25 Jika dilihat dari segi amanat message yang disampaikan maka bahasa itu
berfungsi puitik atau imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya
imajinasi khayalan saja. Fungsi imaginatif ini biasanya berupa karya seni puisi, cerita, dongeng yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para
pendengarnya Chaer, 2004: 17.
2.3 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan sumber pustaka terdahulu ada sejumlah sumber yang relevan untuk ditinjau dalam penelitian ini, adapun sumber tersebut adalah sebagai
berikut: Dina 2013 dalam artikelnya Analisis Peristiwa Tutur dan Tindak Tutur
di dalam Kelas mengatakan bahwa menggunakan jenis kalimat yang tidak sesuai di kelas akan menimbulkan kesalahpahaman yang artinya tujuan tidak akan
tersampaikan dengan baik. Maka sebagai guru khususnya harus bisa memaksimalkan kemampuan bahasa dengan cara menggunakan dan memilih jenis
kalimat yang akan diujarkan kepada muridnya di kelas dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan.
Sulis 2012 dalam analisisnya Peristiwa Tutur dalam Cerpen Batu Betina karya Syarif Hidayatullah menyatakan bahwa pemahaman akan konsep dasar
dalam analisis wacana dapat menjadi starting point untuk memahami dan menganalisis wacana. Konteks harus dipahami secara mutual, artinya baik penutur
maupun mitra tutur memiliki sharing knowledge terhadap konteks. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa konteks memegang peranan penting, bahkan menjadi
26 ‘juru kunci’ dalam peristiwa komunikasi. Tanpa konteks komunikasi berpotensi
untuk gagal. Meldawati 2011 dalam Analisis Bentuk Tindak Tutur Berdasarkan
Konteks menghasilkan penelitian tentang pentingnya konteks dalam memahami dan menafsirkan wacana. Konteks sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja
ketika orang berusaha memperoleh makna yang sesungguhnya dari informasi yang didengar atau dibacanya. Menentukan konteks dalam pemahaman wacana
tentu saja dengan memberikan penafsiran terhadap SPEAKING setting, participant, end, act sequences, key, instrument, norm, and genre.
Asrika 2009 dalam skripsinya Gaya Bahasa Tokoh Giselle dalam Film Enchanted Sebuah Analisis Sintaksis dan Sosiolinguistik menyebutkan bahwa
teori-teori sosiolinguistik dapat menjelaskan latar belakang seseorang menggunakan gaya bahasa tertentu pada situasi yang dianggap sesuai dengan gaya
tersebut. Dari hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan dan persamaan dengan
penelitian ini. Persamaannya terletak pada kajian dan teori yang sama yaitu kajian sosiolinguistik dengan teori Speaking milik Dell Hymes, sedangkan perbedaannya
terdapat pada pembahasan masing-masing topik. Ada yang fokus terhadap konteks, gaya bahasa dan kemampuan berbahasa sedangkan penelitian ini fokus
pada peristiwa tutur pantun dan peribahasa.
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data