siswa atau sebanyak 75,39 siswa atau 144 orang siswa paling sering mengakses internet di rumah, sisanya mengakses internet di sekolah, di tempat yang memiliki Wi-fi gratis, dan di warung internet WARNET. Jadi, sebagian besar siswa paling sering mengakses internet di rumah dibandingkan dengan tempat lain. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih sering memberikan pekerjaan rumah PR kepada siswa, sehingga siswa dapat menggunakan internet di rumah untuk kepentingan pembelajaran.

h. Perangkat yang paling sering digunakan untuk mengakses internet

Tabel 8 dan gambar 8 menunjukkan bahwa sebagain besar siswa atau sebanyak 84,82 siswa atau 162 orang siswa menggunakan perangkat mengakses internet berupa HP, sisanya menggunakan perangkat laptopnotebook, komputerPC. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengakses internet menggunakan HP. Hand phone HP merupakan perangkat internet yang paling mudah dibawa kemana-mana. Artinya, dengan HP siswa dapat mengakses internet dimana saja dan kapan saja sesuai dengan keinginannya. Maka tidak mengherankan jika siswa mengakses internet setiap hari dan dalam sehari menghabiskan waktu lebih dari tiga jam. Hal ini ini juga memungkinkan siswa untuk mengakses internet menggunakan HP di tempat dan pada waktu yang tidak tepat, seperti di sekolah saat pembelajar. Untuk mencegah hal tersebut, sekolah perlu melakukan tindakan yang tegas seperti melarang siswa membawa HP ke sekolah. Untuk penggunaan internet saat pembelajaran, sekolah harus menyediakan lab komputer yang menyediakan akses internet untuk siswa dan guru.

i. Pemanfaatan dan Situs yang Paling sering Diakses oleh Siswa

i.1 Pemanfaatan internet yang sering digunakan siswa

Tabel 9 dan gambar 9 menunjukkan bahwa dari 191 orang siswa, sebanyak 51,83 siswa atau 99 orang siswa memanfaatkan internet untuk kepentingan komunikasi, 28,27 siswa atau 54 orang siswa menggunakan internet untuk mencari informasi, dan sisanya sebanyak 19,89 atau 38 orang siswa menggunakan internet sebagai sarana hiburan. Jadi kebanyakan siswa menggunakan internet untuk berkomunikasi.

i.2 Situs internet yang paling sering dibuka siswa

Tabel 10 dan gambar 10 menunjukkan situs yang paling sering diakses oleh siswa di internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 63,35 siswa atau 121 orang siswa paling sering menggunakan internet untuk membuka situs sosial media, lalu diikuti oleh situs videofilm atau musik sebanyak 17,80 atau 34 orang siswa. Sisanya membuka situs pembelajaran dan game online di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI internet. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa situs yang sering dibuka oleh kebanyakan siswa adalah sosial media. Data pada tabel 9 dan tabel 10 menunjukkan bahwa pemanfaatan internet secara umum oleh siswa adalah untuk komunikasi dan situs yang sering diakses oleh siswa adalah sosial media. Mengapa komunikasi menjadi kebutuhan yang paling sering dimanfaatkan oleh siswa? Hal ini sesuai dengan pendapat Edwin Emery dkk. 1965 dalam Yusup dan Subekti 2010: 45 yang mengemukakan bahwa kebutuhan manusia akan komunikasi melebihi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisik untuk makan dan berlindung. Jadi tidak mengherankan jika pemanfaatan internet yang paling sering dimanfaatkan oleh siswa adalah untuk kebutuhan komunikasi. Mengapa situs sosial media menjadi situs yang sering dimanfaatkan siswa di internet? Situs media sosial di internet selain digunakan untuk komunikasi juga memungkinkan remaja untuk membagikan foto, berkomentar, menggungkapkan perasaan, dan berbagai informasi tentang penggunanya. Menurut Platform Application Term of Use yang dikeluarkan oleh facebook dalam Tapscott 2013: 91 yang dikeluarkan oleh facebook, para pengguna aplikasi berpotensi menemukan nama, gambar profil, jenis kelamin, ulang tahun, tempat lahir, alamat terakhir pengguna. Selain itu, Tapscott 2013:91 menambahkan dengan facebook, orang dapat mengetahui informasi rinci tentang anda. Dengan situs-situs sosial media seperti facebook, para remaja dapat dengan mudah untuk menunjukkan keunikan dirinya dan dapat menarik perhatian orang lain. Karena itulah situs sosial media menjadi situs yang paling sering dikunjungi oleh kebanyakan remaja di internet. Dengan mengetahui dan bergabung berteman dengan siswa di situs sosial media, guru dapat lebih akrab dan lebih mengenal siswa. Selain itu, guru juga dapat berbagi materi pelajaran melalui sosial media. Sosial media juga menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi secara kelompokgroup. Hal ini dapat dimanfaatkan guru untuk membuat kelompok kelas melalui sosial media, sehingga materi pembelajaran yang belum sempat di bahas si kelas dapat dilanjutkan atau didiskusikan di group sosial media.

