air harus disterilkan terlebih dahulu. Pada saat pengambilan sampel, dengan membasahi alkohol 96 terlebih dahulu di sekeliling mulut botol, lalu tutup botol
dibuka, kemudian botol dimasukkan ke dalam sumur. Setelah itu, secepat mungkin botol kembali ditutup untuk mencegah kontaminasi dari luar.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013 hingga 20 September 2013. Tempat penelitian in situ akan dilaksanakan di wilayah Dasa
Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Penelitian pemeriksaan laboratorium akan dilaksanakan di Laboratorium
Kesehatan Gading dan di Laboratorium Biologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Sleman.
D. Alat dan Bahan Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa peralatan untuk memperoleh data. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. cawan petri
10. test-KIT 2.
bunsen 11. pH meter
3. pipet ukur
12. spektrofotometer 4.
tabung reaksi 13. turbidimeter
5. gelas benda
14. termometer 6.
autoklaf 15. erlenmeyer
7. jarum ose
16. botol gelap 8.
beker glass 17. mikroskop cahaya
9. ember
18. photometer wastewater
Penelitian ini menggunakan beberapa bahan untuk memperoleh data. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. TBX Trypton Bile-X Glucuronide
6. cat gram B lugol’s iodine
2. aquades
7. cat garm C aceton-alkohol 3.
alkohol 96 8. cat gram D safranin
4. ECB Escherichia coli Broth
5. cat gram A Hucker’s cristal violet
E. Prosedur Kerja
1. Penelitian Pendahuluan
Observasi objek dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sumur- sumur yang akan diambil sampel airnya dan keadaan lingkungan sekitar sumur.
2. Sampling
Pengambilan sampel air yang akan diteliti diambil dari 8 sumur. Jumlah sampel yang diambil dari jumlah total populasi sumur warga Dasa Wisma RT 2,
Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
3. Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia
a. Suhu
Pengukuran suhu udara dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur suhu sebagai berikut.
1. Gantungkan termometer di udara selama 5 menit
2. Ambil 1 ember air sumur
3. Benamkan termometer ke dalam air selama ± 5 menit
4. Amati skala Termometer
b. Kekeruhan
Pengukuran kekeruhan berdasarkan pada prinsip persebaran sinar. Cara kerja untuk mengukur kekeruhan sebagai berikut.
1. Standarkan turbidimeter
2. Siapkan satu buah botol sampel air
3. Masukan tabung kuvet yang berisi 25 ml air sampel
4. Amati skala dalam turbidimeternya
c. Bau, Rasa dan Warna
Untuk pengukuran bau, rasa dan warna dilakukan in situ. Dilakukan dengan pengambilan sampel dan pengukuran dilakukan secara fisiologis.
d. Pengukuran pH
Pengukuran pH dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur derajat pH sebagai berikut.
1. Ambil 1 ember air sumur
2. Celupkan alat pH meter elektrik ke dalam sampel air sumur
3. Biarkan selama ± 5 menit dan amati skala pH meternya
e. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen DO
Pengukuran DO dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur Oksigen Terlarut sebagai berikut.
1. Ambil 1 ember air sumur
2. Celupkan alat DO meter ke dalam sampel air sumur
3. Biarkan selama ± 5 menit
4. Amati skala DO meternya
f. Ammonia
Pengukuran amonia dilakukan di Laboratorium Biologi. Cara kerja untuk mengukur amonia sebagai berikut.
1. Ambil 10 ml sampel
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi Photometer Wastewater
3. Biarkan selama ± 5 menit dan amati skalanya
g. Nitrit NO
2
Pengukuran nitrit dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Gading. Cara kerja untuk mengukur nitrit sebagai berikut.
1. Ambil 50 ml sampel
2. Masukan ke dalam Erlenmeyer 100 ml
3. Tambahkan 2 ml reagen warna
4. Tunggu paling lama 10 menit dan tidak lebih dari 2 jam
5. Masukkan ke dalam kuvet pada spektrofotometer
6. Ukur serapannya pada panjang gelombang spektrum
h. Nitrat NO
3
Pengukuran nitrat dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Gading. Cara kerja untuk mengukur nitrat sebagai berikut.
1. Ambil 10 ml sampel dan masukan ke dalam gelas piala 100 ml
2. Tambahkan 2 ml NaCl 30 dan 10 ml H
2
SO
4
95 3.
Dikocok hingga homogen 4.
Tambahkan 0,5 larutan Brusin-Asam Sulfanilat 5.
Rendam dalam air sampai temperatur kamar 6.
Masukkan ke dalam kuvet pada Spektrofotometer 7.
Ukur serapannya pada panjang gelombang spectrum
i. Alkalinitas
Pengukuran alkalinitas dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur alkalinitas sebagai berikut.
1. Ambil sampel sebanyak 5ml
2. Tetesi phnolftelein sebanyak 1 tetes
3. Campur perlahan sampai larutan berubah menjadi warna pinkmerah
4. Suntikkan HI 3811-0 secara perlahan
5. Kocok sampai warna larutan menjadi pudar
6. Amati skala pada suntikan lalu hasil dikali 300
j. Iron Fe
Pengukuran iron dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur Iron Fe sebagai berikut.
