Pada uji mutu hedonik, panelis diminta memberikan kesan terhadap warna, aroma, rasa, dan kekentalan sesuai dengan karakteristik
pada minuman. Parameter warna berkisar antara amat sangat gelap hingga amat sangat cerah, aroma berkisar antara amat sangat tidak
beraroma hingga amat sangat beraroma, rasa berkisar antara amat sangat tidak manis hingga amat sangat manis, kekentalan berkisar antara
amat sangat encer hingga amat sangat kental. Format lembar pengisian nilai hedonik dan mutu hedonik dapat dilihat pada lampiran 1.
4. Analisis Kimia
Analisis kimia dilakukan setiap 2 minggu sekali, sehingga total analisis adalah 5 kali selama penyimpanan minggu ke-0, 2, 4, 6, dan 8.
Analisis kimia meliputi penetapan kadar air dengan metode oven, kadar abu dengan metode tanur, kadar gula total dengan metode refraktometer,
pengukuran pH derajat keasaman dengan pH meter. Pada pengukuran kadar air, sampel dimasukkan ke dalam cawan aluminium dan
dikeringkan dalam oven, kemudian ditimbang berat sampel setelah kering.
Analisis kadar abu dimulai dengan tahap pengarangan sampel dalam cawan porselen menggunakan pemanas, kemudian diabukan
dalam tanur suhu 550 C. Setelah pengabuan sempurna, didinginkan
dalam desikator dan ditimbang. Nilai pH diukur menggunkaan alat pH meter. Sampel dilarutkan dengan 100 ml akuades dalam gelas piala,
kemudian diaduk dengan stirer. Pengukuran kadar gula dilakukan dengan
melarutkan satu kemasan produk yaitu sebanyak 12 gram dalam 100 ml aquades hingga homogen menggunakan
stirrer pengaduk. Setelah itu dibaca menggunakan jenis alat
ABBE-3L Refractometer.
5. Uji Mikrobiologis
Uji mikrobiologis yang dilakukan adalah pengujian total mikroba yang dilakukan dengan menggunakan metode hitungan cawan
Plate Count Agar. Sepuluh gram sampel ditambah dengan 90 ml akuades
steril, kemudian dihancurkan dengan menggunakan stomaker selama 1 menit. Setelah itu dibuat pengenceran 10
-1
sampai 10
-4
dengan penambahan larutan pengencer BPW
Buffered Peptone Water. Pemupukan dilakukan dari 10
-1
sampai 10
-5
tergantung jenis sampel dengan cara metode tuang dengan menggunakan PCA. Diambil 1 ml dari
sampel tersebut dan ditambahkan medium PCA. Agar tersebut diinkubasi pada suhu kamar selama 2 hari, kemudian dilakukan penghitungan
jumlah mikroba.
6. Uji Toksikologi
Metode uji yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test
BSLT dengan larva udang arthemia salina leach sebagai hewan uji.
Prinsip metode ini adalah mengukur tingkat toksisitas sampel dengan menghitung jumlah kematian larva udang yang diintervensi. Langkah uji
ini terdiri dari penetasan telur udang dan pengujian ekstrak produk kepada larva udang. Prosedur kerja dan perhitungan uji toksisitas dapat
dilihat pada lampiran 5.
7. Rancangan Percobaan