3.4. Evaluasi Model
3.4.1. Heteroskedastisitas Adanya masalah heteroskedastisitas dalam model menyebabkan model
menjadi tidak bias dan konsisten. Untuk mendeteksi adanya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas digunakan uji white heteroskedasticity yang
diperoleh dari E-Views. Data panel dalam E-Views6 yang menggunakan General Least Square
cross section weight dapat mendeteksi adanya heteroskedastisitas, caranya adalah dengan membandingkan Sum Square Residual pada Weighted
Statistics dengan Sum Square Residual pada Unweighted Statistics. Jika Sum Square Residual Weighted Statistics nilainya kurang dari nilai Sum Square
Residual Unweighted Statistics, maka terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengatasinya, estimasi bisa menggunakan GLS dengan White
Heteroskedasticity 3.4.2. Multikolinearitas
Dalam model regresi linear yang terdiri dari banyak variabel independen terkadang muncul masalah multikolinearitas. Multikolinearitas adalah
hubungan linear yang kuat antara variabel-variabel independen dalam persamaan regresi berganda. Jika nilai R
2
yang diperoleh tinggi tetapi tidak terdapat atau sedikit sekali koefisien dugaan yang nyata pada taraf uji tertentu
dan tanda koefisien regresi dugaan tidak sesuai teori, maka model yang digunakan berhubungan dengan multikolinearitas. Hal tersebut dapat diatasi
dengan memberi perlakuan cross section weight sehingga parameter dugaan pada taraf uji tertentu menjadi signifikan.
3.4.3. Autokorelasi Ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat melalui nilai uji
Durbin-Watson DW statistik dan membandingkannya pada selang nilai statistik Durbin-Watson sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai ada
atau tidak adanya autokorelasi pada model.
Tabel 3.1. Selang Nilai Statistik Durbin-Watson serta Keputusannya
Nilai Durbin-Watson Kesimpulan
4-d
L
DW 4 Tolak H0; ada autokorelasi negatif
4-d
U
DW 4-d
L
Tidak tentu, coba uji yang lain d
U
DW 4-d
U
Terima H0; tidak ada autokorelasi d
L
DW d
U
Tidak tentu, coba uji yang lain DW d
L
Tolak H0; ada autokorelasi positif Sumber: Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan, Bambang Juanda, 2004
3.5. Definisi Operasional