1. Ambil 10 ml sampel
2. Beri HI 3834 kemudian dikocok
3. Masukkan dalam komprator selama 4 menit dan amati skalanya
k. Hardness Kesadahan
Pengukuran hardness dilakukan in situ. Cara kerja untuk mengukur kesadahan sebagai berikut.
1. Ambil 5 ml sampel dan tetesi buffer sebanyak 5 tetes
2. Campurkan perlahan dan tetesi calmagite indicator sebanyak 1 tetes
hingga berwarna merah keunguan 3.
Suntikkan HI 3812 secara perlahan sambil dikocok hingga berwarna biru
4. Amati skala yang ada pada suntikan kemudian hasil dikali 300
4. Pembuatan Media
Pembuatan media tanam untuk bakteri dilakukan di laboratorium Balai Kesehatan Gading. Pembuatan media dilakukan dengan cara aseptis. Media-media
yang dibuat adalah : a.
Escherichia coli Broth ECB. Cara pembuatannya sebagai berikut. 1.
Masukkan sebanyak 40 g ECB dalam 1 liter aquadest 2.
Larutkan tanpa pemanas 3.
Masukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml yang dilengkapi tabung Durham
4. Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 100ºC selama 30 menit
5. Dinginkan segera sampai suhu 25
o
C
b. TBX Trypton Bile-X Glucuronide. Cara pembuatannya sebagai berikut.
1. Sebanyak 1 g TBX, masukkan dalam 1 liter aquadest
2. Larutkan dengan pemanas
3. Dinginkan segera sampai suhu 37
o
C. 4.
Siapkan cawan petri untuk teknik spread plate dan pour plate 5.
Uji Parameter Biologis Dalam pemeriksaan bakteri Escherichia coli ini menggunakan metode
MPN Most Probable Number. Tahapan-tahapan uji bakteriologis ini sebagai berikut, yakni :
a. uji pendugaan
b. uji penegasan
c. uji pelengkap
a. Uji Pendugaan
Beberapa teknik dalam uji pendugaan dengan kontrol positif E.coli 25922 dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut, yakni :
1. Inokulasikan 1 ml sampel air ke dalam medium fermentasi laktosa
Escherichia coli Broth dengan pengenceran cair 10x secara aseptis
2. Inkubasikan pada temperatur 44
o
C selama 48 jam 3.
Hasil positif adanya E.coli ditandai dengan kekeruhan pada medium pengenceran dan terbentuknya gas
b. Uji Penegasan
Cara mengetahui morfologi koloni bakteri pada cawan petri menggunakan teknik Streak Plate dengan kontrol positif ATCC E.coli 25922, dilakukan dengan
tahap-tahap sebagai berikut. 1.
Inokulasikan sampel pada cawan petri berisi medium TBX Trypton Bile-X Glucuronide
2. Inokulasi dengan teknik streak plate menggunakan jarum ose
3. Inkubasikan pada suhu 44
o
C selama 24 jam 4.
Hasil positif ditandai dengan munculnya koloni hijau Cara mengetahui morfologi koloni bakteri pada cawan petri menggunakan
teknik Pour Plate, dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut. 1.
Masukan 1 ml sampel ke dalam cawan petri steril 2.
Tuangkan medium TBX Trypton Bile-XGlucuronide pada cawan petri 3.
Inokulasi dengan teknik poor plate 4.
Inkubasikan pada suhu 44
o
C selama 24 jam 5.
Hasil positif ditandai dengan munculnya koloni berwarna hijau
c. Uji Pelengkap
Teknik dalam uji pelengkap pada pengecatan gram dengan kontrol positif E.coli
25922, dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut. 1.
Siapkan gelas benda 2.
Bersihkan dengan alkohol 3.
Lewatkan di atas nyala lampu spritus 4.
Ambil secara aseptik satu ose suspensi isolat bakteri 5.
Letakkan pada gelas benda lalu dikering-anginkan 6.
Isolat difiksasi dengan melewatkannya di atas nyala api lampu spritus 7.
Tetesi dengan cat Gram A Hucker’s crystal violet 8.
Diamkan selama 1 menit 9.
Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan, 10.
Tetesi preparat dengan larutan mordan Gram B lugol’s iodine 11.
Diamkan selama 1 menit 12.
Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan 13.
Tetesi larutan peluntur Gram C aceton-alcohol 14.
Diamkan 30 detik 15.
Cuci preparat dengan air mengalir dan 16.
Preparat dikering-anginkan 17.
Beri cat penutup Gram D safranin selama 2 menit. 18.
Cuci preparat dengan air mengalir dan dikering-anginkan. 19.
Amati dengan mikroskop cahaya 20.
Hasil positif bakteri gram negatif akan berwarna merah sedangkan
bakteri gram positif akan tampak berwarna violet-biru
d.
Bagan Teknik Isolasi Bakteri Escherichia coli
F.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi. Observasi ini berupa wawancara secara langsung dengan pemilik objek
penelitian dan melihat secara langsung kondisi lingkungan. Kemudian dalam mendapatkan validitas data dilanjutkan pada uji kualitas air secara fisik, kimia
dan biologi. Uji kualitas air ini berupa pengukuran dan pengamatan berdasarkan tabel parameter kualitas air minum.
G. Analisis Data