Metode Penelitian Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah

suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan Assauri, 1991. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1981 pada buku ini menyatakan bahwa untuk tujuan rencana pembangunan dan penilaian program baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data- data kependudukan tidak hanya besar atau jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang, untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang beserta struktur umumnya.

1.8 Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi peramalan tentang penduduk di Kabupaten Simalungun. Penyusunan tugas akhir ini penulis memerlukan beberapa data yang bisa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah: 1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan penulis adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia di dalam suatu perusahaan data yang berupa laporan yang diterima oleh BPS dari pemerintah Kabupaten Simalungun per periode. Universitas Sumatera Utara 2. Penelitian Kepustakaan Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data dari buku-buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian. 3. Teknik dan Analisis Data Untuk menghitung jumlah penduduk dimasa mendatang digunakan rumus pendekatan pada model matematis dan model yang sesuai adalah “Model Eksponesial” dengan rumus sebagai berikut: keterangan: = Jumlah penduduk pada tahun = Jumlah penduduk pada tahun awal dasar = Angka pertumbuhan penduduk = Periode waktu dalam tahun = Jumlah konstanta yang besarnya 2,718282 untuk menghitung rasio jenis kelamin digunakan rumus sebagai berikut: Rasio jenis kelamin SR menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara keterangan: = Rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur tahun = Jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur tahun = Jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur tahun = Konstanta, biasanya 100 Setelah penulis menghitung proyeksi penduduk kemudian membuat kesimpulan.

1.9 Sistematika Penulisan

Agar penulisan menjadi lebih terstruktur, maka penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam 6 enam bab sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu dan lokasi penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai pengertian dari demografi dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan, serta model yang akan digunakan untuk proyeksi ramalan serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 : GAMBARAN KABUPATEN SIMALUNGUN

Bab ini berisi mengenai keadaan wilayah, pemerintahan, penduduk dan tenaga kerja, sosial, ekonomi dan listrik Kabupaten Simalungun.

BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk dan sex rasio.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi mengenai cara pengaktifan Microsoft Excel, pengisian data dan membuat grafik.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh selama penulisan dan saran-saran yang berupa masukan-masukan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian –pengertian Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan- tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885. Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary IUSSP, 1982 definisi demografi adalah sebagai berikut: demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their size, their structure composition and their development change. Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: demografi mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur komposisi penduduk dan perkembangannya perubahannya. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan 1959 mengusulkan definisi demografi sebagai berikut: demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan yang biasanya timbul karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak teritorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. Dari kedua definisi diatas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan Universitas Sumatera Utara komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan migrasi penduduk. Demografi tidaklah mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan aggregates atau collection. Jadi yang dimaksud dengan penduduk dalam kajian demografi adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah. Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antar unsur-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan pengunaan istilah “PURE DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Demografi murni pure demography atau dapat juga disebut dengan demografi formal formal demography mengahasilkan teknik-teknik analisis kuantitatif dan dapat dibuat perkiraan variabel-variabel demografi berdasarkan data kependudukan yang didapat dari sensus penduduk. Dengan teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau. Studi kependudukan population studies lebih luas dari kajian demografi murni, karena di dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan. Universitas Sumatera Utara Kammeyer 1971 memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh. Kalau variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua- duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi tersebut adalah demografi murni demografi formal. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan. 2.2 Tujuan-tujuan dan Pengunaan Demografi Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi atas 4 empat tujuan pokok yaitu: 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga- lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perusahaan- perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit, pusat- pusat pertokoan dan pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan. Universitas Sumatera Utara

2.3 Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah

perhitungan kalkulasi yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu. Setiap perhitungan mengenai jumlah penduduk pada masa mendatang senantiasa dilakukan dengan mengunakan ciri hipotesis penduduk. Ramalan tersebut biasanya tidak begitu tepat. Untuk dapat menyusun estimasi masa depan yang dapat dipertangungjawabkan, kondisi masa depan yang mempengaruhi semua proses vital harus juga diramalkan. Pada saat ini hal tersebut tidak mungkin kecuali kebetulan. Walau demikian mengenai jumlah penduduk pada umumnya tidak pasti. Pengetahuan manusia mengenai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan mortalitas, fertilitas, perkawinan dan migrasi pada hakikatnya sangat tidak lengkap, dan pengaruh yang tepat mengenai sebab-sebabya pun tidak mudah ditentukan begitu saja. Bahkan bila pemahaman manusia mengenai masa lampau juga boleh dikatakan lengkap, tetapi masa depan mau tidak mau akan tetap serba tidak menentu. Dengan demikian tidaklah mungkin meramalkan arah elemen- elemen tersebut untuk masa yang akan datang dengan penuh keyakinan. Pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana. Mengingat semua rencana pembangunan, baik Universitas Sumatera Utara ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan. Ketajaman proyeksi penduduk sangat bergantung pada ketajaman asumsi tren komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS 1998, untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan dimasa yang akan datang diperlukan data yang yang mengambarkan tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara satu komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.

2.4 Teori – teori Kependudukan