Latar Belakang Analisa Kadar Logam Besi (Fe), Kalsium (Ca) Dan Magnesium (Mg) Dalam Limbah Kelapa Sawit Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat. Mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak positif yaitu meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat meningkat, sedangkan dampak negatif yaitu menimbulkan limbah yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Definisi limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah industri kebanyakan menghasilkan limbah yang bersifat cair atau padat yang masih kaya dengan zat organik yang mudah mengalami peruraian. Kebanyakan industri yang ada membuang limbahnya ke perairan terbuka, sehingga dalam waktu yang relatif singkat akan terjadi bau busuk sebagai akibat terjadinya fermentasi limbah. Sebagian pengusaha industri yang akan membuang limbah diwajibkan mengolah terlebih dahulu untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup di sekitarnya. Logam berasal dari kerak bumi yang berupa bahan – bahan murni, organik, dan anorganik. Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat – alat yang berperanan penting dalam sejarah peradaban Universitas Sumatera Utara manusia. Logam mula – mula diambil dari pertambangan di bawah tanah kerak bumi, yang kemudian dicairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam – logam murni. Logam kemudian dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki misalnya, sebagai perhiasan emas, perak, peralatan pertanian besi dan bahkan logam jenis tertentu dalam ukuran yang sangat kecil dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi minyak. Dalam proses pemurnian logam tersebut yaitu dari pencairan sampai menjadi logam, sebagian darinya terbuang ke dalam lingkungan. Secara alami siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi kemudian kelapisan tanah, kemudian ke makhluk hidup tanaman, hewan dan manusia, ke dalam air, mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi. Logam itu sendiri dalam kerak bumi dibagi menjadi logam makro dan logam mikro, dimana logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mgkg dan logam mikro jumlahnya kurang dari 500 mgkg. Unsur logam memperoleh perhatian yang semakin meningkat sejak sepuluh tahun terakhir sejalan dengan semakin pentingnya peranan logam dalam pertanian, lingkungan, dan kesehatan manusia. Adanya permintaan terhadap unsur logam dan produk yang mengandung logam menyebabkan semakin menyebarnya logam berat yang pada akhirnya masuk dalam rantai makanan dan terhadap kesehatan manusia secara tidak langsung.

1.2 Permasalahan