manusia. Logam mula – mula diambil dari pertambangan di bawah tanah kerak bumi, yang kemudian dicairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam –
logam murni. Logam kemudian dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki misalnya, sebagai perhiasan emas, perak, peralatan pertanian besi dan bahkan logam jenis
tertentu dalam ukuran yang sangat kecil dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi minyak. Dalam proses pemurnian logam tersebut yaitu dari pencairan sampai
menjadi logam, sebagian darinya terbuang ke dalam lingkungan. Secara alami siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi kemudian kelapisan tanah, kemudian ke
makhluk hidup tanaman, hewan dan manusia, ke dalam air, mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi. Logam itu sendiri dalam kerak bumi dibagi menjadi logam
makro dan logam mikro, dimana logam makro ditemukan lebih dari 1.000 mgkg dan logam mikro jumlahnya kurang dari 500 mgkg.
Unsur logam memperoleh perhatian yang semakin meningkat sejak sepuluh tahun terakhir sejalan dengan semakin pentingnya peranan logam dalam pertanian,
lingkungan, dan kesehatan manusia. Adanya permintaan terhadap unsur logam dan produk yang mengandung logam menyebabkan semakin menyebarnya logam berat
yang pada akhirnya masuk dalam rantai makanan dan terhadap kesehatan manusia secara tidak langsung.
1.2 Permasalahan
Untuk mengetahui apakah limbah dari industri pabrik kelapa sawit mengandung unsur logam besi, kalsium, dan magnesium yang terlalu tinggi sehingga dapat
membahayakan lingkungan sekitar nya. Dimana logam – logam tertentu sangat
Universitas Sumatera Utara
berbahaya bila ditemukan dalm konsentrasi tinggi dalam lingkungan dalam air, tanah, dan udara, karena logam tersebut mempunyai sifat yang dapat merusak jaringan
tubuh mahkluk hidup.
1.3 Batasan Masalah
1. Limbah kelapa sawit yang digunakan berasal dari Pusat Penelitian Kelapa
Sawit Medan 2.
Pembahasan dibatasi dengan hanya menentukan kadar logam besi, magnesium, dan kalsium dari filtrat hasil destruksi dengan spektrofotometer serapan atom.
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh destruksi untuk memperoleh kadar Fe, Ca, dan Mg yang paling maksimal, sehingga limbah dari industri kelapa sawit tidak
mengandung logam dalam konsentrasi yang tinggi.
1.5 Manfaat
Analisa ini dilakukan untuk memberikan informasi bagaimana cara penanganan limbah industri kelapa sawit dari kandungan logam yang tinggi, sehingga tidak
membahayakan lingkungan sekitar pabrik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Kelapa Sawit
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut dari
Amerika yakni dari Brazilia. Zeven menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang merupakan daratan penghubung yang terletak antara Afrika
dan Amerika. Kedua daratan ini kemudian terpisah oleh lautan menjadi banua Afrika dan Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini tidak lagi
dipermasalahkan orang.
Kelapa sawit Elaeis guineesis saat ini telah bekembang pesat di Asia Tenggara, khususunya Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika barat atau
Amerika yang dianggap sebagai daerah asal-usulnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1948 hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon
Mauritius dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa sawit tersebut ditanam di kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera Utara.
2.2 Limbah Industri Kelapa Sawit