29
dari merokok yang mungkin terjadi. Namun, bagaimana seorang remaja menilai risiko atau konsekuensi negatif dari merokok masih menjadi suatu pertanyaan.
Oleh sebab itu, peneliti hendak mendalami persepsi risiko remaja dalam proses pengambilan keputusan untuk merokok. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui
bagaimana penilaian remaja terhadap risiko yang melatarbelakangi pengambilan keputusan untuk merokok.
G. Pendekatan Analisis Isi Induktif
Penelitian ini bertujuan untuk mendalami proses pengambilan keputusan remaja serta persepsi risiko remaja terhadap merokok. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan metode analisis isi induktif. Analisis isi merupakan metode untuk menganalisis pesan-pesan komunikasi yang yang bersifat tertulis,
lisan, atau visual Elo Kyngas, 2008. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisis isi pendekatan induktif. Dimana tujuan dari analisi isi
induktif sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mendeskripsikan sebuah fenomena bertolak dari fakta-fakta spesifik yang ada.
Gambar 1. Skema Persepsi Risiko dalam Proses Pengambilan Keputusan
Persepsi risiko
Proses pengambilan
keputusan Perilaku
merokok remaja
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. STRATEGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
analisis isi kualitatif. Menurut Creswell 2013, penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang
dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian kualitatif yang bersifat eksploratik. Dimana
peneliti akan lebih berusaha mendengarkan opini informan dan membangun pemahaman berdasarkan apa yang didengar.
Dalam menganalisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif adalah metode untuk
menganalisis pesan-pesan komunikasi yang yang bersifat tertulis, lisan, atau visual Elo Kyngas, 2008. Secara umum, terdapat dua pendekatan
analisis isi kualitatif, yaitu pendekatan induktif dan pendekatan deduktif Elo Kyngas, dalam Supratiknya, 2015. Penelitian ini akan
menggunakan pendekatan induktif, dimana pendekatan induktif bertujuan mendeskripsikan sebuah fenomena bertolak dari fakta-fakta spesifik yang
ada. Pendekatan ini sesuai digunakan apabila belum ada atau hanya tersedia sedikit teori dan hasil-hasil penelitian sehingga belum tersedia
pengetahuan yang cukup utuh tentang fenomena yang belum diteliti. Peneliti hendak mendalami proses pengambilan keputusan para remaja
31
untuk merokok yang pada penelitian sebelumnya belum dilakukan. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberi sumbangan teoritis
khususnya mengenai gambaran proses pengambilan keputusan remaja dalam mengambil keputusan berisiko.
Analisis isi merupakan salah satu metode analisis data yang melihat data secara mendetail. Tujuannya untuk meringkas dan memberi
gambaran umum dari fenomena, dan hasil dari analisis adalah konsep atau kategori yang menggambarkan fenomena Elo Kyngas, 2007. Konsep
dalam analisis isi kualitatif terdiri dari isi manifes, isi laten, satuan analisis, satuan makna, meringkas teks, abstraksi, konten area, kode, kategori dan
tema. Langkah-langkah yang mendetail dalam analisis isi dapat membantu peneliti dalam merumuskan tema-tema berdasarkan hasil data penelitian.
Menurut Graneheim dan Lundman 2004, salah satu dasar ketika menggunakan analissi isi adalah dengan memilih satuan analisis. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan transkripsi wawancara sebagai satuan analisis dan kalimat sebagai satuan makna.
B. FOKUS PENELITIAN Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
proses yang dilalui dalam pengambilan keputusan remaja untuk merokok serta persepsi risiko remaja terhadap merokok. Peneliti memfokuskan
penelitian pada tahapan-tahapan yang dilalui oleh remaja dalam mengambil keputusan untuk merokok berdasarkan persepsi risiko mereka
terhadap bahaya merokok. Selain itu, peneliti juga hendak menggali faktor
32
yang mempengaruhi pengambilan keputusan serta pertimbangan pada remaja terhadap keuntungan dan kerugian merokok. Dari proses
pengambilan keputusan peneliti juga ingin melihat bagaimana persepsi risiko remaja terhadap rokok serta faktor yang melatarbelakanginya.
C. INFORMAN PENELITIAN Informan penelitian ini merupakan remaja yang tergolong usia
remaja akhir yaitu 18-22 tahun. Informan penelitian merupakan perokok aktif, berjenis kelamin laki-laki, dan mulai merokok pada usia remaja awal
12-17 tahun. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun 2014 diketahui bahwa sebagian besar perokok remaja di
Indonesia berjenis kelamin laki-laki. D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur memfasilitasi terbentuknya
hubungan atau empati, memungkinkan keluwesan yang lebih besar dalam peliputan dan memungkinkan wawancara untuk memasuki daerah-daerah
baru dan cenderung untuk menghasilkan data yang lebih subur Smith, 2013. Wawancara semi-terstruktur memberikan peneliti kebebasan dalam
bertanya dan memiliki kebebasan dalam mengatur alur dan setting wawancara Herdiansyah, 2013. Pada wawancara semi-terstruktur peneliti
merancang serangkaian pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar wawancara, akan tetapi daftar tersebut digunakan untuk menuntun dan
mendikte wawancara tersebut Smith, 2013.