diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banyak subsistem lain selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian
persediaan dalam mencapai total keuntungan bukan hal mudah. Optimalisasi pengendalian persediaan biasanya diukur dengan total biaya minimal pada suatu
periode tertentu.
2.4 Kategori Biaya Persediaan
Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat persediaan. Tanpa memperhatikan bagaimana sifat kebutuhan, waktu tenggang dan
lain-lain, umumnya terdapat empat kategori biaya persediaan yang sangat menentukan jawab optimal dari masalah persediaan. Empat kategori biaya tersebut ialah:
2.4.1 Biaya pembelian atau produksi
Biaya pembelian adalah harga pembelian atau produksi yang memperlihatkan dua jenis biaya yaitu :
a. Kalau harga pembelian adalah tetap, maka ongkos per satuan adalah juga tetap tanpa melihat jumlah yang dibeli.
b. Kalau diskon tersedia, maka harga per satuan adalah variabel tergantung pada jumlah pembelian.
Pada beberapa model pengendalian sistem persediaan, biaya tidak dimasukkan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
2.4.2 Set-up ordering costs atau biaya pengadaan
Kategori biaya ini mencakup beberapa jenis ongkos yang sudah umum diketahui dan biasa disebut biaya pengadaan. Kalau sifatnya pembelian, maka disebut ordering costs
atau biaya pemesanan. Biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak dipengaruhi oleh
jumlah pemesanan. Biaya pemesanan ini terdiri dari ongkos pemeriksaan, ongkos pengepakan, ongkos ekspedisi, ongkos penerimaan dan pemeriksaan, ongkos kuitansi-
kuitansi dan dokumen lainnya untuk menjamin lancarnya arus barang, biaya telepon, dan lain-lain. Bagian terbesar dari kategori ini ialah gaji pegawai.
Tetapi kalau sifatnya produksi, dalam arti bila item sediaan diproduksi sendiri dan tidak membeli dari pemasok, maka disebut set-up costs atau biaya penyiapan.
Biaya penyiapan adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi. Biaya ini meliputi biaya persiapan peralatan produksi, biaya mempersiapkan
mesin, biaya mempersiapkan gambar kerja, biaya perbaikan mesin, biaya penambahan mesin baru, biaya mempersiapkan tenaga kerja langsung, biaya perencanaan dan
penjadwalan produksi, dan biaya-biaya lain yang besarnya tidak tergantung pada jumlah item yang diproduksi.
2.4.3 Holding carrying costs atau biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam penanganan atau penyimpanan barang. Biaya simpan tergantung dari lama penyimpanan dan jumlah
yang disimpan. Biaya simpan biasanya dinyatakan dalam biaya per unit per periode. Biaya penyimpanan meliputi berikut ini :
a. Biaya kesempatan. Penumpukan barang di gudang berati penumpukan modal. Padahal modal ini dapat diinvestasikan pada tabungan bank atau
bisnis lain. Biaya modal merupakan opportunity cost yang hilang karena menyimpan persediaan.
b. Biaya simpan. Termasuk dalam biaya simpan adalah biaya sewa gudang, biaya asuransi dan pajak, biaya administrasi dan pemindahan, serta biaya
kerusakan dan penyusutan.
c. Biaya keusangan. Biaya yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi misal komputer.
d. Biaya-biaya lain yang besarnya bersifat variabel tergantung pada jumlah item.
Dalam praktek, biaya penyimpanan sukar dihitung secara teliti, sehingga dilakukan pendekatan dengan suatu prosentase tertentu. Pada beberapa perusahaan,
prosentase ini ditetapkan antara 15 sampai 30 pertahun dari harga pembelian.
2.4.4 Stock-out shortage costs