27 sedangkan  nilai  b  tertinggi  pada  suhu  13  °C  hanya  mencapai  46.  Buah  pepaya
kontrol pada suhu 13 °C menghasilkan nilai b yang rendah. Nilai b yang rendah menunjukkan  bahwa  warna  kulit  buah  pepaya  berwarna  kuning  pekat  sampai
menghitam.
Gambar 23 Perubahan nilai komponen warna kuning-biru b buah pepaya selama penyimpanan
Persamaan  garis  yang  dibentuk  oleh  titik-titik  pengukuran  notasi  b menunjukkan pola perubahan warna kuning buah pepaya
selama periode simpan. Berdasarkan  nilai  R
2
model  matematik  dalam  bentuk  persamaan  linier  yang dianggap mendekati kondisi nyata adalah pada perlakuan lilin 10  pada suhu 20-
25  °C.  Hasil  analisis  ragam  dan  uji  lanjut  Duncan  untuk  nilai  b  terdapat  pada Lampiran  8.  Untuk  uji  lanjut  Duncan  pada  nilai  b  menunjukkan  bahwa
konsentrasi  lilin  yang  digunakan berpenga ruh nyata p≤0.05 pada hari ke-8, 10,
dan  16.  Di  mana  konsentrasi  pelilinan  0  berbeda  nyata  dengan  konsentrasi pelilinan  6  dan  10.  Sedangkan  suhu  yang  digunakan  berpengaruh  nyata
p≤0.05 pada hari ke-2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Di mana suhu 13 °C berbeda nyata dengan  suhu  ruang  ber-AC  dengan  rata-rata  tingkat  perubahan  nilai  b  tertinggi
yaitu pada suhu ruang ber-AC.
Pada Gambar 24 sampai Gambar 29 terdapat grafik perubahan nilai warna buah  pepaya  Callina  selama  penyimpanan  berdasarkan  sistem  notasi  warna
Hunter.
Gambar 24 Perubahan warna pada kulit pepaya kontrol pada suhu 13 °C berdasarkan sistem notasi warna Hunter setelah 16 hari penyimpanan
Gambar 25 Perubahan warna pada kulit pepaya yang diberi lapisan lilin dengan konsentrasi  6  pada suhu 13 °C berdasarkan sistem notasi warna Hunter setelah
22 hari penyimpanan
Gambar 26 Perubahan warna pada kulit pepaya yang diberi lapisan lilin konsentrasi 10  pada suhu 13 °C berdasarkan sistem notasi warna Hunter setelah
26 hari penyimpanan
29
Gambar 27 Perubahan warna pada kulit pepaya kontrol pada suhu ruang ber-AC berdasarkan sistem notasi warna Hunter setelah 7 hari penyimpanan
Gambar 28 Perubahan warna pada kulit pepaya yang diberi lapisan lilin konsentrasi 6  pada suhu ruang ber-AC berdasarkan sistem notasi warna Hunter
setelah 9 hari penyimpanan
Gambar 29 Perubahan warna pada kulit pepaya yang diberi lapisan lilin konsentrasi  10  pada suhu ruang ber-AC berdasarkan sistem notasi warna
Hunter setelah 11 hari penyimpanan
6. Uji Organoleptik
Uji  organoleptik  akan  sangat  berfariasi  hasilnya  karena  setiap  orang mempunyai  kepekaan  indra  yang  berbeda-beda  terutama  jika  panelisnya  tidak
terlatih  khusus  untuk  keperluan  ini  Winarno  dalam  Erlangga,  1973.  Uji organoleptik  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  adalah  uji  organoleptik  warna,
aroma,  kekerasan,  rasa,  dan  total  organoleptik  organoleptik  keseluruhan.  Uji organoleptik untuk buah pepaya yang disimpan pada suhu 13
°C dilakukan mulai hari ke-8 dan uji organoleptik untuk buah pepaya yang disimpan pada suhu ruang
ber-AC  dilakukan  mulai  hari  ke-4.  Perbedaan  pengambilan  data  uji  organoleptik tersebut  karena  suhu  yang  digunakan  berpengaruh  terhadap  tingkat  kematangan
buah pepaya.
