p = �� ��
�� �
p = panjang kelas interval
rentang = nilai tertinggi
– nilai terendah
banyak kelas = jumlah kategori
Dimana nilai tertinggi adalah 25 dan terendah adalah 0. Maka rentangnya adalah 25. Banyak kelasnya ialah 3 yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, dan
kecemasan berat ,jadi panjang kelasnya ialah 8.
6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas
Validitas atau kesahihan merupakan sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan mampu mengukur apa yang akan diukur Siregar,2013. Uji
validitas terbagi atas 4, yaitu validitas rupa, validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruksi. Kuesioner penelitian ini hanya dilakukan uji validitas isi
dan akan divalidasi oleh 1 orang pakar keperawatan tentang kesesuaian isi kuesioner dengan konsep dan budaya di kota Medan. Kuesioner ini sudah
dilakukan uji validitas dengan nilai CVI 0,83 . Menurut Siregar,S 2013 kuesioner dinyatakan valid apabila nilai0,6.
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunujukkan hasil pengkuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran beberapa kali terhadap kasus yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmojo,2010. Rumus yang digunakan adalah rumus KR- 20.
Uji reliabilitas telah dilakukan terhadap 25 pasien preoperasi RSU Haji Medan. Instrumen yang diuji yaitu kuesioner kecemasan pasien preoperasi
yang berjumlah 25 pernyataan, dengan hasil 0,8 dan dengan demikian kuesioner tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki nilai reliabilitas 0,7.
7. Pengambilan data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari RSUD Dr Pirngadi Medan . Peneliti mencari responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
oleh peneliti. Peneliti mencari responden dengan mendatangi poliklinik bedah untuk mendapatkan data pasien yang akan operasi. Kemudian peneliti mendatangi
setiap ruangan dimana pasien tersebut dirawat. Peneliti meminta izin kepada kepala ruangan untuk melakukan penelitian ini. Setelah mendapat izin, peneliti menemui
pasien preoperasi dan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Apabila calon responden bersedia untuk diteliti maka peneliti akan memberikan informed
consent untuk dibaca dan untuk ditandatangani. Kemudian responden yang menandatangani informed consent akan diberikan kuesioner kecemasan pasien
preoperasi untuk mengetahui kecemasan pasien preoperasi. Pada saat pengisian kuesioner peneliti mendampingi pasien preoperasi dalam
menjawab kuesioner. Beberapa pasien meminta tolong kepada peneliti untuk membacakan kuesioner karena keterbatasan penglihatan dan pergerakan tubuh.
Apabila calon responden tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghargai haknya.