j. Penggunakan internet berdasarkan tempat akses internet

j.1 Penggunaan internet di rumah

Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa sebagain besar siswa paling sering menggunakan internet di rumah dibandingkan dengan tempat lain. Selain itu, sebagian besar siswa juga telah berlangganan internet di rumah. Tabel 11 dan gambar 11 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa atau sebanyak 73,8 siswa atau sebanyak 141 orang siswa telah berlangganan internet di rumah. Tabel 12 dan gambar 12 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa atau sebanyak 73,30 siswa atau 140 orang siswa menggunakan HP untuk mengakses internet saat di rumah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel 13 dan gambar 13 diketahui bahwa situs yang paling sering dibuka siswa saat mengakses internet di rumah adalah sosial media yang dipilih oleh sebanyak 43,98 siswa atau 84 orang siswa. Sebanyak 21,47 siswa atau 41 orang siswa membuka situs video, film dan musik; sebanyak 18,85 siswa atau 36 orang siswa membuka situs informasi berkaitan dengan hobby. Sedangkan siswa yang membuka situs yang berkaitan dengan pembelajaran hanya 11, 52 siswa atau 22 orang siswa, dan sisanya 4,19 siswa atau 8 orang siswa membuka situs game online. Jadi, saat mengakses internet di rumah, sebagian besar siswa menggunakan HP sebagai perangkat mengakses internet, dan situs yang paling sering dibuka oleh kebanyakan siswa atau 43,98 siswa adalah sosial media, lalu diikuti oleh situs videofilmmusik yang dipilih oleh sebanyak 21,47 siswa dan situs informasi berkaitan dengan hobby yang dipilih oleh sebanyak 18,85 siswa, sisanya membuka situs pembelajaran dan game online.

j.2 Di Sekolah

Tabel 14 dan gambar 14 menunjukkan bahwa semua siswa dapat menggunakan jaringan internet sekolah secara gratis. Sebagian besar siswa atau sebanyak 80,11 siswa, yaitu sebanyak 153 orang siswa menggunakan penghubung internet berupa Wi-fi saat mengakses internet di sekolah, seperti yang ditunjukkan pada tabel 15 dan gambar 15. Penghubung internet berupa Wi-fi memungkinkan siswa menggunakan jaringan internet di semua tempat yang terjangkau oleh Wi-fi. Karena itu, saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di sekolah kebanyakan siswa atau sebanyak 63,87 siswa, yaitu sebanyak 122 orang siswa dapat mengakses internet di semua tempat di sekolah, seperti yang ditunjukkan pada tabel 16 dan gambar 16. Sebagian besar siswa atau sebanyak 90,05 siswa, yaitu sebanyak 171 orang siswa menggunkan HP untuk mengakses internet di sekolah, seperti yang tampak pada tabel 17 dan gambar 17. Dari tabel 18 dan gambar 18 diperoleh bahwa kebanyakan siswa, yaitu sebanyak 57,07 siswa atau sebanyak 109 orang siswa paling sering membuka situs pelajaran saat mengakses internet di sekolah, sisanya sebanyak 18,32 siswa atau 35 orang siswa membuka situs sosial media, sebanyak 17,28 siswa atau 33 orang siswa membuka situs video filmmusik, sisanya, membuka situs informasi yang berkaitan dengan hobby dan situs game online.