a. Warna Kulit Buah
Warna  kulit  buah  merupakan  faktor  yang  mempengaruhi  konsumen  untuk membeli buah. Warna meningkatkan daya tarik dari produk itu sendiri. Bila warna
suatu  produk  kurang  cocok  dengan  selera  atau  menyimpang  dari  warna  normal, maka  produk  tersebut  tidak  akan  dipilih  konsumen,  meskipun  faktor  lainnya
normal.  Oleh  karena  itu  warna  kulit  buah  pepaya  penting  untuk  diuji  nilai organoleptiknya.  Warna  kulit  buah  disukai  oleh  panelis  seiring  dengan  proses
pematangan  buah.  Nilai  organoleptik  warna  kulit  buah  pepaya  berfluktuaktif untuk  setiap  perlakuan  yang  diberikan  pada  buah  pepaya.  Tingkat  kesukaan
panelis  terhadap  warna  buah  pepaya  selama  penyimpanan  dapat  dilihat  pada Gambar 30.
Buah  pepaya  kontrol  pada  suhu  ruang  ber-AC  masih  dapat  diterima  oleh panelis  sampai  hari  ke-6  dan  pada  penyimpanan  hari  ke-7  warna  kulit  buah
pepaya  sudah  berada  dibawah  batas  penerimaan  panelis.  Untuk  buah  pepaya dengan  konsentrasi  lilin  6  berada  dibawah  batas  penerimaan  pada  hari  ke-9
sedangkan  buah  pepaya  dengan  konsentrasi  lilin  10  berada  dibawah  batas penerimaan  pada  hari  ke-12.  Penerimaan  panelis  untuk  warna  kulit  buah  pepaya
kontrol pada suhu 13 °C berada dibawah batas penerimaan pada hari ke-16. Untuk buah  pepaya  dengan  konsentrasi  lilin  6  masih  dapat  diterima  oleh  panelis
sampai hari ke-20 sedangkan buah pepaya dengan konsentrasi  10  masih dapat diterima oleh panelis sampai hari ke-24.
Hasil  analisis  ragam  dan  uji  lanjut  Duncan  untuk  organoleptik  warna  kulit buah  terdapat  pada  Lampiran  9.  Untuk  uji  lanjut  Duncan  pada  warna  kulit  buah
menunjukkan  bahwa  konsentrasi  lilin  yang  digunakan  mulai  memberikan pengaruh  terhadap  penerimaan  panelis  pada  hari  ke-7,  9,  18  dan  22.  Di  mana
konsentrasi pelilinan 0 berbeda nyata dengan konsentrasi pelilinan 6 dan 10. Sedangkan  suhu  yang  digunakan  memberikan  pengaruh  terhadap  penerimaan
panelis  pada  hari  ke-8,  10,  dan  12.  Di  mana  suhu  13  °C  berbeda  nyata  dengan suhu ruang ber-AC dengan rata-rata tingkat penerimaan warna kulit buah tertinggi
yaitu pada suhu 13 °C.
31
Gambar 30 Organoleptik warna kulit buah pepaya pada suhu 13 °C dan suhu ruang ber-AC
b. Aroma
Tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  aroma  buah  pepaya  berbeda-beda.  Nilai organoleptik  aroma  buah  pepaya  berfluktuaktif  untuk  setiap  perlakuan  yang
diberikan  pada  buah  pepaya.  Tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  aroma  buah pepaya selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 31.
Buah  pepaya  kontrol  pada  suhu  ruang  ber-AC  masih  dapat  diterima  oleh panelis sampai hari ke-6.  Untuk buah pepaya dengan konsentrasi  lilin 6  masih
dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari  ke-9  dan  untuk  buah  pepaya  dengan konsentrasi  lilin  10    masih  dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari  ke-12.
Penerimaan panelis untuk warna kulit buah pepaya kontrol pada suhu 13 °C masih dapat  diterima  oleh  panelis  hari  ke-16.  Untuk  buah  pepaya  dengan  konsentrasi
lilin  6  masih  dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari  ke-22  sedangkan  buah pepaya  dengan  konsentrasi  10    masih  dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari
ke-26. Aroma untuk  buah pepaya  yang disimpan pada suhu 13  °C menghasilkan nilai  organoleptik  yang  tinggi.  Hal  ini  dikarenakan  suhu  dingin  dapat  menekan
tingkat  kematangan  sehingga  aroma  buah  masih  disukai  panelis  sampai  akhir penyimpanan.
