a. Kebanyakan siswa yaitu sebanyak 50,27 siswa menggunakan internet
untuk pelajaran fisika karena tugas dari guru dan sebanyak 48,17 siswa menggunakan internet untuk pelajaran fisika karena keinginan sendiri,
b. Bentuk materi fisika yang sering dicari kebanyakan siswa atau sebanyak
46,07 siswa di internet adalah berupa contoh soal, dan sebanyak 26, 61 siswa mencari materi fisika berupa pendalaman rumus,
c. Format materi pelajaran yang sering dicari kebanyakan siswa atau
sebanyak 74,87 siswa di internet adalah berupa teks. Dari pembahasan berkaitan dengan penggunaan internet untuk
pembalajaran oleh siswa, dapat disimpulkan bahwa frekuesi kebanyakan siswa untuk mencari materi fisika di internet masi bergantung pada guru fisika. Jadi
untuk meningkatkan frekuensi siswa mencari materi fisika di internet adalah dengan meningkatkan frekuensi guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari materi fisika di internet.
D. Kesiapan Siswa terhadap Penggunaan Internet dalam Pembelajaran
Dari hasil penelitian ini, maka penggunaan internet oleh siswa SMA Negeri di Kota Yogyakarta dapat dikatakan bahwa:
Perangkat Teknis: Perangkat mengakses internet yang sering digunakan oleh siswa adalah
handphone HP, yang dipakai oleh sebanyak 84,82 dari 191 orang siswa atau 162 orang siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar siswa telah
memiliki perangkat akses internet berupa HP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Otonomi penggunaan: Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar siswa atau
66,49 dari 191 orang siswa atau 127 orang siswa sering menggunakan internet sendiri tanpa ditemani oleh siapapun. Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian siswa dalam menggunakan internet. Selain itu, sebagian besar siswa atau sebanyak 73,82 siswa atau sebanyak 141 orang siswa telah
berlangganan internet di rumah. Penggunaan internet di rumah dapat meningkatkan otonomi pengguna, karena tidak perlu berebutan dengan
pengguna lain. Tingkat otonomi juga didukung oleh kepemilikan perangkat internet pribadi yang telah dimiliki oleh sebagian besar siswa berupa HP, yang
dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. E-skill:
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua siswa telah menggunakan internet, baik utuk tujuan umum maupun untuk mencari materi pembelajaran.
Data yang diperoleh juga menunjukkan bahwan sebagian besar siswa atau sebanyak 91,62 dari 191 orang siswa atau 175 orang telah siswa mengakses
internet setiap hari, dan dalam sehari sebagaian besar yaitu sebanyak 82,2 siswa yaitu sebanyak menghabiskan waktu lebih dari tiga jam. Frekuensi
penggunaan internet tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah sangat akrab dengan penggunaan internet. Hal ini menunjukkan kompetensi
siswa dalam menggunakan internet. Hal tersebut juga didukung oleh data lain dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
sebanyak 91,10 siswa telah menggunakan internet untuk mencari materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelajaran berupa teks. Kompetensi penggunaan komputer juga dapat diketahui dari data yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sebanyak 87
siswa pernah menggunakan internet di Warnet dengan perangkat internet berupa komputer.
Tingkat dukungan sosial:
Tingkat dukungan sosial dalam penelitian ini tampak dari tersedianya perangkat internet, terutama jaringan internet di rumah, sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Di lingkungan sekolah tampak dari data yang menunjukkan bahwa semua sekolah yang menjadi sampel penelitian telah
menyediakan jaringan internet gratis untuk semua siswa. Di rumah, ditunjukkan oleh data yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
sebanyak73,82 siswa telah berlangganan interent di rumah. Di lingkungan masyarakat disediakan tempat berupa warung internet warnet yang telah
digunakan oleh sebagian besar siswa sebanyak 87 siswa. Tujuan atau motivasi menggunakan internet
Secara umum tujuan besar siswa sebanyak 51,83 siswa menggunakan internet adalah untuk komunikasi dan untuk mencari informasi sebanyak
28,27 siswa. Berkaitan dengan penggunaan internet untuk pembelajaran, data menunjukkan
bahwa tujuan dari hampir separuh dari seluruh siswa sebanyak 42,93 siswa membuka situs pembelajaran di internet adalah untuk mengerjakan tugas dari
guru dan tujuan yang lain adalah untuk menambah pengetahuan sebanyak 40,31 siswa. Data juga menunjukkan bahwa sebanyak 51,83 siswa dari
191 orang siswa atau 99 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran karena diberi tugas oleh guru dan sebanyak 47,64 siswa atau
91 orang siswa menggunakan internet untuk pembelajaran karena keinginan sendiri. Hal inilah yang menyebabkan frekuensi penggunaan internet untuk
pembelajaran oleh siswa hanya kadang-kadang jika ada tugas dari guru, padahal secara umum frekuensi penggunaan internet oleh siswa adalah setiap
hari dan dalam sehari sebagian besar siswa menghabiskan waktu lebih dari tiga jam.
