Riwayat Hidup Pengarang dan Karya-Karyanya

commit to user

BAB IV PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Pengarang dan Karya-Karyanya

1. Riwayat Hidup Pengarang Atas. S Danusubroto adalah seniman sekaligus pengarang yang masih produktif sekali dalam bidangnya. Pengarang berusia lepas setengah abad yang nampak sederhana ini memiliki sejumlah anak yang tinggal di Bubutan, Purwodadi Kabupaten Purworejo. Mantan aktivis „Persada Studi Klub‟ Yogya yang eksis seputar tahun 1997-an ini selain sebagai wartawan juga menulis cerpen, bahkan cerita bersambung yang dipublikasikan di berbagai media cetak misalnya dalam majalah Panjebar Semangat misalnya Tembang Katresnan dan masih banyak lagi. Atas adalah pengarang karya sastra seangkatan dengan MH. Ainun Najib, Suryadi AG, Korrie L, Bambang Sadono dan lain-lain. Sejarah Atas S Danusubroto mengapa menjadi penulis karena sejak dahulu menyukai seni. Untuk mengisi kekosongan selain menulis cerita, Atas juga senang menggambar, senang main kethoprak, main wayang orang, pernah belajar dalang, mendirikan grup kesenian di daerahnya namanya dolalak dan ada 2 grup, senang teater, dikatakan penyair karena senang menulis puisi di majalah-majalah sastra. Tahun 1971 Atas S Danusubroto mulai eksis menulis puisi. Kebetulan pertama kali menulis geguritan namun sudah lupa mengingat judulnya karena alasannya sudah banyak karya yang dihasilkannya. Tahun 1973 mulai eksis menulis cerpen, kata si pengarang jika ada yang pertama berapa jumlah puisi dan cerita pendek 27 commit to user 28 yang dibuat dia lupa karena sudah banyak sekali karyanya. Beliau juga sering menjadi pembicara di daerahnya sendiri. Karya sastra itu menurut penuturan Atas yang paling sulit adalah menulis puisi karena membutuhkan proses pencernaan dalam berbahasa terutama penyampaian idenya yang membuat kesulitan. Dalam sehari Atas bisa membuat 7 cerpen. Tahun 1975 karya karyanya pernah dimuat di 7 media cetak dan ditahun 1989 pernah mendapat penghargaan dari Malaysia dalam cerpen berjudul Burung Merah Bermata Dua. Awal inspirasinya Atas S. Danusubroto menulis adalah dari orang-orang terdekat karena beliau mempunyai keyakinan bahwa penulis akan menjadi besar dan menjadi terkenal apabila dirinya paham betul dengan dunia yang terdekat dengan dirinya. Sekarang Bapak Atas bekerja sebagai pemimipin redaksi Legalitas di Purworejo, pernah juga menjadi redaktur pelaksana harian pelopor di Semarang. Cerpennya banyak yang dimuat dalam Kompas, Sinar Harapan, Indonesia Raya, Pedoman dan Mimbar. Isi cerita novel Trah ini menurut penuturannya bukan berdasarkan pengalaman pribadi namun merupakan realita kehidupan. 2. Karya-karya Atas S. Danusubroto Berikut ini beberapa karya-karyanya yang masih didokumentasikan : Cerkak Berbahasa Jawa : a. Gelatik terbit tahun 1984 mendapat penghargaan dari Aswindo. b. Keris, terbit 1994. c. Pesisir Wayah Sore, terbit 1997. d. Gitar, terbit 1997. commit to user 29 2.2. Novel Berbahasa Jawa : a. Langit Jembar Segara Jembar, terbit 1994 b. Pisungsung Kang Wingit pernah menjadi juara III dalam lomba penulisan novel sastra jawa oleh Taman Budaya Yogyakarta. c. Photo Ing Njero Lemari, terbit 2007. d. Tembang Katresnan, terbit 2008. e. Trah, terbit 2009 mendapat hadiah Rancage sebagai tulisan terbaik. 2.3. Cerpen Berbahasa Indonesia a. Kelabu juara 1 majalah Selekta, terbit 1974. b. Tas Biru, terbit 1981. c. Pulang, terbit 1989. d. Gerimis antologi Asean, terbit 1993. e. Ketika Hari Sudah Senja, terbit 1993 f. Percakapan, terbit 1995. g. Sebelum Bulan Terbit, terbit 1996 2.4. Novel Berbahasa Indonesia a. Jalan Masih Panjang, terbit 1993. b. Kemarau, terbit 1994 c. Malam Terakhir, terbit 1995. d. Musim Belum Berlalu, terbit 1996 e. Perburuan Sunyi, terbit 1996 f. Sang Pangeran, terbit 1997 g. Khinanti Menangis, terbit 1998. commit to user 30

B. Analisis Struktural