j.3 Pemanfaatan internet di WARNET

Berdasarkan data pada tabel 19 dan gambar 19, Sebagian besar siswa atau sebanyak 87 siswa pernah mengakses internet di WARNET. Selain itu, dari tabel17 dan gambar 17 juga dapat diketahui bahwa sebanyak 39,79 siswa atau 76 orang siswa membuka situs video, film, dan musik saat mengakses internet di WARNET, sebanyak 28,80 siswa atau 55 orang siswa paling sering membuka materi pembelajaran di WARNET, sebanyak 12,56 siswa atau 24 orang siswa tidak pernah ke WARNET. Sisanya, membuka situs game online, mencari informasi yang berkaitan dengan hobby dan sosial media. Tabel 20 dan gambar 20 menunjukkan rata-rata waktu yang dihabiskan siswa di WARNET. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 191 orang siswa sebanyak 46,07 siswa atau 88 orang siswa menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses internet di WARNET, sebanyak 37,70 siswa atau 72 orang siswa menghabiskan waktu kurang dari satu jam. Jadi, dari data tersebut dapat dikatakan bahwa sebanyak 83,77 siswa menghabiskan waktu rata-rata kurang dari tiga jam untuk mengakses internet di WARNET. Jadi, dari hasil survey yang telah dilakukan terhadap siswa SMA Negeri di Kota Yogyakarta berkaitan dengan pemanfaatan internet oleh siswa, maka dapat disimpulkan bahwa informasi berkaitan dengan penggunaan internet oleh siswa, adalah sebagai berikut: a. Semua siswa telah menggunakan internet. b. Sebagian besar siswa atau sebanyak 73,82 siswa telah berlangganan internet di rumah. c. Bahasa yang digunakan oleh kebanyakan siswa atau sebanyak 68,06 siswa saat menggakses internet adalah bahasa Indonesia dan sisanya menggunakan bahasa inggris. d. Kebanyakan siswa atau sebanyak 66,49 siswa mengakses internet sediri tanpa ditemani orang lain. e. Sebagian besar siswa atau sebanyak 91,62 siswa mengakses internet setiap hari. f. Sebagian besar siswa atau sebanyak 82,2 siswa menggunakan internet lebih dari tiga jam dalam sehari, bahkan 50,79 siswa menggunakan internet lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari lima jam dan siswanya sebanyak 30,41 siswa menggunakan internet tiga sampai lima jam. g. Sebanyak besar siswa atau sebanyak 69,11 siswa mengabiskan biaya Rp 50.000 atau lebih untuk mengakses internet, selain biaya untuk langganan internet di rumah. h. Tempat yang paling sering digunakan oleh sebagian besar siswa atau sebanyak 75,39 siswa adalah di rumah. i. Sebagian besar siswa atau sebanyak 84,82 siswa menggunakan HP sebagai perangkat mengakses internet. j. Kebanyakan siswa atau sebanyak 51, 83 siswa menggunakan internet untuk kepentingan komunikasi, sebanyak 28,27 siswa menggunakan internet untuk mencari informasi, dan sisanya sebagai sarana hiburan. k. Situs yang paling sering dibuka oleh kebanyakan siswa atau sebanyak 63,35 siswa adalah media sosial. l. Penggunaan internet di rumah: l.1. Sebagian besar siswa atau sebanyak 73,30 siswa menggunakan HP untuk mengakses internet di rumah. l.2. Situs yang sering dibuka saat mengakses internet di rumah adalah sosial media yang dipilih oleh 43,98 siswa dan situs videofilmmusik yang dipilih oleh 21,47 siswa. m. Pemanfaatan internet di sekolah: m.1. Sebagian besar siswa atau sebanyak 80,11 siswa menggunakan penghubung internet berupa wi-fi untuk mengakses internet di sekolah, m.2. Sebagian besar siswa atau sebanyak 90,05 siswa menggunakan perangkat berupa HP untuk mengakses internet di sekolah, m.3. Kebanyakan siswa atau sebanyak 57,07 lebih sering membuka situs yang berkaitan dengan pembelajaran saat di sekolah. n. Pemanfaatan internet di WARNET: n.1. Sebagian besar siswa atau sebanyak 87 siswa pernah mengakses internet di WARNET, n.2. Situs yang sering dibuka oleh siswa di WARNET adalah video, film, dan musik yang dipilih oleh sebanyak 39,79 siswa, materi pelajaran yang dipilih oleh sebanyak 28,80 siswa, dan sisanya membuka situs game online, informasi berkaitan dengan hobby, dan sosial media, n.3. Sebagian besar siswa atau sebanyak 83,77 siswa menghabiskan waktu rata-rata kurang dari tiga jam untuk mengakses internet di WARNET. Dari pembahasan berkaitan dengan pemanfaatan internet secara umum oleh siswa, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa sudah sangat akrab dengan internet. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi penggunaan internet oleh siswa, yaitu setiap hari dan dalam sehari menghabiskan waktu lebih dari tiga jam. Selain itu, sebagian besar siswa sering menggunakan internet sendiri tanpa ditemani siapapun. Hal ini menunjukkan kemandirian siswa dalam menggunakan internet. Sebagian besar siswa juga telah memiliki perangkat mengakses internet berupa HP. Lingkungan sosial seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat juga mendukung penggunaan internet, yaitu dengan menyediakan jaringan internet. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah siap menggunakan internet dalam pembelajaran. Aspek yang perlu dikembangkan adalah motivasi siswa untuk menggunakan internet untuk tujuan pembelajaran. Hal ini tentu saja membutuhkan bantuan dari guru dan orang tua untuk mendorong, bahkan memaksa siswa untuk menggunakan internet untuk tujuan yang lebih berguna, seperti untuk tujuan pembelajaran.

2. Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran

a. Pemanfaatan internet dalam pembelajaran menambah wawasan siswa

Dari data pada tabel 21 dan gambar 21, dari 191 orang siswa sebanyak 58,64 siswa atau 112 orang siswa sangat setuju dengan pemanfaatan intenernet dalam pembelajan menambah wawasan siswa dan sebanyak 40,84 siswa atau 78 orang siswa setuju dengan pemanfaatan intenernet dalam pembelajan menambah wawasan siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hampir semua siswa atau sebanyak 99,48 dari 191 orang siswa setuju, penggunaan internet dalam pembelajaran dapat menambah wawasan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari data tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa telah menyadari potensi yang dimiliki oleh internet untuk meningkatkan wawasan mereka. Karena itu, agar kesadaran siswa tersebut dapat benar-benar terealisasi dalam kegiatan nyata, perlu dukungan dari guru dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk menggunakan internet sebagai sumber belajar tambahan. b. Apakah siswa menggunakan internet untuk pembelajaran? Dari data pada tabel 22 dan gambar 22 diketahui bahwa 100 siswa atau 191 orang siswa telah menggunakan internet untuk pembelajaran. Artinya, semua siswa telah mengetahui peran internet untuk pendidikan, terutama sebagai sumber belajar. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa telah mengetahui cara mencari materi pelajaran di internet. Jadi, sebagian besar siswa telah menyadari potensi internet untuk menambah wawasan siswa dan karena itu, semua siswa telah menggunakan internet untuk pembelajaran. c. Sumber belajar siswa Tabel 23a dan gambar 23a menunjukan sumber belajar pilihan pertama siswa. Sebanyak 52,36 dari 191 orang siswa atau 100 orang siswa memilih catatan sebagai sumber belajar pertama, sebanyak 31,41 siswa atau 60 orang siswa memilih buku yang dianjurkan guru, dan sisanya memilih internet dan buku teks lain sebagai sumber belajar pilihan pertama. Jadi, kebanyakan siswa atau sebanyak 52,36 siswa menggunakan catatan sebagai sumber belajar pilihan pertama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 23b dan gambar 23b menunjukkan sumber belajar pilihan ke-dua siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 38,74 dari 191 orang siswa atau 74 orang siswa memilih buku teks yang dianjurkan oleh guru sebagai sumber belajar pilihan kedua, sebanyak 32,98 siswa atau 63 orang siswa memilih catatan, dan sisanya memilih internet dan buku teks lain. Jadi kebanyakan siswa memilih buku teks yang dianjurkan guru sebagai sumber belajar pilihan ke-dua. Tabel 23c dan gambar 23c menunjukkan sumber belajar pilihan ke-3 siswa. Dari data yang diperoleh dari 191 orang siswa, sebanyak 48,69 siswa atau 93 orang siswa memilih internet sebagai sumber belajar pilihan ke-tiga siswa, sebanyak 28,27 siswa atau 54 orang siswa memilih buku teks dari guru, dan sisanya memilih buku teks lain dan catatan sebagai sumber belajar pilihan ke- tiga. Jadi internet digunakan siswa sebagai sumber belajar pilihan ke-tiga. Tabel 23d dan gambar 23d menunjukkan sumber belajar pilihan ke-empat siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari 191 orang siswa, sebanyak 81,67 siswa atau 156 orang siswa mimilih buku teks lain sebagai sumber belajar pilihan ke-empat. Jadi, buku teks lain selain yang dianjurkan guru dipilih sebagai sumber belajar pilihan ke empat, setelah catatan, buku teks dari guru, dan internet. Jadi dari data pada tabel dan gambar 23 a, b, c, dan d, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar pertama dan ke-dua yang sering digunakan siswa adalah catatan dan buku teks yang dianjurkakan oleh guru. Internet digunakan siswa sebagai sumber belajar pilihan ke-tiga, dan sumber belajar ke-empat adalah buku teks lain.

