commit to user 52
menunjukkan bahwa debitur tidak mempersalahkan besar suku bunga kredit. Dengan demikian, pihak lebih diuntungkan karena memperoleh
positif spread
yang lebih tinggi. Di luar keuntungan yang diperoleh bank dari tingginya suku bunga kredit, jumlah kredit yang dikeluarkan
bank setelah krisis ekonomi masih tetap terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya bank untuk memperbesar jumlah kredit yang
dikeluarkannya. Pengaruh positif suku bunga terhadap penawaran kredit juga
menjadi salah satu indikasi terjadinya kegentingan kredit, yaitu ancaman terjadinya kredit macet. Dalam hal ini suku bunga yang tinggi
memperberat kondisi para pelaku usaha. Kondisi dunia usaha yang tidak stabilditambah dengan semakin besarnya suku bunga bank, akan
semakin memberatkan debitur dalam mengembalikan beban bunga dan angsuran. Apabila hal ini berjalan secara terus-menerus dalam jangka
panjang, maka akan dimungkinkan terjadinya kredit macet yang menyebabkan kondisi perbankan juga memburuk. Oleh karena itu perlu
dilakukan berbagai upaya agar suku bunga kredit berada pada batas yang sewajarnya dan tidak memberatkan pengusaha dan juga tidak
merugikan perbankan.
c. Pengaruh indek produksi terhadap penawaran kredit perbankan
Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa produksi berpengaruh positif terhadap penawaran kredit perbankan. Hasil penelitian ini
diperoleh nilai t
hitung
adalah 3,400 dengan nilai t tabel 1,969 t hitung
commit to user 53
t tabel, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa indek produksi berpengaruh signifikan terhadap
penawaran kredit. Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi
pemerintah terutama Bank Indonesia dan bagi lembaga perbankan untuk memberikan kebijakan yang bersifat mendorong indek produksi,
misalnya dengan memperlonggar aturan atau persyaratan pengajuan kredit.
Signifikannya pengaruh indek produksi terhadap penawaran kredit juga menunjukkan adannya kegentingan kredit, yaitu kondisi
dimana kredit yang dikucurkan oleh perbankan didominasi oleh kredit konsumsi dan bukan kredit indek produksi. Apabila hal ini terjadi maka
sektor kredit yang diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kinerja sektor riil menjadi tidak ada artinya, karena semakin besar
kredit yang dikucurkan sebagian besar didominasi oleh kredit konsumsi dan tidak menyentuh ke sector riil.
d. Pengaruh dana pihak ketiga terhadap penawaran kredit perbankan
Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap penawaran kredit bank. Hasil penelitian
ini diperoleh nilai t
hitung
adalah 14,875 dengan nilai t tabel 1,969 t hitung t tabel, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap penawaran kredit.
commit to user 54
Dana pihak ketiga merupakan dana yang berhasil dikumpulkan oleh pihak perbankan. Dana ini kemudian dikelola oleh perbankan
dengan salah satunya adalah menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada kreditur. Oleh karena itu, sangat logis apabila semakin besar
jumlah dana pihak ketiga maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan.
Pengaruh positif ini menunjukkan jika dana pihak ketiga meningkat, maka akan memacu peningkatan jumlah kredit yang
disalurkan oleh perbankan. Dalam hal ini krisis ekonomi tidak berpengaruh terhadap hubungan antara dana pihak ketiga terhadap
penawaran kredit perbankan. Peranan atau pengaruh dana pihak ketiga yang tidak berubah
meskipun terjadi krisis ekonomi merupakan salah satu hal yang dapat dipakai sebagai cara untuk mendorong terjadinya peningkatan jumlah
kredit yang disalurkan oleh perbankan. Perbankan dapat mendorong peningkatan dana pihak ketiga sehingga pada akhirnya kemampuan
perbankan untuk menyalurkan kredit juga menjadi meningkat.
e. Pengaruh inflasi, tingkat suku bunga kredit, indeks produksi, dan