Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
II ~ 9
2. Komunitas Makrozoobenthos
Dalam kegiatan pemantauan biota air laut untuk komunitas benthos difokuskan hanya pada kelompok makrozoobenthos, yaitu hewan benthos
yang tersaring oleh saringan dengan mata jaring 1 mm
2
. Pengambilan contoh makrozoobenthos di dasar pantai dilakukan dengan menggali
substrat dasar seluas 25 x 25 cm
2
menggunakan skop sebanyak 25 kali ulangan dan dikompositkan. Selanjutnya substrat tersebut disaring
dengan ayakan mata saringan 1 mm
2
. Benthos yang tertangkap diawetkan pada larutan alkohol 70 atau formalin 5 , selanjutnya
dilakukan identifikasi dan perhitungan kelimpahannya di Laboratorium Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana,
Kampus Bukit Jimbaran, Denpasar.
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
II ~ 10 G
ambar 2.5 Pengambilan Contoh dan Specimen Makrozoobenthos
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
II ~ 11
b. Metoda Analisis Komponen Biota Laut
Analisis Struktur komunitas plankton, dan makrozoobenthos dengan pendekatan analisis indeks seperti indeks keanekaragaman jenis
Shannon-Wiener, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Perhitungan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk komunitas
menggunakan logaritma basis dua. Untuk menyederhanakan perhitungan dilakukan transformasi dari log
2
ke logaritma basis 10 Legendre and Legendre 1983.
Formulasi Indeks Keragaman Shannon-Wiener sebagai berikut : H = -
pi log
2
pi H = 3,322 [ Log N -
ni log niN]
Dimana : H : Indeks keragaman jenis Shannon-Wiener
N : Jumlah total individu dalam komunitas ni ni : Jumlah individu species jenis ke i
pi : Proporsi individu spesies ke i niN
Indeks keseragaman jenis equitability E sebagai pendekatan yang menggambarkan penyebaran species yang berbeda dalam suatu
komunitas yang dihitung dengan rumus :
E = H H max
dimana :
H
max
: log
2
S S : jumlah jenis taxa.
Perhitungan indeks dominansi jenis dengan formulasi sebagai berikut :
Id = pi
2
Id : Indeks dominansi jenis.
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
II ~ 12
pi : Proporsi individu spesies ke i niN
Untuk melakukan analisis indeks dan menarik kesimpulan, digunakan nilai tolok ukur seperti Tabel 2.1. di bawah ini.
Tabel 2.1 Tolok Ukur Kuantitatif Analisis Biota Air Laut
TolokUkur Keterangan
Indeks Keanekaragaman H H 1,0
Keragaman jenis tergolong rendah, miskin, produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya
tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil. 1.0H3,322
Keragaman jenis tergolong sedang, produk tivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seim bang, tekanan
ekologis sedang. H 3,322
Keragaman sangat tinggi, stabilitas ekosistem mantap, produktivitas tinggi, tahan terhadap tekanan
ekologis.
Indeks Keseragaman E E 0,5
Keseragaman jenis tergolong rendah, artinya distribusi indivividu masing-masing jenis di dalam
komunitas tidak seimbang dan ekosistem labil. 0,5 E 0,75
Keseragaman jenis tergolong sedang, artinya distribusi indivividu masing-masing jenis cukup
seimbang dan ekosistem agak stabil. E 0,75
Keseragaman jenis tergolong tinggi, artinya distribusi indivividu masing-masing jenis di dalam komunitas
sangat seimbang dan ekosistem sangat stabil.
Indeks Dominansi Id Id 0,4
Tidak adanya dominansi, perkembangan jenis seimbang
0,4 Id 0,8 Ada dominansi yang ringan, tekanan ekologis ringan–
sedang, Id
0,8 Nyata adanya dominansi, kondisi tercemar berat,
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
1
BAB III HASIL PEMANTAUAN BIOTA AIR LAUT
DI PERAIRAN PANTAI PEMARON
Pada waktu
18-19 Desember
Tahun 2015
di Pantai Pemaron dan sekitarnya, keadaan cuaca cerah, perairan agak surut dan perairan relatif
tenang, tidak gelombang dan airnya jernih sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengambilan contoh, dan kondisi substrat dasar perairan
pantai cukup stabil sehingga tidak sulit menemukan biota makrozoo- benthos pada waktu sampling. Pengulangan dilakukan beberapa kali
adalah untuk mendapatkan tingkat komposisi specimen yang representatif.
3.1 Kondisi Fisik Perairan Pantai Pemaron, Pantai Segara Penimbangan, dan Pantai Kali Bukbuk Lovina
Berdasarkan pengamatan secara kualitatif dan kuantitatif pada pemantauan
18-19 Desember Tahun 2015
, kondisi fisik pantai sudah bagus dengan stabilitas yang baik karena dampak pengamanan pantai.
