menampilkan 24 frame per detik. Videotape dan televisi menampilkan 30 frame per detik. Semakin tinggi kecepatan dari frame maka gambar yang dihasilkan akan semakin
halus tetapi kerugiannya adalah memerlukan jumlah frame yang lebih banyak dengan waktu yang sama. Misalnya film kecepatan 50 frame perdetik lebih baik daripada 25
frame perdetik, tetapi dengan waktu yang sama misal dua jam, untuk kecepatan 50 frame perdetik membutuhkan lebih banyak frame daripada yang kecepatannya 25 frame
perdetik dan itu berarti sebuah pemborosan. Dengan menggunakan flash kita bisa menentukan kecepatan frame dari animasi yang kita buat sehigga bisa optimal pada saat
dimasukkan dalam web.
3. KeyFrame InBetween
Gambar 1. Kuda berlari
Gambar 2. Burung Membaca
Gambar 3. Kuda Niel
F. Pendekatan, Model dan Metode
1.Pendekatan : Saintifik
2.Model Pembelajaran : Discovery Based Learning
3.Metode : Tanya jawab, diskusi, demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan - Salam pembuka
- Berdoa - Guru menayakan tugas yang telah di berikan kemarin
- Guru mengulas materi secara ringkas dan jelas - Menyampaikan tujuan pembelajaran
15”
Kegiatan Inti
Mengamati
- Peserta didik mengamaati materi tentang proses pembuatan keypose dan inbetweend satu karakter
Eksplorasi:
- Spesifiksi teknik pembuatan keypose dan in betweend
karakter - Langkah dan contoh dalam penerapan teknik key-frame
Menanya
- Menanyakan hal-hal yang terkait teknik dan fungsi key-pose
dan inbetweend dengan satu karakter, beraksi tanpa properti -
Teknik pembuatan key-pose dan inbetweend dengan satu karakter, beraksi tanpa properti
Mengumpulkan Informasieksperimen
- Spesifikasi Teknik dan fungsi key-pose dan inbetweend
dengan satu karakter, beraksi tanpa properti -
Buku, gambar , tentang key-pose dan inbetweend dengan satu karakter, beraksi tanpa properti
- Contoh penerapan key-pose dan inbetweend dengan satu
karakter, beraksi tanpa properti pada film animasi
135”