40 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
5. Kalau kaum perempuan di gerejamu kurang berperan, apakah sebabnya? Bagaimana memperbaiki keadaan ini?
Kunci jawaban: Peran perempuan yang terbatas seringkali disebabkan oleh kuatnya budaya patriarkhi yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
Budaya patriarkhi adalah budaya yang menganggap hanya laki-lakilah yang layak menjadi pemimpin. Tuhan Yesus dan gereja perdana jelas menolak hal
ini. Supaya perempuan dapat memainkan peranan yang lebih besar, gereja perlu dengan sengaja memberikan kepercayaan dan peran kepada kaum perempuan,
mengadakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan supaya kaum perempuan memiliki rasa percaya diri untuk dapat memimpin.
G. Nyanyian Penutup
Nyanyian penutup NKB 111 “Gereja Bagai Bahtera”
Melalui lagu ini, siswa diajak untuk merenungkan arti gereja dan pergumulannya di dalam dunia. Lagu ini dengan jelas menggambarkan bahwa kehidupan gereja
penuh dengan tantangan dan gereja seringkali harus jatuh bangun dalam menghadapi semua tantangan hidupnya. Namun semua itu akan dapat diatasi apabila gereja tetap
setia dan taat kepada Tuhan sebagai Nakhoda Agung yang memimpin pelayaran gereja di tengah dunia.
H. Doa Penutup
Ya Bapa, terima kasih atas gereja yang telah Engkau panggil keluar untuk menjadi pelayan-pelayan-Mu. Tolonglah kami agar kami sungguh-sungguh menjadi alat-Mu
di tengah-tengah dunia. Kami percaya bahwa Engkau tidak memandang diri kami secara pribadi ataupun kondisi gedung gereja kami, karena kami mengerti bahwa
yang terpenting adalah kesungguhan kami untuk menjadi alat-alat-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.
I. Penjelasan Bahan Alkitab
1. Kisah Para Rasul 2:1-47
Kisah pasal 2 ini menceritakan tentang bagaimana Roh Kudus turun pada hari Pentakosta. Bagi orang Yahudi, hari Pentakosta adalah peringatan pemberian Dasa
Titah kepada Musa serta perayaan panen bagi orang Yahudi Shauvot. Ini adalah hari yang sama yang disebutkan dalam Keluaran 34:22. Pada hari itu, orang Yahudi juga
berkumpul untuk mempersembahkan buah-buah panen pertama mereka di Bait Suci di Yerusalem Ul. 26:1-10. Itulah sebabnya, pada hari Pentakosta itu banyak sekali
orang yang datang ke Yerusalem.
Para murid berkumpul di sebuah tempat, lalu mendengar suara gemuruh dari langit. Kemudian mereka melihat lidah api yang turun di atas kepala setiap murid.
Itulah hari Pentakosta yang dirayakan oleh gereja sejak itu sebagai hari turunnya Roh Kudus yang menolong orang banyak memahami kata-kata para murid dalam bahasa
mereka masing-masing.
41
Banyak orang yang mendengar kata-kata para murid pada hari itu, masing- masing dalam bahasa mereka sendiri. Mereka terkejut dan bertanya-tanya, apa arti
semua fenomena ini. Sebagian mengira para murid itu mabuk. Dengan kepenuhan Roh Kudus, Petrus menjelaskan siapa Yesus yang telah
disalibkan dan bangkit itu. Yesus inilah yang dimaksudkan oleh Nabi Yoel ay. 17 Yl. 28-32. Petrus menyatakan bahwa Yesus dari Nazaret ini telah dibangkitkan
Allah dari kematian, sehingga baik kematian maupun kebangkitan-Nya terjadi karena rencana Allah. Hal ini sudah dikatakan pula oleh Daud Mzm. 16:8-11
Mendengar semua itu, banyak orang yang ketakutan dan menyesal. Mereka pun bertanya-tanya, apa yang harus mereka lakukan? Petrus mengajak mereka bertobat
dan menyerahkan diri untuk dibaptiskan. Sekitar tiga ribu orang kemudian dibaptiskan dan menjadi warga jemaat perdana gereja 2:37-41.
Orang-orang Kristen perdana berkumpul bersama setiap hari di Bait Suci dan “memecahkan roti” di rumah masing-masing secara bergiliran. Artinya, mereka juga
berkumpul berpindah-pindah dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Gedung gereja seperti yang kita kenal sekarang belum ada, sebab mereka masih menganggap
diri mereka bagian dari umat Yahudi. Sambil menantikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, mereka menjual seluruh harta milik mereka dan membagi-bagikan
hasilnya kepada orang-orang yang kekurangan. Kehidupan orang-orang ini juga tampak menyenangkan bagi banyak orang sehingga banyak yang minta bergabung
bersama gereja perdana.
2. 1 Petrus 2:9-10
Penulis surat ini mengingatkan umat Kristen perdana bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Mereka adalah umat yang “kudus”. “Kudus” di sini bukan berarti
mereka suci tanpa dosa, melainkan bahwa mereka telah secara khusus mereka dipanggil dan dipisahkan dari orang-orang yang lain.
3. Yeremia 31:31-34
Ayat-ayat ini disampaikan Yeremia kepada bangsa Israel dan Yehuda yang tinggal di pembuangan di Babel. Isinya menyatakan bahwa Allah akan mengadakan perjanjian
yang baru bersama umat-Nya. Ini adalah perjanjian yang baru, yang berbeda dengan apa yang dipahami selama ini. Dalam perjanjian yang lama Taurat Allah ditulis dalam
loh batu, namun dalam perjanjian yang baru Taurat itu akan dituliskan dalam batin mereka, sehingga mereka akan terus mengingatnya.
