unt uk SMA Kelas XI
3 3
3 3
3
Kitab Suci Injil. Hal ini menunjukkan keterangan bahwa Al-Qur’an Surah Al- Baqarah ayat 148 mengandung uraian sejarah yang tepat dan ada buktinya.
Kebenaran maksud dari kalimat “tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya” dibuktikan pula dalam kehidupan manusia
zaman sekarang. Orang Islam memiliki sumber rujukannya sendiri, dan begitu pula orang-orang non-muslim.
Menghadapi kenyataan seperti ini, Al-Qur’an memberikan keterangan bahwa setiap muslim perlu mengedepankan sikap yang siap berkompetisi
dalam hal kebajikan. Artinya setiap diantara kita perlu mengutamakan semangat kompetisi atau semangat berlomba untuk kebajikan. Inilah nilai
hakiki dari ayat yang dikemukakan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 148.
Ayat ini pun memberi keterangan bahwa berbuat baik itu tidak mesti karena kita sedang berada di satu tempat misalnya di masjid atau di sekolah.
Dimanapun kita berada, bila ada kesempatan untuk berbuat baik, seorang muslim harus senantiasa memanfaatkannya sebagai peluang atau lahan ibadah.
Berbuat baik atau berlomba dalam kebaikan tidak mesti hanya di lingkungan sekolah, di rumah, atau di masjid. Pada tempat-tempat tersebut,
kita tetap untuk menjunjung tinggi dan berlomba dalam kebaikan, namun di lingkungan RT, RW, di kelurahan, lapangan sepakbola, pasar, Mall atau di
tempat kerja pun, semangat berlomba dalam kebajikan ini harus terus dijunjung tinggi. Karena sesungguhnya, Allah Swt akan tetap
mengumpulkannya sebagai bagian dari amal sholeh seorang muslim.
B. Al- Qur ’a n Sura h Al- Fa tir a ya t 32 Tenta ng Kompetisi Da la m Keba jik a n
1. Membaca Teks dan Tajwid
Terjemah Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara
mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. Qs. Al-F±¯hir: 32
_
.
1 2
3
Pendidikan Agama Islam
4 4
4 4
4
Dalam ayat 32 surah Al-F±¯hir, ada beberapa hukum tajwid baru yang perlu diketahui. Selain hukum tajwid yang sudah dikemukakan di saat
membahas ayat 148 surat Al-Baqarah, pada ayat ini, terdapat : 1 mad liin, yaitu teknik membaca yang memiliki satu harkat dan dibaca
sesuai dengan karakter hurufnya sendiri. Misalnya, huruf fathah bertemu “wa mati” di baca pendek dengan lafal “£umma awra£na”.
2 Huruf qolqolah, yaitu membaca huruf qolqolah secara tebal. Misalnya pada kata huruf “qof mati” dalam kata “muqtashid” dibaca “muqq-tashid”.
3 Lam jalalah tafhim, artinya bila ada kata “allah” yang didahului dengan “kasroh” maka dibacanya tipis, misalnya pada kata “biidznillah” bukan
“biiznillah”. 2. Penjelasan Al- Q ur’an Surat Al-Fatir ayat 32.
Ayat 32 dalam surah ini mengandung tiga pelajaran yang menarik bagi seorang muslim. Pertama, Al-Qur’an ini diwariskan kepada orang-orang yang
dipilih. Secara umum, Al-Qur’an memang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, namun dalam pelaksanaannya isi dan kandungan dalam Al-Qur’an
ini hanya berguna bagi mereka yang meyakini kebenaran Al-Qur’an itu sendiri. Orang-orang yang beriman kepada kandungan isi Al-Qur’an itulah yang disebut
sebagai kelompok pilihan sebagaimana yang dinyatakan pada awal ayat.
Kedua, Al-Qur’an membagi tiga kelompok manusia dalam menghadapi Al- Qur’an, yaitu 1 mereka yang menolak Al-Qur’an, kelompok ini disebut sebagai
kelompok yang menzalimi diri sendiri, artinya yaitu kelompok orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada
kebaikannya, 2 kelompok yang menerima Al-Qur’an setengah-setengah atau disebut muqtashid, yaitu orang-orang yang memilih-milih ajaran Al-Qur’an sesuai
dengan kepentingan nafsunya sendiri, dan terakhir yaitu 3 kelompok orang yang menerima Al-Qur’an sepenuhnya dan mereka berlomba-lomba dalam kebajikan.
Tugas
1. Pilih satu atau dua ayat dari Al-Qur’an. 2. Tulis lengkap ayat dan terjemahannya
3. Tentukan Tajwid yang ada dalam ayat-ayat tersebut.
C. Perila ku Kompetisi da la m Keba jika n