Analisis Univariat Analisis Bivariat

19 Data yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapannya terlebih dahulu 2. Coding Sebelum dimasukkan komputer, dilakukan proses pemberian koding pada setiap jawaban pertanyaan dimana urutan poin 1-4 menunjukkan bobot dari pertanyaan variabel gaya supervisi dan jawaban pertanyaan dengan urutan poin 1-3 untuk variabel kinerja bidan. 3. Entry Memasukkan data dengan menggunakan komputer untuk analisa lebih lanjut. 4. Cleaning Pengecekan kembali untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dengan data yang dimasukkan baik dalam pengkodean maupun kesalahan dalam membaca kode. Dengan demikian data telah siap dianalisis menggunakan program SPSS for windows.

4.7 Analisis Data

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menyajikan dan menggambarkan distribusi frequensi dari setiap variable yang diteliti dalam bentuk persentase dan disajikan dalma bentuk tabel. Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel independennya yaitu gaya supervisi dan variabel dependen nya yaitu kinerja bidan.

4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang ada antara variabel dependen dengan variabel independen. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji chi- square untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Uji chi-square dapat menggunakan rumus sebagai berikut : X 2 = ∑ DF = k-1b-1 Ketersngsn : X 2 = chi-square O = Nilai Observasi E = Nilai Ekspetasi 0 - E 2 E 20 K = Jumlah kolom B = Jumlah baris Melalui uji stastistik chi square akan diperoleh nilai P, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan berhubungan jika mempunyai nilai p0,05 dan dikatakan tidak berhubungan jika mempunyai nilai p0,05. 21

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kota Tangerang Selatan Tangseldibentuk dengan dasar hukum UU No. 322007, tanggal 29 Oktober 2008, meliputi Kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Jakarta Selatan DKI Jaya dan Kota Depok Jawa Barat, sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor Jawa Barat, sebelah utara berbatasan dengan Kota Tangerang, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan meliputi luas wilayah 210,49 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 966 ribu, dengan kepadatan penduduk mencapai 4.589 jiwa per km². Kecamatan Pondok Aren merupakan sentra pengembangan kawasan pemukiman dan bisnis. Di Pondok Aren misalnya telah berkembang pemukiman Bintaro Jaya dengan berbagai kelengkapan infrastruktur perkotaannya. Selain itu di beberapa kelurahan seperti Parigi, Pondok Pucung dan Jurangmangu Barat saat ini berkembang industri rumah tangga untuk komoditi sepatu, tas dan handuk. Tidak jauh berbeda dengan Kecamatan Serpong, Ciputat dan Pondok Aren, meskipun tidak berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kecamatan Pamulang pun mengalami pertumbuhan yang pesat, bahkan tingkat kepadatan penduduknya melampaui kawasan lain, saat ini sudah melampaui 8.000 jiwa per km2. Khusus Kecamatan Cisauk masih banyak memiliki ruang terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut, baik untuk pemukiman, industri atau bisnis agro. Kepadatan penduduk Cisauk masih sekitar 2.000 jiwa per km2.

a. Letak wilayah

Letak wilayah Puskesmas Pondok Aren terletak di Kecamatan Pondok Aren Kabupaten Tangerang Selatan yang berbatasan dengan : Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Ciledug,Tangerang Selatan Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Ciledug, DKI Jakarta Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan

b. Jarak Wilayah

Jarak Puskesmas Pondok Aren dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang Selatan lebih kurang 45 km, sedangkan luas wilayahnya lebih kurang 3037 ha, dengan ketinggian 35 m dari permukaan laut dan dengan curah hujan rata-rata 35 mbulan.