Getaran bebas pada struktur MDOF .1 Modal Analisis

53 II.6.5 Getaran bebas pada struktur MDOF II.6.5.1 Modal Analisis Mode Superposition Methods Modal Analsis adalah salah satu metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan persamaan diferensial gerakan pada struktur bangunan derajat kebebasan MDOF. Metode ini dipakai khusus untuk menyelesaikan problem dinamik dengan beberapa syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat itu adalah bahwa respon struktur masih elastik dan struktur mempunyai standar modes shapes. Respon elastik berarti bahwa tegangan bahan belum mencapai tegangan leleh dan implikasinya kekakuan struktur tidak mengalami perubahan selama pembebanan. Disamping itu juga tidak mengalami perubahan selama pembebanan. Disamping itu juga mengalami perubahan massa dan koefisien redaman. Struktur mempunyai standar modes shapes adalah struktur elastik dan struktur yang tidak memperhitungkan interaksi antara tanah dan fondasi struktur. Ini berarti bahwa bangunan dianggap dijepit pada dasarnya. Penyelesaian persamaan diferensial gerakan struktur MDOF dengan cara ini, pertama-tama yang harus dicari adalah nilai-nilai koordinat modes shapes ɸ �� . Dengan memakai prinsip-prinsip hubungan orthogonal maka persamaan diferensial coupling atau persamaan diferensial dependent dapat ditransfer menjadi persamaan diferensial yang independent atau persamaan diferensial uncoupling. Dengan berubahnya sifat persamaan tersebut maka penyelesaian persamaan untuk massa dan mode tertentu akan saling independen terhadap persamaan yang lain. Persamaan diferensial tiap mode yang saling independen akan seperti persamaan diferensial struktur SDOF. Universitas Sumatera Utara 54 Simpangan struktur total merupakan kontribusi dari respon setiap mode modal displacement. Simpangan kontribusi setiap mode dapat dihitung dengan melalui integrasi numerik atas persamaan independen seperti disampaikan diatas. Apabila simpangan untuk setisp mode pada massa tertentu sudah diperoleh maka simpangan total massa yang bersangkutan merupakan superposisi atau penjumlahan dari simpangan tiap-tiap mode tersebut. Simpangan massa yang lain dapat dicari dengan cara yang sama.

