201
Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas
seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus. Spiritualitas tersebut akan memampukan orang Kristen menumbuhkan kasih yang
sungguh-sungguh kepada Allah, pada saat yang sama secara aktif dapat peduli kepada sesamanya sebagaimana Tuhan melihat dan mengasihi mereka. Spiritualitas seperti
ini akan melahirkan kesatuan yang utuh antara kehidupan rohani dan aktivitas sosial. Terdorong oleh spiritualitas seperti itu, orang Kristen dimampukan untuk terlibat
dan menunaikan tugas mereka bagi gereja dan dengan semangat Injil memberi sumbangsih bagi lingkungannya.
Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah. Pada satu pihak mereka memiliki “kehidupan rohani” dengan tuntutan-tuntutannya, di pihak lain
memiliki “kehidupan duniawi” di dalam keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, atau yang memiliki hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini tidak boleh terjadi. Kedua
NHKLGXSDQLWXKDUXVGLSHUVDWXNDQGHQJDQ¿UPDQGDQNHKHQGDN7XKDQVHEDJDLWLWLN rujukan.
Kegiatan 3: Melakukan wawancara Siswa diminta untuk melakukan wawancara kepada tokoh agama di lingkungannya
Pendeta, Majelis, atau yang lain. Beberapa pedoman wawancara disediakan bagi siswa untuk melakukan tugas yang diberikan. Batas pengumpulan tugas akhir perlu
ditentukan.
D. Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani
Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh iman dan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan bagi pembaharuan lingkungan.
Untuk itu dibutuhkan pembaharuan dalam tingkat personal maupun sosial yang GDSDWPHUHÀHNVLNDQQLODLQLODLNHDGLODQSHUGDPDLDQNHWDDWDQVROLGDULWDVNHWXOXVDQ
dan keterbukaan. Pembaharuan seperti itu adalah tuntutan kristiani yang berat. Meskipun demikian, ada jaminan dari pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani
dan menghadapi situasi sulit sebagaimana yang kita hadapi saat ini. Pribadi tersebut adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia berjanji kepada kita, “Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” Mat. 28:20.
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memberikan kepada kita suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan, dan menggapai kebaikan dan
kehendak Tuhan. Untuk itu Kristus telah menebus umat-Nya dengan memberikan diri-Nya secara utuh, dan harganya telah lunas dibayar 1 Kor. 6:20. Pemberian diri
Kristus bagi kita manusia merupakan landasan dan inti komitmen kristiani kita, untuk memberikan harapan bagi lingkungan kita. Karena penebusan Kristus, hal-hal yang
lama “telah mati” dan kita perlu mengembangkan sifat-sifat maupun kekuatan dalam pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan diri dalam
pelayanan bagi sesama bdk. Ef. 4:16.
202 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar menjadi tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh
¿VLN PHQWDO VRVLDO VSLULWXDO 8QWXN LWX NLWD SHUOX PHQJHPEDQJNDQ VROLGDULWDV Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama
kita Mat. 22:40, Yoh. 15:12. Kebenaran ini juga berlaku bagi lingkungan sosial. Kasih yang sejati adalah perintah sosial yang sangat penting. Kasih tersebut akan
GLUHÀHNVLNDQ GHQJDQ FDUD PHPDKDPL GDQ PHQJKRUPDWL VHVDPDQ\D GDQ KDNKDN yang dimilikinya. Di dalam relasi dengan Allah kasih menjadi nyata dan efektif
dalam pelayanan bagi sesama. .HJLDWDQ0HQGDODPLONLWDE
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil terdiri dari 3-4 orang. Kelas diminta memberikan applaus dengan tepuk tangan pada setiap kelompok yang telah
mempresentasikan hasil kerjanya. Selanjutnya guru dapat memberi dorongan berupa kata-kata yang menyemangati para siswa untuk semakin terpacu mengembangkan
kegiatan pemahaman Alkitab yang sangat penting bagi remaja.
Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 11.2 Tuhan Yesus menderita bagi semua orang.Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
203
E. Berperan Serta Secara Arif