Pendidikan sampai sekarang. Pada tahun 19961997 RSUD Kota Salatiga telah mendapatkan pengakuan
akreditasi sebagai Rumah Sakit Sayang Bayi dari UNICEF dan pada tahun 1997 telah mendapatkan Sertifikat
Akreditasi Penuh untuk 5 lima standar pelayanan dari Departemen Kesehatan RI selama 3 tiga tahun. Dan
mendapat Sertifikat Akreditasi Penuh untuk 16 enam belas standar pelayanan dari Departemen Kesehatan RI
selama 3 tiga tahun pada tahun 2008 serta RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah sejak awal tahun
2009.
4.1.3. RS Bersalin Mutiara Bunda Salatiga
Rumah Bersalin Mutiara Bunda didirikan pada bulan Juli 2004 di bawah naungan Yayasan Nurul Iman yang
berkedudukan di Jakarta. Seiring dengan perkembangan RB Mutiara Bunda dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan terutama tindakan operasi yang selama ini dirujuk ke RSUD
Salatiga, maka pada awal tahun 2009 RB Mutiara Bunda mengajukan izin menjadi Rumah Sakit Bersalin.
RB Mutiara Bunda berubah status menjadi Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda dengan mendapatkan izin
operasional sementara pada bulan Juli 2010. Satu tahun kemudian, tepatnya pada bulan Juli 2011 RS Bersalin
Mutiara Bunda mendapatkan Izin Operasional Tetap. RS Bersalin Mutiara Bunda Salatiga terletak di Jalan Merak
No. 8, Klaseman RT 04 RW 09, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Salatiga. Selama tahun 2015 pada
Bulan Januari - Juli, pasien yang melahirkan secara sectio caesarea berjumlah 85 orang dengan persentasi 94.
4.1.4. Proses Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan beberapa hal untuk kelangsungan penelitian yaitu surat ijin
dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Surat Rekomendasi penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kota Salatiga. Setelah itu peneliti menuju tempat penelitian yaitu RSUD Salatiga, RS Puri Asih dan RS
Bersalin Mutiara Bunda. Di tempat penelitian, peneliti memilih tujuh partisipan
sesuai kriteria tiga partisipan dari RSUD Salatiga, dua partisipan dari RS Puri Asih dan dua partisipan dari RS
Bersalin Mutiara Bunda. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara
mendalam terhadap partisipan dan keluarga yang
mendampingi untuk mendapatkan triangulasi data. Alat yang digunaan saat wawancara yaitu perekam dari
Handphone , alat tulis untuk mencatat bagian yang penting selama wawancara dan panduan wawancara. Proses
wawancara berlangsung dari tanggal 1 - 31 Mei 2016. Untuk kendala dalam penelitian sendiri yaitu ada
beberapa calon partisipan yang tidak sesuai kriteria seperti partisipan mempunyai riwayat sectio caesarea dan tidak
bersedia dilakukan wawancara. Lalu terdapat Rumah Sakit tempat penelitian yang kurang membantu dalam
proses pengumpulan data dan proses perijinan penelitian.
4.1.5. Gambaran Partisipan