2.6.5.1.1 Analisis Dinamis dan Respon Sistem Linier

2. 6.5.1.1.1 Persamaan Modal untuk Sistem tidak teredam Pesamaan gerak untuk sistem linear MDOF tanpa teredam diturunkan dalam : ��̈ + ��̇ = �� Pers. 2.31 Solusi simultan dari persamaan gerak coupled yang telah dijelaskan sebelumnya untuk sistem dua –DOF mengalami gerak harmonik yang tidak efisien untuk sistem DOF yang banyak, juga tidak layak untuk sistem yang baik oleh jenis kekuatan yang lain. Akibatnya, hal ini menguntungkan untuk mengubah persamaan ini ke koordinal modal, seperti yang akan kita liat selanjutnya. Seperti yang telah dijelaskan, perpindahan u dari sistem MDF dapat diperluas dalam hal kontribusi modal. Dengan demikian respon dinamik dari sistem dapat dinyatakan sebagai berikut: ut = ∑ ϕ r q r t N r=1 = ɸ�t Pers. 2.32 Universitas Sumatera Utara 55 Menggunakan persamaan ini, coupled persamaan 2.1 pada u j t dapat diubah menjadi satu set persamaan uncoupled dengan koordinat modal q n t yang diketahui. Memasukkan pers.2.2 kedalam pers.2.1 memberikan ∑ � ϕ r q ̈ r t N r=1 + ∑ � ϕ r q r t N r=1 = �t Perkalian setiap istilah dalam persamaan ini dengan ϕ n T memberikan ∑ ϕ n T � ϕ r q ̈ r t N r=1 + ∑ ϕ n T � ϕ r q r t N r=1 = ϕ n T �t Karena hubungan orthogonal, semua persyaratan disetiap penjumlahan menjadi hilang, kecuali panjang r = n,maka persamaan ini menjadi: ϕ n T � ϕ n q ̈ n t = ϕ n T � ϕ n q n t = ϕ n T �t Pers. 2.33 Atau � n q ̈ n t + � n q n t = � n t Pers. 2.34 Dimana: M n = ϕ n T � ϕ n � n = ϕ n T � ϕ n Pers. 2.35 � n t = ϕ n T �t Gambar 2.5 Sistem SDOF umum pada mode ke-n alami sumber: Chopra, 1995 Universitas Sumatera Utara 56 Persamaan 2.33 dapat ditafsirkan sebagai persamaan yang mengatur respon q n t dari sistem SDF ditunjukkan dalam pers.2.35 dengan massa M n , kekakuan K n , dan kekuatan yang menarik � n t. Oleh karena itu, M n disebut massa umum untuk mode alami n, K n kekakuan umum untuk mode n, � n t kekuatan umum untuk mode n. Parameter ini hanya tergantung pada mode n. Jadi jika kita hanya mengetahui mode n, kita bisa menulis persamaan untuk q n dan menyelesaikannya tanpa mengetahui mode lain. Membaginya dengan M n dan menggunakan pers.2.33 dapat ditulis kembali menjadi: q ̈ n + ω n 2 q n = P n t M n Pers. 2.36 Persamaan 2.33 atau 2.35 mengatur nilai n koordinat modal q n t, hanya diketahui dari persamaan, dan ada persamaan seperti N, satu untuk setiap mode. Jadi susunan N digabungkan ke persamaan differensial 2.31 dalam perpindahan nodal u j t − j = 1,2, … , N − telah berubah ke susunan dari persamaan uncoupled 2.33 dalam koordinat-koordinat modal q n t − n = 1,2, … , N. Ditulis dalam bentuk matriks susunan kedua dari persamaan adalah ��̈ + �� = �t Pers. 2.37 Dimana M adalah matriks diagonal massa modal umum M. K adalah matriks diagonal dari Kekakuan modal umum K , dan P t adalah vektor kolom pasukan modal umum P. Universitas Sumatera Utara 57