Gambar 31 Organoleptik aroma buah pepaya pada suhu 13 C dan suhu ruang ber-
AC Hasil analisis ragam dan uji lanjut Duncan untuk organoleptik aroma buah
terdapat  pada  Lampiran  10.  Untuk  uji  lanjut  Duncan  pada  organoleptik  aroma buah  menunjukkan  bahwa  konsentrasi  lilin  yang  digunakan  mulai  memberikan
pengaruh terhadap penerimaan panelis pada hari ke-7, 9, dan 16. Sedangkan suhu yang digunakan memberikan pengaruh terhadap penerimaan panelis pada hari ke-
8 dan 10. Di mana suhu 13 °C berbeda nyata dengan suhu ruang ber-AC dengan rata-rata tingkat penerimaan aroma buah tertinggi yaitu pada suhu 13 °C.
c. Kekerasan Buah
Kekerasan  buah  dapat  menjadi  salah  satu  daya  tarik  buah  belimbing  agar disukai konsumen. Nilai organoleptik kekerasan buah pepaya berfluktuaktif untuk
setiap  perlakuan  yang  diberikan  pada  buah  pepaya.  Tingkat  kesukaan  panelis terhadap  kekerasan  buah  pepaya  selama  penyimpanan  dapat  dilihat  pada  Gambar
32.
Buah  pepaya  kontrol  pada  suhu  ruang  ber-AC  masih  dapat  diterima  oleh panelis sampai hari ke-6 dan pada penyimpanan hari ke-7 kekerasan buah pepaya
sudah  berada  dibawah  batas  penerimaan  panelis.  Untuk  buah  pepaya  dengan konsentrasi  lilin 6 masih dapat  diterima oleh panelis hingga hari ke-9  dan  buah
pepaya dengan konsentrasi lilin 10  masih dapat diterima oleh panelis hingga hari ke-12. Penerimaan panelis untuk warna kulit buah pepaya kontrol pada suhu 13 °C
masih  dapat  diterima  hingga  hari  ke-16.  Untuk  buah  pepaya  dengan  konsentrasi lilin  6  masih  dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari  ke-22  sedangkan  buah
pepaya dengan konsentrasi 10  masih dapat diterima oleh panelis sampai hari ke- 26.  Kekerasan  untuk  buah  pepaya  yang  disimpan  pada  suhu  13  °C  menghasilkan
nilai  organoleptik  yang  tinggi.  Hal  ini  dikarenakan  suhu  dingin  dapat  menekan tingkat  kematangan  sehingga  kekerasan  buah  masih  disukai  panelis  sampai  akhir
penyimpanan.
33
Gambar 32 Organoleptik kekerasan buah pepaya pada suhu 13 C dan suhu ruang
ber-AC Hasil  analisis  ragam  dan  uji  lanjut  Duncan  untuk  organoleptik  kekerasan
buah  terdapat  pada  Lampiran  11.  Untuk  uji  lanjut  Duncan  pada  organoleptik kekerasan  buah  menunjukkan  bahwa  konsentrasi  lilin  yang  digunakan  mulai
memberikan pengaruh terhadap penerimaan panelis pada hari ke-7, 9, dan 16. Di mana  konsentrasi  pelilinan  0  berbeda  nyata  dengan  konsentrasi  pelilinan  6
dan  10.  Sedangkan  suhu  yang  digunakan  memberikan  pengaruh  terhadap penerimaan  panelis  pada  hari  ke-8  dan  10.  Di  mana  suhu  13  °C  berbeda  nyata
dengan  suhu  ruang  ber-AC  dengan  rata-rata  tingkat  penerimaan  kekerasan  buah tertinggi yaitu pada suhu 13 °C.
d. Rasa
Rasa  merupakan  salah  satu  parameter  yang  sangat  berpengaruh  pada  tingkat kesukaan  panelis  ketika  mengkonsumsi  buah.  Buah  pepaya  yang  matang  dan
memiliki  rasa  manis  sangat  disukai  oleh  kebanyakan  konsumen.  Pada  umumnya tingkat uji organoleptik rasa buah menunjukkan nilai yang berbeda-beda untuk setiap
perlakuan selama penyimpanan.
