5
agresivitas yang dikemukakan oleh Bush dan Denny 1992, dalam Deejay, 2011.
Pada penelitian ini akan lebih membahas tentang perbedaan agresivitas remaja antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Bush dan
Denny 1992, dalam Deejay, 2011 telah mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan,
dan agresi permusuhan. Dalam agresi fisik ini lebih mengarah pada bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik untuk
tujuan melukai atau membahayakan seseorang, Agresi verbal ialah suatu bentuk agresivitas dengan kata-kata, misalnya umpatan, sindiran, fitnah,
dan sarkasme. Agresi kemarahan merupakan bentuk indirect aggression atau agresi tidak langsung yang berupa perasaan benci kepada orang lain,
sedangkan agresi permusuhan adalah komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Oleh karena
itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak
bekerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang muncul adalah apakah ada perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja
dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja?
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan
remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada
perkembangan ilmu pengetahuan untuk melihat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang
memiliki ibu tidak bekerja. b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan untuk
melakukan penelitian yang berhubungan dengan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak
bekerja. 2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bentuk-bentuk agresivitas yang digunakan sebagai acuan dalam
penelitian.
7
BAB II DASAR TEORI
A. Agresivitas
1. Pengertian Agresivitas Kata agresivitas memiliki kata dasar agresi yang seringkali di
sama artikan dengan agresif. Istilah agresif seringkali di gunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah besar tingkah laku yang
memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda. Agresif menurut Baron dalam Koeswara, 1988 :5 adalah tingkah laku individu yang
ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Dollar dan Miler
dalam Sarwono, 1988 mengatakan bahwa agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi. Berkowitz dalam Koeswara,
1988 :5 mengatakan bahwa agresi sebagai emosi yang bisa mengarah kepada tindakan agresif.
Aronson 1972, dalam Koeswara, 1988 :5 mengatakan bahwa agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan
maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa tujuan tertentu. Moore dan Fine dalam Koeswara, 1988 :5
mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek-
objek.
8
Moore dan Fine 1968, dalam Koeswara, 1988 :5 agresi adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap individu
lain atau terhadap objek-objek. Berdasarkan pengertian agresi yang telah didefinisikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustrasi untuk mengatasi
perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang
lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal. 2. Bentuk-Bentuk Agresivitas
Bush dan Denny 1992,dalam Deejay, 2011 mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi
kemarahan, dan agresi permusuhan. Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam agresivitas, sedangkan agresi
kemarahan dan agresi permusuhan mewakili komponen afektif dan kognitif dalam agresivitas. Bentuk-bentuk agresivitas, yaitu:
a. Agresi fisik physical aggression
Bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai atau membahayakan
seseorang. Perilaku agresif ini ditandai dengan terjadinya kontak fisik antara aggressor dan korbannya, seperti memukul
seseorang dengan benda atau tangan kosong, dan berkelahi.
9
b. Agresi verbal verbal aggression
Agresivitas dengan kata-kata yang dapat menyakiti atau melukai orang lain. Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah,
dan sarkasme. c.
Agresi kemarahan anger Suatu bentuk indirect aggression atau agresi tidak langsung
berupa perasaan benci kepada orang lain maupun sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya.
Misalnya, membenci sesuatu yang dimiliki atau diperoleh orang lain dan mudah marah jika keinginan tidak tercapai.
d. Agresi permusuhan hostility
Komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Misalnya, agresi yang berupa
perasaan negatif terhadap orang lain yang muncul karena perasaan tertentu curiga dan cemburu.
3. Faktor-faktor Pengarah dan Pencetus Agresi Koeswara 1988 menyatakan bahwasanya terdapat beberapa
faktor yang menjadi pengarah dan pencetus terjadinya perilaku agresi, yaitu :
a Frustrasi
Frustrasi adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau
mengalami keterlambatan untuk bebas bertindak dalam rangka