Mulai dari Pantai Segara Penimbangan, Pantai Pemaron, dan Pantai Kalibukbuk Lovina sisi Timur sudah mendapatkan proyek pengamanan
dan penataan pantai berupa dinding pantai seawall atau revertment, dan pembangunan jalan setapak dengan paping blok, serta penataan
landscape pertamanan pantai. Khususnya di kawasan Pantai Lovina Kalibukbuk, pantainya masih alami, proyek pantai berupa : pembangunan
dermaga yatch, penataan landscape pertamanan dan penataan artshop souvenir.
Dalam pemantauan terakhir dengan adanya dinamika hidro- oseanografi pantai, terpantau mulai nampak pada beberapa ruas pantai
kembali mengalami abrasi khususnya di sekitar Pura Segara Penimbangan, dan sedimentasi penambahan pengisian pasir pada
pantai Kalibukbuk Lovina.
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
2
1. Kebersihan Pantai
Dengan sudah dilakukan proyek pengamanan dan penataan kawasan pantai yang ditindaklanjuti dengan program pengelolaan,
pemeliharaan dan penanganan sampah secara terpadu. Pada pemantauan triwulan terakhir 18-19 Desember 2015, terpantau bahwa
program penataan, tamanisasi dan kebersihan pantai di Kawasan Pariwisata dan sekitarnya sudah berjalan dengan baik dan terprogram,
dimana tiga ruaskawasan pantai yang terpantau yaitu Pantai Pemaron, Pantai Segara Penimbangan dan Pantai Lovina Kalibukbuk kondisinya
sudah cukup baik, cukup bersih dan tertata cukup indah dan nyaman.
Dibandingkan dengan pemantauan bulan Maret, Juni dan September 2015 terpantau bahwa tingkat kebersihan pantai jauh lebih
baik.
Pantai Lovina Kalibukbuk Pantai Lovina Kalibukbuk
Pantai Lovina Kalibukbuk Pantai Lovina Kalibukbuk
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
3
Pantai Pemaron sisi barat Pantai Pemaron muara sungai
Pantai Pemaron sisi Timur Lokasi instalasi Penyaluran BBM
Kondisi kebersihan pantai di Pantai Pemaron
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
4
Kondisi kebersihan pantai dan tidak ada akumulasi sampah di Pantai Segara Penimbangan
Gambar 3.1 Kondisi kebersihan pantai di Pemaron, Segara Penimbangan dan Pantai Lovina Kalibukbuk
2. Kodisi fisik pantai
Hasil pemantauan .
18-19 Desember Tahun 2015
ditemukan bahwa di sepanjang Pantai Pemaron, Pantai Segara Penimbangan, dan Pantai
Kali Bukbuk Lovina secara umum kondisi pantai semakin membaik, tingkat abrasi pantai sudah menurun karena dalam beberapa tahun
terakhir sudah dilakukan rehabilitasi dengan proyek pengamanan pantai dengan tipe tembok pantai sea wallrevertment dan perpaduan krib-krib
khususnya pantai dengan muara sungai. Pantai-pantai yang sudah dilakukan pengamanan sedang terjadi normalisasi menuju formattipologi
pantai yang baru, kecuali ruas pantai Pantai Segara Penimbangan terutama kondisi cribrevertment di depan Pura masih Nampak kerusakan
pantai Gambar 3.2.
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
5
a. Kondisi fisik pantai di stasiun I
Pantai Pemaron, kondisinya sudah jauh berbeda dan lebih stabil dan sudah tertata dengan baik, dengan jalan pantai berpaping. Kondisi
perairan pantai saat pemantauan; pantai lebih bersih, air laut di muara sungai Pemaron jernih, dan tidak ditemukan akumulasi sampah.
Disamping itu di muara sungai Pemaron tidak terjadi penggerusan ke arah hulu, justru yang terjadi mulut sungai tertutup sedimentasiakumulasi
lumpur, dan pasir. Bibir sungai sudah dilakukan revertment dan pembangunan tanggul untuk mencegah hempasan aliran banjir dan
gelombang laut yang masuk muara.
Pengendapan yang terjadi pada mulut sungai pada pemantauan bulan 18-19 Desember 2015 berupa hamparan gundukan beting pasir
sand down yang cukup tinggi di depan mulut muara, yang mengganggu keseimbangan transport material pantai long shore current sedimen
transport , justru pada pemantauan September 2015 tidak muncul kondisi
ini, poladinamika arus pantai dan masukan aliran sungai river run off musimm penghujan ini memberikan dampak seperti yang terpantai
sekarang.