Nilai organoleptik rasa buah pepaya berfluktuaktif untuk  setiap  perlakuan  yang  diberikan  pada  buah  pepaya.  Tingkat  kesukaan
panelis  terhadap  warna  buah  pepaya  selama  penyimpanan  dapat  dilihat  pada Gambar 33.
Buah  pepaya  kontrol  pada  suhu  ruang  ber-AC  masih  dapat  diterima  oleh panelis sampai hari ke-6 dan pada penyimpanan hari ke-7 rasa buah pepaya sudah
berada dibawah batas penerimaan panelis. Untuk buah pepaya dengan konsentrasi lilin  6  masih  dapat  diterima  panelis  hingga  hari  ke-9  sedangkan  buah  pepaya
dengan konsentrasi lilin 10 masih dapat diterima oleh panelis hingga hari ke-12. Untuk buah pepaya pada suhu 13 °C memiliki nilai organoleptik rasa yang tinggi.
Meskipun dalam uji warna sudah berada dibatas penerimaan panelis, namun untuk uji organoleptik rasa buah masih dapat diterima oleh panelis. Untuk kontrol pada
suhu  13  °C  masih  dapat  diterima  hingga  hari  ke-16.  Buah  pepaya  dengan konsentrasi  lilin  6  masih  dapat  diterima  oleh  panelis  sampai  hari  ke-22
sedangkan  buah  pepaya  dengan  konsentrasi  10    masih  dapat  diterima  oleh panelis sampai hari ke-26.
Gambar 33 Organoleptik rasa buah pepaya pada suhu 13 °C dan suhu ruang ber- AC
Hasil  analisis  ragam  dan  uji  lanjut  Duncan  untuk  organoleptik  rasa  buah terdapat pada Lampiran 11. Untuk uji lanjut Duncan pada organoleptik rasa buah
menunjukkan  bahwa  konsentrasi  lilin  yang  digunakan  mulai  memberikan pengaruh  terhadap  penerimaan  panelis  pada  hari  ke-7,  16,  dan  22.  Di  mana
konsentrasi pelilinan 0 berbeda nyata dengan konsentrasi pelilinan 6 dan 10. Sedangkan  suhu  yang  digunakan  memberikan  pengaruh  terhadap  penerimaan
panelis  pada  hari  ke-8  dan  10.  Di  mana  suhu  13  °C  berbeda  nyata  dengan  suhu ruang ber-AC dengan rata-rata tingkat penerimaan rasa buah tertinggi  yaitu pada
suhu 13 °C.
e.
Keseluruhan
Tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  nilai  keseluruhan  buah  pepaya  selama penyimpanan  dapat  dilihat  pada  Gambar  34.  Buah  pepaya  kontrol  pada  suhu
ruang  ber-AC  berada  dibawah  penerimaan  panelis  pada  hari  ke-7.  Untuk  buah pepaya  dengan  konsentrasi  lilin  6  berada  dibawah  batas  penerimaan  pada  hari
ke-9 sedangkan buah pepaya dengan konsentrasi lilin 10 berada dibawah batas penerimaan  pada  hari  ke-12.  Tingkat  penerimaan  keseluruh  tertinggi  pada  suhu
ruang  ber-AC  adalah  buah  pepaya  dengan  konsentrasi  lilin  10.  Penerimaan panelis  untuk  nilai  keseluruhan  buah  pepaya  kontrol  pada  suhu  13  °C  mulai
meningkat  pada  hari  ke-12  dan  nilai  keseluruhan  tersebut  berada  dibawah  batas penerimaan  pada  hari  ke-16.  Nilai  organolepik  keseluruhan  tertinggi  untuk  buah
pepaya dengan konsentrasi lilin 6 dan 10 yaitu pada hari ke-18. Hal ini terjadi karena  buah  pepaya  mencapai  tingkat  kematangan  pada  hari  ke-18  yang
mengakibatkan  panelis  memberikan  nilai  yang  tinggi.  Setelah  hari  ke-18  nilai organoleptik keseluruhan yang diberikan oleh panelis cenderung menurun.