d. Rata-rata waktu membuka situs pelajaran di internet dalam seminggu

Tabel 24 dan gambar 24 menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan siswa untuk mengakses internet untuk pembelajaran. Dari data yang diperoleh dari 191 orang siswa, sebanyak 40,31 siswa atau 77 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran jika ada tugas dari guru kadang- kadang, sebanyak 24,61 siswa atau 47 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran setiap hari, sebanyak 23,56 siswa atau 45 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran selama empat sampai enam kali dalam seminggu, dan sisanya selama satu sampai tiga kali seminggu. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa menggunakan internet hanya kadang-kadang. Jika dibandingkan dengan frekuensi penggunaan internet secara umum yaitu setiap hari, frekuesi penggunaan internet untuk pembelajaran yaitu kadang- kadang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipus sebagian besar siswa telah menyadari potensi internet dalam pembelajaran dan semua siswa pernah menggunakan internet untuk pembelajaran, namun melihat frekuensi pemanfaatan internet untuk pembelajaran yang masih “kadang-kadang” tentu saja masih sangat kurang jika dibandingkan dengan penggunaan internet secara umum.

e. Rata-rata waktu membuka situs pelajaran di internet dalam sekali

pemakaian Tabel 25 dan gambar 25 menunjukkan bahwa kebanyakan siswa, yaitu sebanyak 62,30 siswa atau sebanyak 119 orang siswa menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses situs pembelajaran di internet, sebanyak 29,32 siswa atau 56 orang siswa menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk mengakses situs pembelajaran di internet, dan sisanya menghabiskan waktu lebih dari tiga untuk mengakses situs pembelajaran di internet. Jadi, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa atau sebanyak 91,62 siswa menghabiskan waktu kurang dari tiga jam untuk membuka situs berkaitan dengan pembelajaran di internet. Jangka waktu kurang dari tiga jam untuk membuka situs pembelajaran, tentu saja masing sangat kurang jika dibandingkan dengan penggunaan internet secara umum yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam per hari. Apalagi penggunaan internet untuk pelajaran tidak setiap hari atau kadang-kadang.

f. Tujuan siswa menggunakan internet untuk pelajaran

Tabel 26 dan gambar 26 menunjukkan tujuan siswa menggunakan internet untuk pembelajaran. Dari data yang diperoleh, sebanyak 42,93 siswa dari 191 orang siswa atau 82 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran dengan tujuan mengerjakan tugas dari guru, sebanyak 40,31 siswa atau 77 orang siswa membuka situs pembelajaran untuk menambah pengetahuan, dan sisanya mencari materi yang menarik dan mudah dimengerti dan mencari contoh soal. Dari data yang diperoleh, kebanyakan siswa membuka situs pembelajaran di internet untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang dipilih oleh 42,93 siswa dan untuk menambah pengetahuan yang dipilih oleh 40,31 siswa. Dari data ini, kita dapat mengetahui alasan siswa menggunakan internet hanya yang masih kurang dibandingkan dengan penggunaan internet secara umum. Dari data tersebut diketahui bahwa tujuan siswa menggunakan internet adalah untuk mengerjakan tugas dari guru. Jadi, siswa menggunakan internet untuk pembelajaran untuk mengerjakan tugas dari guru. Karena itu, peran guru dalam meningkatkan frekuensi penggunaan internet untuk pembelajaran oleh siswa sangat penting.

g. Alasan siswa menggunakan internet untuk pelajaran

Tabel 27 dan gambar 27 menunjukkan alasan siswa membuka situs internet yang berkaitan dengan pembelajaran. Dari data yang diperoleh, sebanyak 51,83 siswa dari 191 orang siswa atau 99 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran karena diberi tugas oleh guru, sebanyak 47,64 siswa atau 91 orang siswa menggunakan internet menggunakan internet untuk pembelajaran karena keinginan sendiri, dan sisanya karena diajak teman. Dari data yang diperoleh, alasan dengan persentase tertinggi adalah karena ada tugas dari guru, yaitu sebanyak 51,83 siswa dari 191 orang siswa atau 99 orang siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data ini mendukung data sebulumnya yang menunjukkan bahwa separuh dari seluruh siswa menggunakan internet untuk pembelajaran karena diberi tugas dari guru. Jadi, untuk meningkatkan keingginan siswa untuk mengakses situs pembelajaran, diperlukan dukungan dari guru yaitu dengan cara memaksa siswa mencari sumber tambahan di internet.