Gambar 3.2. Kondisi pantai di Stasiun I Pantai Pemaron Kondisi Pantai Pemaron sebelah
Timur jalur pipa BBM tdk ada abrasi
Ada endapan pasir dan lumpur di mulut sungai Pemaron
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
6
b. Kondisi pantai di stasiun II
Pantai Segara Penimbangan juga sudah mengalami rehabilitasi dari proses abrasi sebelum, dengan pengamanan pantai dengan
membangun dinding revertment pantai, dan pemasangan krib-krib di pelataran jaba Pura Segara Penimbangan dengan kongkrit blok, serta
pembuatan jalan setapak menyusur pantai dengan pengerasan paping.
Kondisipantai stasiun II terpantau sudah cukup baik, rehabilitasi kembali yang dilakukan dengan menggunakan bis-bis yang dicor dengan
beton sudah selesai. Estetika pantai sangat berubah, dari pantai yang alami menjadi yang bertebing sehingga terkesan kurang menarik, akan
tetapi sudah suatu keharusan melakukan pengamanan pantai dengan format ini. Program tamanisasi dan penataaan serta kebersihan yang
dicanangkan Pemerintah Kabuapten Buleleng sudah membawa perubahan sangat nyata, menjadi lebih baik. Gambar 3.3 dibawah. .
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
7
Gambar 3.3 Kondisi pantai dan pemanfaatan pantai Di Stasiun II Pantai Segara Penimbangan
c. Kondisi pantai di stasiun III yaitu Pantai Lovina Kali Bukbuk Patung Dolpin Lovina
Secara umum kondisi pantai di kawasan ini masih alami tidak mengalami abrasi, gundukan-gundukan pasir sand dune secara patchy
khususnya di muara sungai Kalibukbuk yang terpantau pada Maret 2015 sudah normal kembali. Pada waktu pemantauan bulan Juni 2015 kondisi
pantai tersebut ditemukan ada gerusan di sekitar dermaga yatch, akan tetapi pada sisi barat patung dolphin hamparan pasir semakin melebar.
Kondisi pantai di Kali Bukbuk Lovina Monumen Dophin
Kondisi pantai sisi barat monumen patung dolphin
Kondisi pantai di Kali Bukbuk pangkalan jukung wisata dolphin
Kondisi taman pantai di Kali Bukbuk
Gambar 3.4 Kondisi pantai Stasiun III Pantai Kali Bukbuk sekitar patung Dolphin Lovina
Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron PLTGU-Pemaron
I I I -
8
3.2 Komunitas Plankton
Komunitas plankton merupakan terminologi yang diberikan untuk sekumpulan organisma air yang berukuran mikroskopis, yang
keberadaannya melayang-layang di dalam kolom air, terdiri dari plankton nabati phytoplankton dan hewani zooplankton. Keberadaan plankton
sebagai salah satu indikator biologi dan komponen penting untuk menilai kesuburan, atau pencemaran suatu perairan.
Hasil analisis komunitas plankton di perairan pantai Pemaron dan sekitarnya, selama periode pemantauan 18-19 Desember Tahun 2015
disajikan sebagai berikut :
Kekayaan jenis species richness komunitas plankton di perairan Pantai Pemaron, dan perairan pantai sekitarnya sebagai stasiun
kontrol yaitu 25-30
jenis dalam satu satuan komunitas. Nilai ini
mengindikasikan bahwa di perairan pantai Pemaron dan sekitarnya masih cukup baik dan stabil bagi perkembangan dan pertumbuhan
komunitas plankton sebagai pondasi produktivitas primer di kawasan pantai tersebut. Kekayaan jenis plankton di perairan pantai Pemaron
relatif tinggi,
Kelimpahan jenis abundance plankton juga tergolong tinggi yaitu dengan nilai
berkisar antara 2.448 – 3.015 individu per liter. Nilai ini
termasuk kelimpahan tinggi. Kelimpahan tertinggi ditemukan di stasiun III merupakan stasiun kontrol kedua yaitu perairan Kalibukbuk
Levina sebagai stasiun kontrol zona Barat dan nilai terendah di stasiun I sebagai stasiun pusat kegiatan Pantai Pemaron. Nilai Kelimpahan
pada pemantauan saat ini lebih tinggi dibandingan hasil triwulan ke dua Juni 2015 yaitu 2.574-2.754 individu per liter dan ketiga
September 2015 yaitu 2.259-2.700 individu per liter.
Keanekaragaman jenis plankton yang ditunjukkan dari nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk semua stasiun pemantauan,
nilainya tergolong tinggi, dengan nilai kisaran
4,58881 - 4,81322 bit
lebih besar dari nilai 3 bit. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan nilai