Tabel 3.  Pengaruh jenis medium dan jenis bahan organik kompleks terhadap pertumbuhan plb S. plicata pada 6 minggu setelah tanam mst.
Jenis Bahan
Organik Komplek
Jumlah plb
plbbtl Jumlah
planlet pltbtl
Jumlah daun
helai Jumlah
akar Tinggi
planlet mm
Panjang daun
mm Lebar
daun mm
Panjang akar
mm MSAK
21.05 b 2.33 b
2.85 0.40 cd
31.25 ab 21.53 b
2.15 a 5.35 a
MSPA 17.62 c
1.87 c 2.89
0.20 de 25.05 b
18.05 c 1.95 ab
1.30 d MSTL
10.50 d 1.66 c
2.23 0.10  e
14.60 d 9.10   d
1.28 c 0.25 e
MSKT 12.77 d
1.89 c 2.53
0.33 cd 24.15 bc
16.70 bc 1.73 bc
2.35 c VWAK
26.98 a 3.19 a
2.96 0.86 a
35.95 a 24.10 a
2.25 a 5.05 a
VWPA 19.69bc
2.46 b 2.45
0.41 bc 23.35 c
15.40 c 1.60 bc
3.50 bc VWTL
9.34 d 1.26 d
2.80 0.61 b
26.05 b 16.55 bc
1.63 bc 0.95 de
VWKT 11.23 d
1.71 c 3.05
0.48 bc 32.50 ab
22.70 ab 2.16 a
4.05 b
Rataan MS
15.49b 1.93b
2.63 0.26b
23.76b 16.35b
1.78 2.31b
Rataan VW
16.81a 2.15a
2.82 0.59a
29.46a 19.69a
1.91 3.39a
Keterangan  :    Angka-angka  yang  diikuti  oleh  huruf  yang  sama  pada  kolom  yang sama,  tidak  berbeda  nyata  pada  UJBD
dengan  α  =  0.05.  MS  = medium  MS,  VW  =  medium  VW,  AK  =  air  kelapa,  PA  =  pisang
ambon, TL = kuning telur, KT = kentang. Pertumbuhan  dan  perkembangan  plb  dan  planlet  secara  umum  menggunakan
medium VW lebih baik dibandingkan dengan medium MS, namun dari penampilan visual  terlihat  bahwa  plb  dan  planlet  yang  ditumbuhkan  pada  medium  VW  lebih
cepat  browning  mulai  dari  2  mst,  sementara  plb  dan  planlet  yang  ditanam  pada medium  MS  mampu  bertahan  lebih  lama  6  mst.    Hasil  pengamatan  visual
penambahan bahan organik kompleks berupa  air kelapa dan pisang ambon ke dalam medium  menghasilkan  plb  dan  planlet  yang  berkualitas  prima  berwarna  hijau  tua,
penambahan  kentang  menghasilkan  plb  dan  planlet  berwarna  hijau  sedangkan dengan  penambahan  telur  ke  dalam  medium  tanam  menghasilkan  plb    planlet
berwarna kuning sampai coklat dan mudah sekali browning. Sim  et  al.  2008,  berpendapat  bahwa  bagusnya  pertumbuhan  dan
perkembangan plb pada  medium MS maupun VW dengan  penambahan air kelapa, diduga  di  dalam  air  kelapa  banyak  terkandung  hormon  tumbuh  alami  seperti
sitokinin  zeatin,  dihydrozeatin  dan  isopentenylpyrophosphate  setelah  dilakukan pemisahan menggunakan HPLC. Air kelapa juga mengandung diphenylurea dan gula
yang  sangat  dibutuhkan  terutama  untuk  menyokong  pertumbuhan  embrio  kelapa Gunawan 2001.
Sitokinin sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan  multiplikasi plb  dan  planlet.    Penggunaan  air  kelapa  sudah  sangat  banyak  dilaporkan  oleh
beberapa  peneliti.    Talukdar  dan  Ahmed  2003  mendapatkan  perkecambahan  biji anggrek S. plicata terbanyak, pertumbuhan dan perkembangan protocorm like bodies
plb  tertinggi,  dihasilkan  dari  penaburan  biji  pada  medium  Knudson  C  dengan penambahan air kelapa 150 ml L
-1
, malt ekstrak 0.5 g  L
-1
, kinetin 0.5 g L
-1
dan IAA 0.5 mg L
-1
. Umbi  kentang  banyak  mengandung  karbohidrat  dalam  bentuk  amilum  yang
sangat berguna sebagai energi untuk mendukung pertumbuhan plb.  Medium kentang PDA  potato  dextrose  agar    sudah  banyak  dan  sangat  cocok  digunakan  untuk
medium  pertumbuhan  mikroorganisme.    Terbukti  dalam  percobaan  ini,  walaupun pertumbuhan plb cukup baik, namun terdapat sedikit kelemahan,  yaitu  medium MS
maupun  VW  dengan  penambahan  kentang  sangat  mudah  terinfeksi  cendawan, selanjutnya  cendawan  akan  berkembang  sangat  cepat  sehingga  akhirnya  dapat
mematikan plb yang ditanam pada medium tersebut. Penggunaan  pisang  ambon,  walaupun  sudah  banyak  terbukti  dapat  memacu
pertumbuhan  dan  perkembangan  bahan  tanam  anggrek  secara  in  vitro,    ternyata cukup  baik  untuk  mendukung  petumbuhan  dan  perkembangan  plb  anggrek  S.
plicata, namun  responnya  terhadap  pertumbuhan  dan  multiplikasi  plb  dan  planlet
masih lebih rendah bila dibandingkan dengan air kelapa Tabel 3. Penambahan    kuning  telur  sebagai  sumber  bahan  organik  kompleks,  ternyata
tidak  sesuai  dengan  kebutuhan  plb  anggrek  S.  plicata,  karena  plb  dan  planlet  yang terbentuk  sangat  lambat  dan  cepat  mengalami  browning.    Kuning  telur  banyak
mengandung  protein  yang  sangat  penting  sebagai  sumber  NH
2
N  reduksi  yang sangat  dibutuhkan  oleh  tanaman  untuk  mendukung  pertumbuhan  vegetatifnya,
namun  kurang  sesuai  untuk  pertumbuhan  dan  multiplikasi  plb.    Diduga  kurang baiknya  pertumbuhan  plb  maupun  planlet  dengan  pemberian  kuning  telur  adalah
karena  tidak  sesuainya  perbandingan  N  teroksidasi  dengan  N  tereduksi  dalam medium  tanam.    Terjadinya  peningkatan  N  tereduksi  akan  menyebabkan  terjadinya
penurunan  pH  medium  sehingga  tidak  cocok  lagi  untuk  mendukung  pertumbuhan optimum  plb  maupun  planlet  anggrek  S.    plicata.    Kebutuhan  umum  untuk