sampel tersebut dan ditambahkan medium PCA. Agar tersebut diinkubasi pada suhu kamar selama 2 hari, kemudian dilakukan penghitungan
jumlah mikroba.
6. Uji Toksikologi
Metode uji yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test
BSLT dengan larva udang arthemia salina leach sebagai hewan uji.
Prinsip metode ini adalah mengukur tingkat toksisitas sampel dengan menghitung jumlah kematian larva udang yang diintervensi. Langkah uji
ini terdiri dari penetasan telur udang dan pengujian ekstrak produk kepada larva udang. Prosedur kerja dan perhitungan uji toksisitas dapat
dilihat pada lampiran 5.
7. Rancangan Percobaan
Perlakuan yang diberikan adalah suhu tempat penyimpanan dan waktu penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial 2x5 dengan 2 kali ulangan. Faktor perlakuan terdiri dari T1 suhu kamar dan T2 suhu rendah.
Faktor waktu meliputi M1 minggu ke-0, M2 minggu ke-2, M3 minggu ke-4, M4 minggu ke-6, dan M5 minggu ke-8. Jika dikombinasikan
terdapat 10 perlakuan 2 kali ulangan dengan 20 unit percobaan. Tabel 2 Rancangan perlakuan uji penyimpanan
Waktu M Suhu
Kamar T1 Rendah T2
M1 M1T1 M1T2 M2 M2T1 M2T2
M3 M3T1 M3T2 M4 M4T1 M4T2
M5 M5T1 M5T2 Model matematika:
Yij = µ + αi + βj + αβ ij + єijn
i = perlakuan suhu tempat penyimpanan Tk dan Tr
j = lama penyimpanan 0,2,4,6,dan 8 minggu
n = ulangan
Yij = nilai pengamatan uji pada faktor T taraf ke-i faktor M taraf ke-j dan ulangan ke-n
µ =rataan umum jenis kemasan terhadap lama
penyimpanan αi
= pengaruh suhu tempat penyimpanan
βj =
pengaruh lama penyimpanan αβ ij
= pengaruh interaksi suhu penyimpanan dengan lama
penyimpanan єijn
= galat akibat pengaruh suhu penyimpanan dan lama
penyimpanan
8. Analisis Data
Data hasil analisis diolah secara statistika dengan uji-uji yang relevan menggunakan
software. Uji statistik yang digunakan adalah General Linier Model GLM untuk mengetahui pengaruh waktu
penyimpanan, suhu penyimpanan serta interaksi antara suhu penyimpanan dengan lama penyimpanan terhadap penilaian organoleptik,
mutu kimia, total mikoba, dan tingkat toksisitas produk. Kemudian, dilakukan uji lanjut
Duncan’s Multiple Range Test untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan respon yang berbeda dan sama.
Pendugaan Umur Simpan
Minuman serbuk FOS ditentukan umur simpannya menggunakan metode percepatan ASLT
Accelerate Shelf Life Test pendekatan kadar air krits. Umur simpan hingga produk mencapai kadar air kritis dapat dihitung menggunakan
persamaan Labuza 1982 sebagai berikut:
Ts adalah waktu yang diperlukan dalam kemasan untuk bergerak dari kadar air awal menuju kadar air kritis atau waktu perkiraan umur simpan hari.
Variabel yang digunakan dalam rumus tersebut terdiri dari kadar air awal produk Mi, kadar air kritis Mc, kadar air kesetimbangan Me, konstanta permeabilitas
uap air kemasan kx, luas permukaan kemasan A, berat kering produk dalam kemasan g, slope kurva sorpsi isothermis b, dan tekanan uap jenuh Po.
Alat yang digunakan pada penentuan kadar air kritis dan keseimbangan adalah inkubator,
humadity chamber dan aluminium foil. Humidity chamber yang digunakan berupa toples yang terbuat dari kaca dengan tutup yang dibuat kedap
udara. Dalam toples ditempatkan empat buah penyangga berbentuk kubus setinggi 10 cm, yang diatasnya terdapat alas berbentuk lingkaran berdiameter 7
cm. Alas tersebut digunakan untuk menempatkan cawan terbuat dari kertas
aluminium foil. Pada bagian dasar diisi dengan larutan garam jenuh, sehingga dalam
chamber tercipta kelembaban RH tertentu.
Gambar 5 Humidity chamber
Kadar air awal diukur dengan metode oven biasa, dan dinyatakan dalam berat kering bk. Luas permukaan kemasan diukur menggunakan penggaris
meliputi lebar dan panjang per kemasan produk. Data Kadar air kritis, kadar air kesetimbangan, dan slope kurva isothermis diperoleh melalui 6 tahapan analisis,
antara lain:
1. Penentuan kadar air kritis