malam hari. Gejala koknitif adalah laporan subjektif yang berupa ketidak mampuan berkonsentrasi 84 pasien didalam satu penelitian dan gangguan dalam berpikir
67 pasien pada penelitian lain Sadock Sadock, 2007.
2.3. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya depresi atau meningkatkan risiko terkena depresi
2.4. Faktor Fisik 2.4.a Faktor Genetik
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki risiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat pada
umumnya. Gen kode biologis yang diwariskan dari orang tua berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyak gen di dalam tubuh kita dan tidak ada
seorangpun peneliti yang mengetahui secara pasti bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada bukti langsung bahwa ada penyakit depresi yang disebabkan oleh faktor
keturunan McKenzie, 1999 .
2.4.b Susunan Kimia Otak dan Tubuh
Diketahui bahwa stres dapat melemahkan respon imunitas atau kekebalan tubuh. Masalah emosional akan merangsang hipotalamus dalam otak. Lalu
hipotalamus akan merangsang kelenjar pituitary kelenjar lendir kemudian pituitary ini akan merangsang kelenjar adrenal. Dan adrenal mulai mengeluarkan semacam
hormon, yang dinamakan glukokortikoid, dalam jumlah besar. Kelebihan glukokortikoid inilah yang menyebabkanterjadinya kerusakan. Dibawah pengaruh
glukokortikoid ini, seseorang tidak cukup banyak antibodi McQuade Aikman, 1991.
2.4.c Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia
Universitas Sumatera Utara
tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting. Yaitu peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah
atau bekerja, serta masa pubertas hingga ke pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-rata penderita depresi semakin menurun yang menunjukkan bahwa remaja dan
anak-anak semakin banyak yang terkena depresi. Survei masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan
usia dewasa muda yaitu 18-44 tahun Wilkinson, 1995.
2.4.d Gender
Data yang dihimpun oleh World Bank menyebutkan prevalensi terjadinya depresi sekitar 30 terjadi pada wanita dan 12,6 dialami oleh pria Desjarlais,
1995. Lebih banyaknya jumlah wanita tercatat mengalami depresi bisa juga disebabkan oleh
pola komunikasinya. Menurut Pease Pease, 2001, pola komunikasi wanita berbeda dengan pria. Jika seorang wanita mendapat masalah, maka wanita tersebut
ingin mengkomunikasikannya dengan orang lain dan memerlukan dukunganbantuan orang lain, sedangkan pada pria cenderung untuk memikirkannya sendiri hingga
mendapat jawaban atas masalahnya, pria juga jarang menunjukkan emosinya sehingga kasus depresi ringan dan sedang pada pria jarang diketahui.
2.4.e Penyakit Fisik
Penelitian Starkstein, 1990 menunjukkan bahwa dari 105 penderita penyakit parkinson, 21 mengalami depresi berat dan 20 mengalami depresi
ringan, sisanya tidak depresi.
2.4.f Obat-obatan
Menurut McKenzie, 1999 ada beberapa obat yang menyebabkan depresi yaitu: •
Obat anti parkinson
Universitas Sumatera Utara
• Obat anti tekanan darah tinggi
• Obat anti malaria
• Pil kontrasepsi kontrasepesi yang digabung dan kemungkinan pada pil
progesteron saja .
2.4.g Obat-obatan terlarang
Menurut Brees, 2008 beberapa obat-obatan terlarang yang menimbulkan depresi yaitu:
• Marijuanaganja
• Heroinputaw
• Kokain
• Ekstasi
• Methsabu-sabu
2.5. Faktor Psikologis 2.5. a Kepribadian