h. Format mata pelajaran yang paling sering dicari di internet

Tabel 28 dan gambar 28 menunjukkan format materi pembelajaran yang sering dicari siswa di internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 91,10 dari 191 orang siswa atau 174 orang siswa sering mencari materi pembelajaran dengan format teks di internet. Sisanya mencari materi pembelajaran dengan format video, simulasi, dan gambar. Jadi, format materi pembelajaran yang paling sering dicari oleh siswa di internet adalah teks. Pada dasarnya, internet telah menyediakan banyak sumber belajar yang sangat menarik untuk menambah pengetahuan dan kreativitas siswa. Materi-materi pelajaran berupa teks, video, gambar, dan simulasi sudah sangat banyak tersedia di internet. Dari data yang diperoleh, hampir semua siswa hanya mencari materi berupa teks. Hal ini perlu diperhatikan lagi karena materi berupa teks juga dapat diperoleh dari buku teks biasa, sehingga tidak ada bedanya menggunakan buku teks dan menggunakan internet untuk pembelajaran, padahal internet telah menyediakan materi pembelajaran berupa video dan simulasi yang sangat menarik dan mudah dimengerti. Karena itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI para siswa perlu dipaksa untuk lebih aktif lagi mencari materi diinternet, terutama materi berupa video dan simulasi.

i. Bentuk materi pelajaran yang paling sering dicari di internet.

Tabel 29 dan gambar 29 menunjukkan bentuk materi pelajaran yang paling sering dicari oleh sebagian besar siswa di internet. Dari data yang diperoleh, 63,87 dari 191 orang siswa atau 122 orang siswa sering mencari materi pembelajaran berupa teori. Sisanya berupa contoh soal, konsep, dan pendalaman rumus. Jadi, materi pembelajaran yang sering dicari siswa di internet berupa teori. Teori dalam pembelajaran memang merupakan bagian yang paling mendasar. Namun perlu diingat bahwa dalam pembelajaran teori saja tidaklah cukup. Contoh soal, konsep, dan pendalaman rumus juga sangat diperlukan untuk memperkuat dan membuktikan teori tersebut. Karena itu, para siswa juga perlu diarahkan untuk mencari materi pembelajaran dalam bentuk contoh soal, konsep, dan pendalaman rumus.

j. Mata-pelajaran yang paling sering menggunakan internet

Tabel 30 dan gambar 30 menunjukkan bahwa, mata pelajaran yang sering menggunakan internet yang pertama adalah Biologi dengan persentase 35,60 dari 191 orang siswa atau 68 orang siswa, kedua adalah Bahasa Indonesia dan Inggris yaitu sebayak 24,61 atau 47 orang siswa. Sedangkan untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan angka, rumus, persamaan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI symbollambang seperti Fisika hanya 6,28 atau 12 orang siswa, Kimia hanya sebanyak 5,24 atau 10 orang siswa, dan Matematika hanya sebanyak 3,66 atau 7 orang siswa. Sisanya, memilih mata pelajaran lain. Hal ini tentu saja berkaitan dengan frekuensi guru mata pelajaran tersebut memberikan tugas kepada siswa yang menuntut mereka menggunakan internet. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebanyakan siswa menggunakan internet untuk pembelajaran jika diberi tugas oleh guru.

