Dengan diadakannya pemeriksaan intern kas dalam jangka waktu yang tidak beraturan, dapat mendorong setiap pegawai melakukan
pekerjaannya dengan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara analisa, penilaian rekomendasi, dan komentar-komentar dengan terhadap kinerja
karyawan dan kegiatan operasi perusahaan.
D. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas pada PT. PLN Persero Cabang Medan bermacam-macam, terdapat banyak pos-pos untuk pengeluaran kas. Pos-
pos tersebut adalah sebagai berikut : I.
Tunjangan kerja II.
Pemeliharaan, yang meliputi : a. Pemeliharaan gedung, antara lain :
1. Kantor 2. Gedung
3. Ruang dinas b. Pemeliharaan kendaraan bermotor,
1. Sepeda motor 2. Mobil
3. STNK semua kendaraan 4. Sewa kendaraan bermotor
5. BBM Premium c. Pemeliharaan peralatan,
1. Kantor
Universitas Sumatera Utara
2. Gedung III. Beban lain-lain meliputi :
1. Honor dan biaya
2. Perlengkapan
3. Biaya pengolahan data dan penagihan
4. Rupa-rupa persediaan biaya dan servis kecil
5. Biaya satpam keamanan
6. Perjalanan dinas
7. Pemakaian listrik, air, dan gas
8. Konsumsi
9. Alat keperluan kantor alat tulis, fotokopi
10. Biaya bank
11. Pajak PBB
12. Asuransi
13. Penerbitan ekshibisi
14. Lain-lain
Beban gaji karyawan tidak termasuk ke dalam pengeluaran- pengeluaran diatas karena dilakukan system payroll Sistem Penggajian
ini sangat sederhana karena hanya untuk para pemula yang memerlukan model pembanding penggajian ditempat kerja sekarang. Banyak model
sistem penggajian yang rumit dan canggih. Semua model sistem penggajian karyawan masing-masing mempunyai kelebihan dan
Universitas Sumatera Utara
kekurangan, tergantung mana yang lebih cocok untuk digunakan pada perusahaan setempat.
Adapun pengertian dari System payroll Sistem Penggajian yaitu sistem yang bekerjasama dengan pihak bank dengan cara mentransfer
langsung uang gaji karyawan ke rekening masing-masing karyawannya. Dengan begini, akan mempermudah karyawan-karyawan dalam
mendapatkan hak mereka. Untuk pembayaran biaya operasional dan biaya lain yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan biasanya menggunakan kas yang ada di perusahaan, dimana setiap pengeluaran yang terjadi harus
disesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan dan tidak boleh melebihi anggaran yang telah ditetapkan tersebut. Ini juga didukung oleh
bukti-bukti pendukung seperti bukti pembayaran kas dan pembayaran bank. Kasir akan mengeluarkan kas sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan setelah disetujui dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Untuk pengeluaran yang relatif kecil, perusahaan
menggunakan dana kas kecil petty cash yang dipegang oleh kasir. Dana kas ini dipergunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
relatif kecil jumlahnya. Bila ditinjau mengenai pengeluaran kas yang dilakukan oleh
perusahaan dalam menetapkan sistem pengawasan yang sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari :
1. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam transaksi
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran kas, mencatat pengeluaran kas, serta yang memberikan otorisasi atas pengeluaran kas.
2. Dalam setiap transaksi pengeluaran kas dibuatkan bukti kas untuk
menunjukkan berapa besar jumlah pengeluaran kas dan kepada siapa kas tersebut dibayarkan.
3. Setiap transaksi pengeluaran kas, kasir langsung mencatat
pengeluaran tersebut dalam buku kas harian. 4.
Otorisasi pejabat yang berwenang dalam melaksanakan transaksi pengeluaran kas. Dalam hal ini jika dana kas yang jumlahnya sampai
dengan lima juta rupiah yang berwenang mengotorisasi bukti pengeluaran baik kas atau bank yaitu Manager Supervisor
Administrasi Keuangan dan Manager Bagian Keuangan, sedangkan jika pengeluaran diatas lima juta rupiah yang berwenang
mengotorisasinya adalah General Manager GM dan Manager Supervisor Administrasi Keuangan.
5. Digunakan kartu registrasi harian kas untuk memperlihatkan
kesesuaian jumlah fisik dana kas yang tersedia di kasir dengan yang tercatat di buku kas perusahaan.
E. Pengawasan Intern Penerimaan Kas