2.6.5.1.1.2 Persamaan Modal untuk Sistem teredam

Ketika redaman disertakan , persamaan gerak untuk sistem MDF adalah ��̈ + ��̇ + �� = �� Pers. 2.38 Menggunakan transformsi dari pers.2.32, dimana ϕ r adalah mode alami dari sistem tanpa redaman, persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk koordinat modal. Berbeda dengan kasus sistem undamped, persamaan modal dapat ditambah melalui persyaratan redaman. Namun, untuk bentuk-bentuk tertentu redaman yang bersifat ideal wajar untuk struktur yang banyak , persamaan menjadi uncoupled, seperti untuk sistem teredam. Kita harus menunjukkan kesalahannya berikutnya . Dengan mensubstitusi persamaan2.32 dalam Pers.2.28 memberikan � � ϕ r q ̈ r t N r=1 + � � ϕ r q ̇ r t N r=1 = + � � ϕ r q r t N r=1 = �t Mengalikan setiap istilah dalam persamaan ini dengan ϕ n T menjadi � ϕ n T � ϕ r q ̈ r t N r=1 + � ϕ n T � ϕ r q ̇ r t N r=1 = + � ϕ n T � ϕ r q r t N r=1 = ϕ n T �t Yang dapat ditulis kembali sebagai � n q ̈ n + ∑ C nr q ̇ r + K n q n N r=1 = P n t Pers. 2.39 Dimana M n , K n , dan � n t didefinisikan dalam Pers . 2.34 dan C nr = ϕ n T � ϕ r Pers. 2.40 Universitas Sumatera Utara 58 Persamaan 2.39 ada untuk setiap n = 1 sampai N dan set N persamaan dapat ditulis dalam bentuk matriks : ��̈ + ��̇ + �� = �� Pers. 2.41 Dimana M, K dan Pt diperlihatkan dalam Pers . 2.36 dan C adalah matriks yang tidak diagonal dari koefisien C nr . persamaan dalam koordinat N modal q n t digabungkan melalui redaman karena Persamaan 2.39 berisi lebih dari satu kecepatan modal . Persamaan modal akan uncoupled jika sistem memiliki redaman klasik. Untuk sistem seperti ini, C nr = 0 jika n ≠ r dan Persamaan 2.39 tereduksi menjadi � n q ̈ n + � n q ̇ n + K n q n = P n t Pers. 2.42 Dimana umum redaman C n didefinisikan oleh Persamaan sebelumnya. Persamaan ini mengatur respon sistem SDF ditunjukkan dalam gambar II.7 . Membagi Persamaan 2.42 oleh M memberikan q ̈ n + 2 ξ ω n q ̇ n + ω n 2 q n = P n t M n Pers. 2.43 Dimana ζ n adalah rasio redaman untuk mode n . Rasio redaman biasanya tidak dihitung dengan menggunakan Persamaan namun diperkirakan berdasarkan data eksperimental untuk struktur yang mirip dengan salah satu yang sedang dianalisis. Persamaan 2.42 mengatur n modal koordinat q n t, dan parameter M n , K n , C n dan P n t hanya tergantung pada modus n ϕ n , bukan pada mode lainnya. Dengan demikian kita memiliki N persamaan uncoupled seperti Pers. 2.42, satu Universitas Sumatera Utara 59 untuk setiap mode alami . Singkatnya, himpunan N ditambah persamaan diferensial 2.38 di nodal perpindahan u j t telah berubah ke set dari N uncoupled pers.2.42 dalam koordinat modal q n t. Gambar 2.6 Sistem SDOF umum pada mode ke-n alami sumber: Chopra, 1995 2.6.5.1.1.3 Respon Perpidahan Untuk memberikan kekuatan dinamik eksternal yang didefinisikan oleh pt, respon dinamik dari sistem MDF dapat ditentukan dengan memecahkan persamaan2.42 atau 2.43 untuk koordinat modal q n t. Setiap persamaan modal adalah dalam bentuk yang sama dengan persamaan gerak untuk sistem SDF . Dengan demikian metode solusi dan hasil yang tersedia untuk sistem SDF dapat disesuaikan untuk mendapatkan solusi q n t untuk persamaan modal . Setelah koordinat modal q n t telah ditentukan , Persamaan2.43 menunjukkan bahwa kontribusi mode n dengan perpindahan u t adalah � n t = ϕ n q n t Pers. 2.44 Dan menggabungkan kontribusi modal ini memberikan perpindahan total: Universitas Sumatera Utara 60 �t = � � n t N n=1 + � ϕ n q n t N n=1 ����. �. �� Prosedur ini dikenal sebagai analisis modal klasik atau metode superposisi modus klasik karena individu uncoupled persamaan modal yang diselesaikan untuk menentukan koordinat modal q n t dan respon modal � n t, dan latterare dikombinasikan untuk mendapatkan total respon �t Lebih tepatnya , metoda yang ini disebut modus metode superposisi perpindahan klasik karena perpindahan modal yang disuperposisikan . Untuk singkatnya kita biasanya merujuk pada prosedur ini sebagai metode analisis modal dibatasi untuk linear systemswith redaman klasik. Linearitas sistem ini implisit i menggunakan prinsip superposisi , Persamaan. 2.32 . Redaman harus dari bentuk klasik untuk mendapatkan persamaan modal yang uncoupled, fitur utama dari analisis modal. 2.6.5.1.1.4 Gaya elemen Dua prosedur yang tersedia untuk menentukan gaya dalam berbagai elemen - balok , kolom , dinding, dll - struktur pada waktu t instan dari perpindahan u t pada saat yang bersamaan . Dalam modal anakisis ini adalah instruktif untuk menentukan kontribusi dari mode yang individu ke kekuatan elemen. Pada prosedur pertama, kontribusi mode n � n t untuk kekuatan elemen �� ditentukan dari pemindahan modal u n t menggunakan sifat kekakuan elemen . Kemudian gaya elemen mempertimbangkan kontribusi dari semua mode adalah �� = � � n t N n=1 ����. �. �� Universitas Sumatera Utara 61 Pada prosedur kedua , kekuatan statik ekuivalen yang berhubungan dengan respon mode ke-n didefinisikan dengan menghapus subskrip : f n t = ku n t. Subsitusikan pers. 2.44 dan menggunakan Persamaan sebelumnya memberikan: � n t = ω n 2 � ϕ r q n ����. �. �� Analisis statis dari struktur mengalami gaya-gaya eksternal pada setiap waktu yang singkat memberikan gaya elemen � n

t. Kemudian gaya total