J. Penilaian Kegiatan Bab I
Penilaian kegiatan 1: Belajar dari lagu
Guru melakukan penilaian berdasarkan kinerja siswa tentang sejauh mana mereka menangkap pesan yang disampaikan oleh lagu “Aku Gereja, Kau pun Gereja” yang
mengungkapkan tentang penekanan makna gereja pada orangnya. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup baik, 2= kurang baik, 1=
sangat kurang baik.
42 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Penilaian kegiatan 2: Pengamatan dan curah pendapat
Guru menilai curah pendapat yang diungkapkan siswa berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya. Siswa diminta untuk menilai dinilai sejauh
mana sebuah bangunan dapat disebut gereja. Apakah gereja itu harus berbentuk gedung gereja? Bagaimana dengan gereja yang di kota-kota besar kini banyak
menyelenggarakan kebaktiannya di mal-mal pusat perbelanjaan yang besar atau hotel-hotel? Semua tentu punya alasan mengapa tempat-tempat itu justru dipilih
untuk menjadi tempat beribadah.
Penilaian kegiatan 3: Mengamati lingkungan
Guru menilai daya kritis siswa sehubungan dengan pemahaman mereka mengenai beberapa aspek kehidupan gereja. Bagaimana seharusnya kita memahami perbedaan-
perbedaan ajaran yang ada di sekitar kita? Guru harus berhati-hati dalam memberikan penilaian karena para siswa mungkin sekali datang dari gereja yang berbeda aliran
dengan guru. Guru menilai berdasarkan: 1. Asas-asas pemikiran nalar yang diajukan oleh siswa;
2. Pemahaman teologis yang baik dan secara umum dapat dipertanggung jawabkan
mis. tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang dikenal; dan
3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar. Perhatikan kunci jawaban yang telah disediakan
Penilaian kegiatan 4: Mencari contoh kasus penugasan
Siswa diminta mencari contoh-contoh kasus tentang gereja mereka sendiri dan membandingkannya dengan gereja-gereja lain yang sudah mengembangkan
program-program pelayanan sosial bagi masyarakat sekitarnya. Seberapa jauh gereja mereka telah menjadi berkat bagi masyarakat terdekat di sekitar gereja itu sendiri?
Banyak sekali gereja yang sangat aktif mendukung kegiatan penginjilan di daerah- daerah dan negara-negara lain, namun mengabaikan orang-orang yang ada di sekitar
gereja itu sendiri, sehingga gagal menjadi berkat bagi orang-orang yang jelas-jelas sangat membutuhkannya yang hidup di sekitar mereka.
Penilaian kegiatan 5: Menggali pemahaman siswa
Dalam bagian ini guru mengajak siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka tentang bahan ini. Sejauh mana siswa memahami bahan-bahan yang telah diberikan
dalam bab ini? Guru dapat membandingkan jawaban yang diberikan siswa dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Meskipun demikian, hendaknya guru juga
bersikap bijaksana dan mencoba menggali lebih dalam lagi jawaban-jawaban para siswa apabila jawaban-jawaban itu berbeda dengan kunci jawaban yang disediakan.
Boleh jadi ada faktor-faktor budaya dan lainnya yang ikut mempengaruhi jawaban siswa, sehingga perlu ditangani secara khusus.
Kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup baik, 2= kurang baik, 1= sangat kurang baik.
43
Mengenal Gerejaku
Bahan Alkitab: Yohanes 17:18-21; Kisah 15; 1 Korintus 1:10-13; 1 Korintus 12:9-27; Yeremia 29:4-7
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
toleransi, gotong royong santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, PHUDQJNDLPHPRGL¿NDVLGDQPHPEXDWGDQUDQDKDEVWUDNPHQXOLVPHPEDFD
menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori
Kompetensi Dasar:
1.1. Menghayati karya Allah dalam pertumbuhan gereja sebagai umat-Nya di
dunia yang bergumul untuk menjadi saksi-Nya yang setia 2.1.
Bersikap menghargai karya Allah dalam pertumbuhan gereja sebagai umat Nya di dunia yang bergumul untuk menjadi saksi-Nya yang setia.
3.1 Memahami karya Allah dalam pertumbuhan gereja sebagai umat-Nya di
dunia yang bergumul untuk menjadi saksi-Nya yang setia 4.1.
Menelaah karya Allah dalam pertumbuhan gereja sebagai umat-Nya di dunia yang bergumul untuk menjadi saksi-Nya yang setia
Indikator Memahami bahwa ada bermacam-macam gereja di dunia yang dilahirkan dari
berbagai perpecahan. Menjelaskan hubungan antara gerejanya dengan gereja-gereja lain dalam
sebuah bagan gereja. Menyebutkan sejumlah bentuk kerja sama di antara gerejanya dengan gereja-
gereja lain yang ada di sekitarnya. Menjelaskan bahwa perpecahan gereja bertentangan dengan kehendak Tuhan
Yesus yang menginginkan para murid-Nya hidup damai dan saling mengasihi. Menyusun rencana kerja sama antarremaja atau pemuda dari bermacam-
macam gereja di wilayahnya.
Bab
II
44 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
A. Pendahuluan