k. Hambatan pemanfaatan internet untuk pelajaran

Tabel 31 dan gambar 31 menunjukkan hambatan penggunaan internet sebagai media pembelajaran yang dialami oleh siswa. Dari data yang diperoleh, sebanyak 41,3613 dari 191 orang siswa atau 79 orang siswa memilih perangkat internet yang kurang tersediajaringan internet yang kurang baik sebagai hambatan, sebanyak 34,56 siswa atau 66 orang siswa memilih kurangnya keinginan pribadi sebagai hambatan. Sisanya, memilih biaya internet yang mahal dan guru yang kurang memotivasi siswa untuk menggunakan internet sebagai hambatan. Jadi, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa berpendapat bahwa perangkat internet yang kurangjaringan internet yang kurang baik sebagai hambatan penggunaan internet sebagai media pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan internet untuk pembelajaran oleh siswa SMA Negeri di Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: a. Internet merupakan sumber belajar pilihan ke tiga siswa setelah catatan dan buku teks yang dianjurkan guru. b. Walaupun internet sebagai sumber belajar pilihan ke-tiga siswa, berdasarkan survei diperoleh bahwa semua siswa telah menggunakan internet untuk kepentingan pembelajaran. c. Sebanyak 40,31 siswa menggunakan internet untuk pembelajaran jika tugas dari guru, sebanyak 24,61 siswa membuka situs pembelajaran setiap hari, sebanyak 23,56 siswa membuka situs pembelajaran empat sampai enam kali seminggu, dan sisanya satu sampai tiga kali seminggu. d. Sebagian besar siswa atau sebanyak 91,62 siswa menghabiskan waktu kurang dari tiga jam untuk membuka situs berkaitan dengan pembelajaran di internet, dalam sekali pemakaian. e. Tujuan 42,93 siswa membuka situs pembelajaran di internet adalah untuk mengerjakan tugas dari guru, dan 40,31 siswa untuk menambah pengetahuan, dan sisanya untuk mencari materi yang menari dan mudah dimengerti, serta contoh soal. f. Kebanyakan siswa atau sebanyak 51,83 suswa menggunakan internet untuk pembelajaran adalah karena diberi tugas oleh guru, dan sebanyak 47,64 siswa karena keinginan sendiri, dan sisanya karena diajak teman. g. Format materi pelajaran yang sering dicari kebanyakan siswa atau sebanyak 91,10 siswa di internet adalah berupa teks, dan siswanya berupa video, simulasi dan gambar. h. Bentuk materi pelajaran yang sering dicari kebanyakan siswa atau sebanyak 63,87 siswa di internet adalah berupa teori, sisanya mencari materi pelajaran di internet berupa contoh soal, konsep, dan pendalaman rumus. i. Hambatan pemanfaatan internet untuk pembelajaran yang dialami 41,36 siswa adalah perangkat internet yang kurang baik, khususnya jaringan internet yang kurang lancar, dan sebanyak 34,56 siswa memilih kurangnya keinginan pribadi sebagai hambatan pemanfaatan internet untuk pembelajaran. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan internet untuk pembelajaran oleh siswa masih sangat kurang jika dibandingkan dengan pemanfaatan internet secara umum. Padahal, jika dilihat dari ketersediaan perangkat internet, frekuensi penggunaan internet, otonomi atau kemandirian penggunaan internet, dan dukungan sosial keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat mendukung siswa untuk menggunakan internet untuk pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh motivasi pribadi siswa yang masih sangat kurang untuk mengakses materi pembelajaran melalui internet. Kebanyakan siswa menggunakan internet untuk pembelajaran masih bergantung pada tugas yang diberikan oleh guru. Untuk mengatasi masalah ini, peran guru harus dimaksimalkan. Guru harus lebih sering memaksa siswa untuk mencari sumber belajar di internet. Materi pembelajaran yang dicaripun harus bervariasi, tidak hanya berupa teks tetapi berupa video, gambar, dan simulasi.

3. Pemanfaatan Internet untuk Pelajaran Fisika

a. Intensitas penggunaan internet untuk pelajaran fisika

Tabel 32 dan gambar 32 menunjukkan intensitas pemanfaatan internet oleh siswa dalam pembelajaran fisika. Dari data yang diperoleh, sebanyak 58,12 dari 191 orang siswa atau 111 orang siswa kadang-kadang menggunakan internet untuk pembelajaran fisika, sebanyak 21,99 siswa atau 42 orang siswa jarang menggunakan internet untuk pembelajaran fisika, sisanya memilih sering, selalu dan tidak pernah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang menggunakan internet untuk pembelajaran fisika.

b. Intensitas guru meminta siswa mencari sumber tambahan dari internet

Tabel 33 dan gambar 33 menunjukkan intensitas guru fisika meminta siswa mencari sumber belajar dari internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 37,70 dari 191 orang siswa atau 72 orang siswa memilih kadang-kadang guru fisika meminta siswa mencari sumber belajar dari internet, sebanyak 32,98 siswa atau 63 orang siswa memilih guru fisika jarang meminta siswa mencari sumber belajar di internet. Sisanya, memilih sering, tidak pernal dan selalu. Jadi, menurut kebanyakan siswa guru fisika kadang-kadang dan bahkan jarang meminta siswa mencari sumber tambahan di internet. Dari data pada tabel 32 dan tabel 33 atau pada poin a dan b di atas, menunjukkan bahwa intensitas siswa menggunakan internet untuk pembelajaran sangat bergantung pada intensitas guru memberikan tugas pada siswa.

c. Alasan menggunakan internet untuk pelajaran fisika

Tabel 34 dan gambar 34 menunjukkan alasan siswa mencari materi fisika di internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 50,27 dari 191 orang siswa atau 96 orang siswa mencari materi fisika di internet karena tugas dari guru, sebanyak 48,17 siswa atau 92 orang siswa mencari materi fisika di internet karena kemauan sendiri, dan sisanya karena diajak teman. Jadi, kebanyakan siswa mencari materi fisika di internet karena tugas dari guru. Alasan siswa mencari materi pembelajaran fisika di internet sama dengan alasan kebanyakan siswa mencari materi pembelajaran secara umum, yaitu karena diberi tugas dari guru. Jadi, untuk meningkatkan penggunaan internet dalam pembelajaran fisika dibutukan dorongan dan motivasi dari guru fisika, dengan cara memaksa siswa mencari materi fisika di internet.