Sumber belajar yang lebih disukai siswa Dari data yang diperoleh, sumber belajar pilihan pertama dan kedua siswa
adalah catatan dari guru dan buku teks dari guru. Sedangkan internet menjadi sumber belajar pilihan ketiga siswa. Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan
cara guru menyajikan materi pelajaran. Hal ini didukung dengan tujuan kebanyakan siswa menggunakan internet untuk pembelajaran adalah untuk
mengerjakan tugas dari guru. Dari pembahasan berkaitan dengan pengalaman penggunaan internet oleh
siswa, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa dilihat dari perangkat teknis, otonomi penggunaan, keterampilan menggunakan internet, dan dukungan
sosial sangat mendukung penggunaan internet untuk kepentingan pembelajaran oleh siswa. Dari segi motivasi atau tujuan penggunaan internet untuk
pembelajaran oleh siswa, persentase tertinggi dari semua siswa menggunakan internet untuk mengerjakan tugas dari guru. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan penggunaan internet untuk pembelajaran, perlu tambahan motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari guru untuk siswa. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan tugas siswa untuk mencari sumber tambahan dari internet. Jadi, secara umum sebagian
besar siswa telah siap untuk menggunakan internet dalam pembelajaran, namun perlu peningkatan motivasi dalam penggunaannya, dengan bantuan dari guru.
Untuk melihat perbandingan penggunaan internet oleh siswa secara umum dan untuk pembelajaran, perhatikan tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.2 Perbandingan pemanfaatan internet secara umum dan untuk pembelajaran
Pemanfaata n internet
Pemanfaatan secara umum Pemanfaatan untuk
pelajaran Frekuensi
Setiap hari: sebanyak 91,62 siswa
Lebih dari tiga jam sehari: sebanyak 82,2 siswa
Setiap hari sebanyak 24,61 siswa
Kadang-kadang sebanyak 40,31 siswa
Kurang dari tiga jam: sebanyak 91,62 siswa
Motivasi tujuan
Untuk kepentingan komunikasi
sebanyak 51,83 siswa Untuk mencari informasi
sebanyak 28,27 siswa Untuk mengerjakan tugas
dari guru sebanyak 42,93 siswa
Menambah pengetahuan sebanyak 40,31 siswa
Tempat dan Situs yang
diakses Rumah:
Sosial media: sebanyak 43,98 siswa
Video,film, dan musik
Rumah
Situs pembelajaran sebanyak 11, 52 siswa
Sekolah:
sebanyak 21,47 siswa
Sekolah:
Situs pembelajaran sebanyak 57,07 siswa
Warnet:
Situs video,film, dan musik
sebanyak 39,79 siswa Situs pembelajaran
sebanyak 28,80 siswa Situs pembelajaran
sebanyak 57,07 siswa
Warnet
Situs pembelajaran sebanyak 28,80 siswa
Dari tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi penggunaan internet secara umum oleh siswa adalah setiap hari dan dalam sehari
menghabiskan waktu lebih dari tiga jam. Sedangkan penggunaan internet untuk kepentingan pembelajaran hanya kadang-kadang, yaitu jika diberi tugas oleh guru
dan dalam sekali penggunaan hanya menghabiskan waktu kurang dari tiga jam. Hal ini sangat disayangkan, karena perangkat internet yang telah dimiliki oleh
sebagian bersar siswa, rata-rata waktu menggunakan internet yang sangat sering, serta dukungan lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat, penggunaan internet
oleh siswa masih bergantung pada frekuensi guru memberikan tugas.
E. Pemanfaatan internet untuk pembelajaran berdasarkan kelompok