4. Pemanfaatan internet untuk pembelajaran pada masing-masing
kelompok sekolah
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sekolah dengan nilai standart masuk yang lebih tinggi dilihat dari nilai UN pada tingkat sebelumnya tidak
mempengaruhi frekuensi penggunaan internet untuk pembelajaran pada siswa. Pemanfaatan internet pada kebanyakan siswa dipengaruhi oleh seberapa sering
guru memberikan tugas yang membutuhkan bantuan internet.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Hasil suvey menunjukkan bahwa semua siswa telah menggunakan internet
dan sebagian besar telah menggunakannya setiap hari, karena itu sekolah disarankan untuk memaksa para guru untuk menggunakan internet sebagai
salah satu media pembelajaran dan selalu memotivasi siswa guna memanfaatkan internet untuk kepentingan pembelajaran.
b. Sekolah disarankan untuk mengadakan pelatihan penggunaan internet untuk
pembelajaran bagi guru, sehingga guru dapat lebih aktif menggunakan internet untuk peningkatan pembelajaran dan dapat menyesuaikan dengan kebiasaan
siswa yang telah menggunakan internet setiap hari. c.
Perangkat yang digunakan siswa untuk mengakses internet adalah HP, yang bisa digunakan dimana saja dan kapan saja, termasuk di sekolah saat jam
pembelajaran. Untuk menjaga kedisiplinan siswa di sekolah, terutama saat jam pembelajaran, sekolah disarankan untuk tidak memperbolehkan siswa
membawa HP ke Sekolah. Untuk pemanfaatan internet di sekolah, sekolah harus menyediakan ruang komputer yang dilengkapi jaringan internet,
sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk kepentingan pembelajaran. d.
Melihat kebiasaan berinternet siswa, sekolah juga disarankan untuk membuat website khusus sekolah, yang menyediakan berbagai sumber belajar online
yang bisa diakses oleh siswa dan guru. Melalui website tersebut, baik sekolah, guru, maupun siswa dapat berkomunikasi dan berkomentar tentang
perkembangan pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Berdasarkan data yang diperoleh, semua siswa telah menggunakan internet,
bahkan kebanyakan siswa telah menggunakan internet setiap hari. Karena itu, guru disarankan untuk mulai belajar menggunakan internet, agar dapat
menyesuaikan diri dengan kebiasaan siswa tersebut. b.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa situs yang paling sering diakses oleh kebanyakan siswa adalah sosial media. Guru sebagai pendidik juga
disaran kan untuk mulai menggunakan sosial media. Dalam sosial media tersebut guru dapat membentuk kelompok siswa, misalnya kelompok kelas.
Melalui kelompok dalam sosial media tersebut guru dapat berkomunikasi dengan siswa, berbagi pengalaman, dan membagikan materi pembelajaran,
serta memberikan tugas kepada siswa melalui media sosial tersebut. c.
Dari hasil survei diperoleh bahwa hampir separuh dari siswa SMA Negeri di Yogyakarta menggunakan internet untuk pembelajaran karena ada tugas dari
guru. Karena itu, penulis menyarankan agar guru lebih sering memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi pelajaran di internet, sehingga siswa
lebih menyadari bahwa ada begitu banyak materi pelajaran yang dapat dicari melalui internet.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melanjutkan dan mengembangkan
penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan internet oleh siswa, sehingga dapat diketahui perkembangan pemanfaatan internet untuk pembelajaran yang
dialami oleh siswa. b.
Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk meneliti efektifitas pembelajaran jarak jauh pembelajaran melalui internet terhadap peningkatan prestasi
siswa. c.
Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk melakukan penelitian tentang efektifitas sumber belajar dari internet terhadap peningkatan prestasi siswa
dalam pembelajaran fisika. Peneliti memberikan sumber belajar dari internet kepada siswa dan meminta siswa mencari sendiri materi pembelajaran fisika
di internet. d.
Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk melakukan penelitian tentang efektifitan penggunaan media sosial untuk pembelajaran. Media sosial dapat
digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa berkaitan dengan materi pembelajaran dan dapat juga digunakan untuk membagi sumber belajar.
123
DAFTAR PUSTAKA
APTIK. 2010. Globalisasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi: Tantangan dan Peluang Bagi Perguruan Tinggi. Jakarta: Sekertariat APTIK Atma Jaya.
Arsip Statistik PPDB SMA Jalur Reguler Tahap 1 periode 20142015 Kota Yogyakarta.
https:yogya.siap-ppdb.com03arsip , diunduh pada 12
Desember 2015. Buente, Wayne Robbin, Alice. 2008. Trends in Internet Information Behavior.
Dalam Journal of The American Society for Information Science. 2008. Yang diunduh dari
http:eprints.rclis.org116911RobbinTrends-2008Jun2- EntirePaper.pdf
. Pada tanggal 30 September 2015.
Crain, William. 2007. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi, Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dray, Barbara J. , Lowenthal, Patrick R. , Miszkiewicz, Melissa J. , Ruiz-Primo, Maria Araceli and Marczynski, Kelly2011 Developing an instrument to
assess student readiness for online learning: a validation study. Distance Education, 32: 1, 29 - 47. Diunduh dari
http:dx.doi.org10.108001587919.2011.565496. Pada 10 April 2016 .
Gralla, Preston. 2007. How The Internet Work, Eighth Edition. USA: Que
Publishing.
Ipsos Mori. 2006. E-Readiness in the Social Care Sector Building the capacity for e-learning. Research study conducted for the Social Care Institute for
Excellence. Diunduh dari http:www.scie.org.ukpublicationsconsultationreadiness.pdf?res=true
. Pada 10 April 2016.
Jasmadi. 2004. Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet. Yogyakarta:
Andi.
Kasmadi Sunariah, Nia S. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Mason, Robin Rennie, Frank. 2010. ELEARNING: Panduan Lengkap
Memahami Dunia Internet. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Morissan. 2014. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Psycharis, S. 2005 „Presumptions and Actions Affecting an E-Learning
Adoption by the Educational System. Implementation Using Virtual Private Networks. Eurodl. Diunduh dari
http:www.eurodl.orgmaterialscontrib2005Sarantos_Psycharis.htm . Pada
10 April 2016.
Rozi, Zaenal A. 2008. Mari Mengenal Internet. Yogyakarta: Andi
Schreurs, Jeanne dkk. 2008. E-Learning Readiness Analysis ERA: an E-Health Case Study of E-Learning Readiness. Int. J. Knowledge and Learning.
Volume 4, No 5. Diunduh dari http:qualityresources.pbworks.comwfilefetch647882500720Schreurs
.pdf . Pada 15 April 2016.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD. Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: USD. Sutopo, Hadi Ariesto. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu. Tapscott, Don. 2013. Grown Up Digital: yang Muda yang Mengubah Dunia.
Jakarta: Gramedia. Tjiptono, Fandy Santoso, Totok B. 2000. Strategi Riset Lewat Internet.
Yogyakarta: Andi. Yusup, Pawit dan Subekti, Priyo. 2010. Teori dan Praktek: Penelusuran
Informasi, Informasi Retrieval. Jakarta: Kencana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Soal kuesioner Berilah tanda silang pada salah satu pilihan yang tersedia dari pertanyaan-
pertanyaanpernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan yang anda alami. Khusus untuk soal No. 23 urutkanlah dari 1-4.
A. Identitas