d. Bentuk materi fisika yang sering dicari di internet

Tabel 35 dan gambar 35 menunjukkan bentuk materi fisika yang sering dicari siswa di internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 46,07 dari 191 orang siswa atau 88 orang siswa memilih contoh soal, sebanyak 24,61 atau sebanyak 47 orang siswa memilih pendalaman rumus, sebanyak 16,75 siswa atau 32 orang siswa memilih teori, sebanyak 12,57 siswa atau 24 orang siswa memilih konsep fisika. Jadi dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk materi fisika yang sering dicari oleh siswa di internet adalah contoh soal.

e. Format materi fisika yang paling sering dicari di internet

Tabel 36 dan gambar 36 menunjukkan format materi fisika yang sering dicari oleh siswa di internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 74,87 dari 191 orang siswa atau 143 orang siswa memiilih format teks, sisanya memilih format simulasi, video, dan gambar. Jadi data yang diperoleh, format materi fisika yang sering dicari siswa di internet adalah berupa teks. Internet menyediakan beragam bentuk dan format materi fisika yang sangat menarik dan mudah dimengerti di internet, yaitu berupa teks, video, gambar, dan simulasi. Jadi siswa perlu dipaksa lagi untuk lebih variatif dalam mencari materi fisika di internet, terutama yang berupa video dan simulasi.

f. Koleksi materi fisika siswa berdasarkan formatnya.

Tabel 37 dan gambar 37menunjukkan banyaknya koleksi materi fisika berupa teks yang didapat dari internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 60,21 dari 191 orang siswa atau 115 orang siswa memiliki koleksi materi fisika berupa teks sebanyak satu sampai sepuluh, dan sebanyak 31,41 siswa atau sebanyak 60 orang siswa mengoleksi lebih dari sepuluh materi fisika berupa teks. Sisanya, sebanyak 8,38 siswa atau 16 orang siswa tidak memiliki koleksi materi fisika berupa teks. Jadi, kebanyakkan siswa mengoleksi satu sampai sepuluh materi fisika berupa teks yang didapat dari internet. Tabel 38 dan gambar 38 menunjukkan banyaknya koleksi materi fisika berupa simulasi yang didapat dari internet. Dari data yang diperoleh, sebanyak 48,17 dari 191 orang siswa atau 92 orang siswa mengoleksi materi fisika berupa simulasi sebayak satu sampai sepuluh dan sebanyak 38,22 siswa atau 73 orang siswa tidak koleksi materi fisika berupa simulasi. Sisanya, sebanyak 13,52 siswa atau sebanyak 26 orang siswa mengoleksi lebih dari sepuluh materi fisika berupa simulasi. Jadi, kebanyakkan siswa mengoleksi materi fisika berupa simulasi yang didapat dari internet sebanyak satu sampai sepuluh. Tabel 39 dan gambar 39 menunjukkan banyaknya koleksi materi fisika berupa video dan gambar yang didapat dari internet. Dari data yang diperoleh sebanyak 44,50 dari 191 orang siswa atau 85 orang siswa mengoleksi satu sampai sepuluh materi fisika berupa video dan gambar. Dengan jumlah yang sama, yaitu sebanyak 44,50 siswa atau 85 orang siswa tidak memiliki koleksi materi fisika berupa video dan gambar, sisanya mengoleksi sebanyak sepuluh sampai dua puluh materi fisika berupa video dan gambar, dan lebih dari dua puluh materi fisika berupa video dan gambar. Dari pembahasan di atas, berkaitan dengan pemanfaatan internet untuk pembelajaran fisika, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: a. Kebanyakan siswa yaitu sebanyak 50,27 siswa menggunakan internet untuk pelajaran fisika karena tugas dari guru dan sebanyak 48,17 siswa menggunakan internet untuk pelajaran fisika karena keinginan sendiri, b. Bentuk materi fisika yang sering dicari kebanyakan siswa atau sebanyak 46,07 siswa di internet adalah berupa contoh soal, dan sebanyak 26, 61 siswa mencari materi fisika berupa pendalaman rumus, c. Format materi pelajaran yang sering dicari kebanyakan siswa atau sebanyak 74,87 siswa di internet adalah berupa teks. Dari pembahasan berkaitan dengan penggunaan internet untuk pembalajaran oleh siswa, dapat disimpulkan bahwa frekuesi kebanyakan siswa untuk mencari materi fisika di internet masi bergantung pada guru fisika. Jadi untuk meningkatkan frekuensi siswa mencari materi fisika di internet adalah dengan meningkatkan frekuensi guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi fisika di internet.

D. Kesiapan Siswa terhadap Penggunaan Internet dalam Pembelajaran